Kendati Takluk, Ranieri Sanjung Semangat Juang Leicester
A
A
A
SEVILLA - Leicester City dipaksa bertekuk lutut Sevilla di leg pertama 16 besar Liga Champions. The Foxes menyerah 1-2 saat bertanding di Ramon Sanchez Pizjuan, Kamis (23/2/2017) dini hari WIB.
Wakil Liga Primer itu bermain di bawah tekanan sejak awal. Di menit ke-14, Leicester cukup beruntung tidak kebobolan setelah hadiah penalti Sevilla gagal diselesaikan dengan baik oleh Joaquin Correa.
Namun akhirnya, gawang Kasper Schmeichel oleh Pablo Sarabia pada menit ke-25. Tandukan pemain sayap Sevilla itu gagal dibendung putra legenda Peter Schmeichel yang membuat Leicester tertinggal 0-1 hingga istirahat.
Di babak kedua, lagi-lagi Leicester kebobolan. Kali ini Correa berhasil menaklukkan Schmeichel di menit ke-62 setelah mendapat sodoran Stefan Jovetic di kotak penalti.
Tertinggal 2-0 membuat Leicester bangkit. Hasilnya di menitke-73, Jamie Vardy mencetak gol pertamanya di Liga Champions sekaligus memperkecil ketertinggalan skor timnya. Akhirnya, kedudukan 2-1 bertahan hingga laga bubar.
Satu gol membuat kans Leicester melaju ke perempat final masih terbuka. Pada leg kedua yang berlangsung di King Power Stadium, 15 Maret mendatang, anak asuh Claudio Ranieri cuma butuh kemenangan 1-0 untuk mengunci tiket babak 8 besar. (Baca Juga: Gol Vardy di Kandang Sevilla, Buka Asa Leicester City )
Selepas pertandingan, Ranieri pun memuji semangat juang timnya. Meski tertinggal dua gol dan banyak diragukan lantaran performa di Liga Primer yang tengah merosot, rupanya gol tetap berhasil mereka dapatkan.
"Kami tahu mereka tim yang lebih baik dari kami dengan kualitas yang tinggi. Mereka memainkan ball possession, sementara kami kesulitan," ujar Ranieri kepada BT Sport.
"Mereka menunjukkan kualitasnya. Sementara kami cuma menunjukkan kebesaran hati, tim, dan percaya diri, kami tidak pernah menyerah dan saya sangat puas," imbuhnya.
"Pada akhirnya, jika kami sedikit tenang, kami bisa melakukan sesuatu saat serangan balik tapi itu sudah sangat penting bagi pertandingan kandang nanti dan semuanya masih terbuka. Kami kesulitan, tapi kami siap untuk perang," tutupnya.
Wakil Liga Primer itu bermain di bawah tekanan sejak awal. Di menit ke-14, Leicester cukup beruntung tidak kebobolan setelah hadiah penalti Sevilla gagal diselesaikan dengan baik oleh Joaquin Correa.
Namun akhirnya, gawang Kasper Schmeichel oleh Pablo Sarabia pada menit ke-25. Tandukan pemain sayap Sevilla itu gagal dibendung putra legenda Peter Schmeichel yang membuat Leicester tertinggal 0-1 hingga istirahat.
Di babak kedua, lagi-lagi Leicester kebobolan. Kali ini Correa berhasil menaklukkan Schmeichel di menit ke-62 setelah mendapat sodoran Stefan Jovetic di kotak penalti.
Tertinggal 2-0 membuat Leicester bangkit. Hasilnya di menitke-73, Jamie Vardy mencetak gol pertamanya di Liga Champions sekaligus memperkecil ketertinggalan skor timnya. Akhirnya, kedudukan 2-1 bertahan hingga laga bubar.
Satu gol membuat kans Leicester melaju ke perempat final masih terbuka. Pada leg kedua yang berlangsung di King Power Stadium, 15 Maret mendatang, anak asuh Claudio Ranieri cuma butuh kemenangan 1-0 untuk mengunci tiket babak 8 besar. (Baca Juga: Gol Vardy di Kandang Sevilla, Buka Asa Leicester City )
Selepas pertandingan, Ranieri pun memuji semangat juang timnya. Meski tertinggal dua gol dan banyak diragukan lantaran performa di Liga Primer yang tengah merosot, rupanya gol tetap berhasil mereka dapatkan.
"Kami tahu mereka tim yang lebih baik dari kami dengan kualitas yang tinggi. Mereka memainkan ball possession, sementara kami kesulitan," ujar Ranieri kepada BT Sport.
"Mereka menunjukkan kualitasnya. Sementara kami cuma menunjukkan kebesaran hati, tim, dan percaya diri, kami tidak pernah menyerah dan saya sangat puas," imbuhnya.
"Pada akhirnya, jika kami sedikit tenang, kami bisa melakukan sesuatu saat serangan balik tapi itu sudah sangat penting bagi pertandingan kandang nanti dan semuanya masih terbuka. Kami kesulitan, tapi kami siap untuk perang," tutupnya.
(sha)