Jajal PSM, Laskar Joko Tingkir Bertekad Perbaiki Rapor Minor
A
A
A
BANDUNG - Persela Lamongan melakoni laga perdana di Grup C Piala Presiden 2017 dengan hasil minor. Bermain di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, 6 Februari 2017 lalu, mereka kalah 0-1 oleh Persiba Balikpapan.
Kini, Persela bersiap menatap laga kedua di stadion yang sama pada Minggu (12/2/2017). Lawan yang akan dihadapi adalah PSM Makassar, tim yang di atas kertas berada setingkat kualitasnya dibanding 'Laskar Joko Tingkir'.
Meski baru menelan kekalahan dan langsung menghadapi lawan tangguh, Persela bertekad bangkit. Mereka ingin menuntaskan laga di fase grup dengan kemenangan, termasuk laga terakhir melawan Persib Bandung.
"Tentu kita berharap dua pertandingan sisa ini mudah-mudahan bisa berhasil dengan maksimal," kata pelatih Persela Herry ‘Herkis’ Kiswanto di Hotel Topas, Kota Bandung, Sabtu (11/2/2017).
Soal laga terdekat melawan PSM, hal itu jelas bukan hal mudah. Perlu perjuangan ekstra keras dari Ivan Carlos dan kawan-kawan. Apalagi berkaca dari penampilan saat melawan Persiba, ada banyak catatan minor yang harus diperbaiki Persela. Herkis pun bekerja keras agar penampilan timnya membaik. Salah satu yang terus dipoles adalah penyelesaian akhir.
"Kalau melihat pertandingan kemarin (melawan Persiba), kita sebenarnya bermain menekan, babak kedua kita bisa mengontrol permainan, cuma dalam penyelesaian akhir ini tidak sebaik seperti yang kita harapkan," ungkapnya.
"Ini menjadi catatan buat saya. Beberapa hari ini kita terus melatih itu. Mudah-mudahan (dalam pertandingan melawan PSM) nanti peluang-peluang bisa dimaksimalkan sebaik-baiknya," jelasnya.
Untuk lini tengah, Herkis pun berusaha membangun chemistry di antara pemain. Eka Ramdani, Juan Revi, M Agung Pribadi, dan Ken Matsumoto diharapkan bisa saling mengerti satu sama lain.
"Kita akan terus tingkatkan perpaduan Eka, Revi, yang pemain Jepang (Ken Matsumoto), dan Agung, disitu kita akan dimaksimalkan. Semua ini pemain berpengalaman, tinggal bagaimana chemistry (terbangun) karena saya butuh umpan-umpan yang akurat," tutur Herkis.
Lini tengah pun memiliki catatan. Sebab para pemain masih belum tampil konsisten selama 90 menit dalam menghadang serangan lawan. "Itu juga bahan evaluasi saya. Jadi setiap pertandingan 90 menit itu tidak boleh ada kelengahan apapun, terus soal penjagaan, atau kita asyik menyerang tapi lupa menjaga daerah atau lawan. Semua pemain harus fokus, 90 menit belum berakhir, ya jangan lengah. Ini saya selalu ulang-ulang, tapi kejadian di lapangan selalu saja (terjadi)," tandasnya.
Kini, Persela bersiap menatap laga kedua di stadion yang sama pada Minggu (12/2/2017). Lawan yang akan dihadapi adalah PSM Makassar, tim yang di atas kertas berada setingkat kualitasnya dibanding 'Laskar Joko Tingkir'.
Meski baru menelan kekalahan dan langsung menghadapi lawan tangguh, Persela bertekad bangkit. Mereka ingin menuntaskan laga di fase grup dengan kemenangan, termasuk laga terakhir melawan Persib Bandung.
"Tentu kita berharap dua pertandingan sisa ini mudah-mudahan bisa berhasil dengan maksimal," kata pelatih Persela Herry ‘Herkis’ Kiswanto di Hotel Topas, Kota Bandung, Sabtu (11/2/2017).
Soal laga terdekat melawan PSM, hal itu jelas bukan hal mudah. Perlu perjuangan ekstra keras dari Ivan Carlos dan kawan-kawan. Apalagi berkaca dari penampilan saat melawan Persiba, ada banyak catatan minor yang harus diperbaiki Persela. Herkis pun bekerja keras agar penampilan timnya membaik. Salah satu yang terus dipoles adalah penyelesaian akhir.
"Kalau melihat pertandingan kemarin (melawan Persiba), kita sebenarnya bermain menekan, babak kedua kita bisa mengontrol permainan, cuma dalam penyelesaian akhir ini tidak sebaik seperti yang kita harapkan," ungkapnya.
"Ini menjadi catatan buat saya. Beberapa hari ini kita terus melatih itu. Mudah-mudahan (dalam pertandingan melawan PSM) nanti peluang-peluang bisa dimaksimalkan sebaik-baiknya," jelasnya.
Untuk lini tengah, Herkis pun berusaha membangun chemistry di antara pemain. Eka Ramdani, Juan Revi, M Agung Pribadi, dan Ken Matsumoto diharapkan bisa saling mengerti satu sama lain.
"Kita akan terus tingkatkan perpaduan Eka, Revi, yang pemain Jepang (Ken Matsumoto), dan Agung, disitu kita akan dimaksimalkan. Semua ini pemain berpengalaman, tinggal bagaimana chemistry (terbangun) karena saya butuh umpan-umpan yang akurat," tutur Herkis.
Lini tengah pun memiliki catatan. Sebab para pemain masih belum tampil konsisten selama 90 menit dalam menghadang serangan lawan. "Itu juga bahan evaluasi saya. Jadi setiap pertandingan 90 menit itu tidak boleh ada kelengahan apapun, terus soal penjagaan, atau kita asyik menyerang tapi lupa menjaga daerah atau lawan. Semua pemain harus fokus, 90 menit belum berakhir, ya jangan lengah. Ini saya selalu ulang-ulang, tapi kejadian di lapangan selalu saja (terjadi)," tandasnya.
(sbn)