Pulang Tanpa Gelar, Gonzalez Disambut bak Pahlawan
A
A
A
MANAGUA - Petinju Nikaragua, Roman Gonzalez memang mengalami hasil negatif saat berhadapan dengan petinju Thailand, Srisaket Sor Rungvisai alias Wisaksil Wangek di Madison Square Garden, New York, Amerika Serikat, Minggu (19/3) WIB. Namun, dia masih mendapatkan sambutan hangat ketika pulang ke Managua, Nikaragua, Selasa (21/3) WIB.
Selain menderita kekalahan pertama dalam karirnya, Gonzalez juga harus merelakan gelar juara dunia kelas terbang super WBC berpindah ke pinggang Wangek. Petinju berjuluk Chocolatito itu mengalami kekalahan angka (majority decision) dari sang penantang.
Tentu hasil tersebut sangat mengecewakan buat Gonzalez. Pasalnya, dalam statistik pertarungan, Chocolatito tercatat melayangkan 1.013 pukulan, dan 441 di antaranya mampu mendarat ke arah Wangek. Sementara, sang lawan hanya mampu melontarkan 940 pukulan dengan 284 di antaranya mengenai Gonzalez.
Kendati demikian, petinju 29 tahun itu disambut sangat antusias oleh media dan publik Nikaragua. Bahkan, mereka menyambut Gonzalez bak pahlawan yang baru pulang dari medan pertempuran. "Terima kasih kepada semua orang Nikaragua yang selalu bersama saya," tegasnya seperti dilansir Viva Nicaragua, Selasa.
"Saya senang karena saya di sini lagi di negara saya, bersama keluarga dan anak-anak saya, terima kasih kepada Tuhan, atas semuanya yang selalu bersama saya, baik Pemerintah, Komandan Daniel, dan juga Rosario Companion. Selanjutnya, menunggu Tuhan... kita akan melihat apa yang terjadi setelah semua yang telah terjadi," tutur Gonzalez di hadapan penggemarnya.
Sebagai informasi, Gonzalez merupakan mantan juara dunia di empat divisi. Selain gelar dunia kelas terbang super, dia sebelumnya pernah merebut mahkota kelas terbang, kelas terbang ringan atau kelas terbang junior, dan kelas minimum. Gonzalez juga dinilai sebagai petinju pound-for-pound terbaik dunia.
Gonzalez kali pertama mengklaim sebagai juara kelas terbang super WBC, setelah mencetak kemenangan angka mutlak atas petinju Meksiko, Carlos Cuadras pada September tahun lalu. Kini, petinju kelahiran 17 Juni 1987 memiliki rekor profesional 46-1, 38KO.
Selain menderita kekalahan pertama dalam karirnya, Gonzalez juga harus merelakan gelar juara dunia kelas terbang super WBC berpindah ke pinggang Wangek. Petinju berjuluk Chocolatito itu mengalami kekalahan angka (majority decision) dari sang penantang.
Tentu hasil tersebut sangat mengecewakan buat Gonzalez. Pasalnya, dalam statistik pertarungan, Chocolatito tercatat melayangkan 1.013 pukulan, dan 441 di antaranya mampu mendarat ke arah Wangek. Sementara, sang lawan hanya mampu melontarkan 940 pukulan dengan 284 di antaranya mengenai Gonzalez.
Kendati demikian, petinju 29 tahun itu disambut sangat antusias oleh media dan publik Nikaragua. Bahkan, mereka menyambut Gonzalez bak pahlawan yang baru pulang dari medan pertempuran. "Terima kasih kepada semua orang Nikaragua yang selalu bersama saya," tegasnya seperti dilansir Viva Nicaragua, Selasa.
"Saya senang karena saya di sini lagi di negara saya, bersama keluarga dan anak-anak saya, terima kasih kepada Tuhan, atas semuanya yang selalu bersama saya, baik Pemerintah, Komandan Daniel, dan juga Rosario Companion. Selanjutnya, menunggu Tuhan... kita akan melihat apa yang terjadi setelah semua yang telah terjadi," tutur Gonzalez di hadapan penggemarnya.
Sebagai informasi, Gonzalez merupakan mantan juara dunia di empat divisi. Selain gelar dunia kelas terbang super, dia sebelumnya pernah merebut mahkota kelas terbang, kelas terbang ringan atau kelas terbang junior, dan kelas minimum. Gonzalez juga dinilai sebagai petinju pound-for-pound terbaik dunia.
Gonzalez kali pertama mengklaim sebagai juara kelas terbang super WBC, setelah mencetak kemenangan angka mutlak atas petinju Meksiko, Carlos Cuadras pada September tahun lalu. Kini, petinju kelahiran 17 Juni 1987 memiliki rekor profesional 46-1, 38KO.
(nug)