Selalu Curang, Bos KTM Ngebet Kalahkan Honda di MotoGP 2017
A
A
A
MATTIGHOFEN - CEO KTM Stefan Pierer mengungkap siapa lawan yang paling ingin dikalahkan di pentas MotoGP 2017. Rival tersebut adalah Honda.
KTM resmi meramaikan persaingan di kelas balap tertinggi tahun ini. Pabrikan Austria jadi tim keenam setelah Honda, Yamaha, Ducati, Suzuki dan Aprilia. Selain MotoGP, KTM juga menjalani debutnya di ajang Moto2, melengkapi keikutsertaan mereka di Moto3 sejak 2012.
KTM baru saja meluncurkan motor RC16 di markas besarnya, Senin (20/2/2017). Motor tersebut jadi 'kendaraan perang' Bradley Smith dan Pol Espargaro menghadapi Valentino Rossi dkk.
Setelah meluncurkan motornya, bos KTM Stefan Pierer mengungkap siapa lawan yang mesti dikalahkan di MotoGP tahun ini. Secara spesifik mereka menyebut Honda karena beberapa alasan yang mengejutkan.
"Honda adalah tantangan besar, dan yang kedua Honda selalu berusaha mencurangi aturan. Lihat apa yang terjadi di Dakar (reli) dua bulan lalu," ungkap Pierer kepada Autosport.
"Itu selalu sama. Begitu pun di kelas Moto3. Saya tidak tahu mengapa, mereka tidak seharusnya melakukan itu. Itulah alasan kami ingin mengalahkan Honda," tegasnya.
Soal reli, Pierer menyindir keuntungan Honda ketika mendapat penalti satu jam untuk mengisi bahan bakar di zona terlarang yang akhirnya membuat KTM kalah. Sementara di Moto3, Honda dianggap melebihi batas rev di musim 2015. (Baca Juga: KTM Tegaskan Bukan 'Anak Baru' di Kejuaraan Balap Motor )
KTM resmi meramaikan persaingan di kelas balap tertinggi tahun ini. Pabrikan Austria jadi tim keenam setelah Honda, Yamaha, Ducati, Suzuki dan Aprilia. Selain MotoGP, KTM juga menjalani debutnya di ajang Moto2, melengkapi keikutsertaan mereka di Moto3 sejak 2012.
KTM baru saja meluncurkan motor RC16 di markas besarnya, Senin (20/2/2017). Motor tersebut jadi 'kendaraan perang' Bradley Smith dan Pol Espargaro menghadapi Valentino Rossi dkk.
Setelah meluncurkan motornya, bos KTM Stefan Pierer mengungkap siapa lawan yang mesti dikalahkan di MotoGP tahun ini. Secara spesifik mereka menyebut Honda karena beberapa alasan yang mengejutkan.
"Honda adalah tantangan besar, dan yang kedua Honda selalu berusaha mencurangi aturan. Lihat apa yang terjadi di Dakar (reli) dua bulan lalu," ungkap Pierer kepada Autosport.
"Itu selalu sama. Begitu pun di kelas Moto3. Saya tidak tahu mengapa, mereka tidak seharusnya melakukan itu. Itulah alasan kami ingin mengalahkan Honda," tegasnya.
Soal reli, Pierer menyindir keuntungan Honda ketika mendapat penalti satu jam untuk mengisi bahan bakar di zona terlarang yang akhirnya membuat KTM kalah. Sementara di Moto3, Honda dianggap melebihi batas rev di musim 2015. (Baca Juga: KTM Tegaskan Bukan 'Anak Baru' di Kejuaraan Balap Motor )
(bep)