Presiden WBC Pertimbangkan Duel Ulang Gonzalez-Wangek
A
A
A
MEXICO CITY - Roman Gonzalez mendapatkan angin segar terkait keinginannya untuk mendapatkan duel ulang langsung dari juara baru WBC di kelas terbang super, Srisaket Sor Rungvisai alias Wisaksil Wangek. Gonzalez menderita kekalahan pertama dalam kariernya usai kalah angka (majority decision) dari Wangek di New York, Amerika Serikat, Minggu (19/3) WIB.
Dalam kekalahannya itu, pelipis kanan Gonzalez mengucurkan darah, karena serudukan Wangek. Pada situasi tersebut, sesuai aturan khusus WBC, maka petinju yang melakukan serudukan, baik disengaja maupun tidak, akan mendapatkan hukuman pengurangan poin.
Kubu Chocolatito, julukan Gonzalez, pun sempat menuntut duel ulang langsung terhadap Wangek. Sementara, juara baru dari Thailand sendiri siap untuk memberikan duel ulang, namun dia harus menunggu keputusan dari promotornya.
Presiden WBC, Mauricio Sulaiman pun ikut turun tangan, dan saat ini tengah mempertimbangkan untuk memerintahkan duel ulang langsung antara kedua petinju tersebut. Namun, Sulaiman menunggu permintaan resmi dari tim Gonzalez untuk duel ulang langsung.
Apabila sudah menerima permintaan resmi, selanjutnya WBC akan membuat keputusan, karena di sini juga akan melibatkan Carlos Cuadras yang merupakan penantang wajib untuk gelar kelas terbang super WBC. "Pertama kita harus merayakan pertarungan, itu pasti salah satu pertarungan terbaik tahun ini," ujar Sulaiman kepada ESPN Deportes.
"Di sisi lain, terdapat banyak kontroversi. Dalam WBC, kami memiliki sebuah aturan bahwa setelah benturan kepala -jika salah satu dari petinju terluka- maka petinju yang tidak terluka akan kehilangan poin. Dan kartu skor tidak dibaca setelah ronde empat dan delapan, dan itu akan memberikan Chocolatito ide tentang bagaimana hakim menilai pertarungan," jelas Sulaiman.
"Nama Carlos Cuadras pada konvensi tercatat sebagai penantang wajib, tapi setelah apa yang terjadi di atas ring kami harus menunggu protes Chocolatito, lihat laporan medis dan setelah kami memiliki semuanya di tangan, kami akan menentukan apa yang akan terjadi," Sulaiman menambahkan.
Sementara itu, kemenangan Wangek, kata Sulaiman, merupakan sesuatu yang sudah menjadi haknya secara mutlak.
Dalam kekalahannya itu, pelipis kanan Gonzalez mengucurkan darah, karena serudukan Wangek. Pada situasi tersebut, sesuai aturan khusus WBC, maka petinju yang melakukan serudukan, baik disengaja maupun tidak, akan mendapatkan hukuman pengurangan poin.
Kubu Chocolatito, julukan Gonzalez, pun sempat menuntut duel ulang langsung terhadap Wangek. Sementara, juara baru dari Thailand sendiri siap untuk memberikan duel ulang, namun dia harus menunggu keputusan dari promotornya.
Presiden WBC, Mauricio Sulaiman pun ikut turun tangan, dan saat ini tengah mempertimbangkan untuk memerintahkan duel ulang langsung antara kedua petinju tersebut. Namun, Sulaiman menunggu permintaan resmi dari tim Gonzalez untuk duel ulang langsung.
Apabila sudah menerima permintaan resmi, selanjutnya WBC akan membuat keputusan, karena di sini juga akan melibatkan Carlos Cuadras yang merupakan penantang wajib untuk gelar kelas terbang super WBC. "Pertama kita harus merayakan pertarungan, itu pasti salah satu pertarungan terbaik tahun ini," ujar Sulaiman kepada ESPN Deportes.
"Di sisi lain, terdapat banyak kontroversi. Dalam WBC, kami memiliki sebuah aturan bahwa setelah benturan kepala -jika salah satu dari petinju terluka- maka petinju yang tidak terluka akan kehilangan poin. Dan kartu skor tidak dibaca setelah ronde empat dan delapan, dan itu akan memberikan Chocolatito ide tentang bagaimana hakim menilai pertarungan," jelas Sulaiman.
"Nama Carlos Cuadras pada konvensi tercatat sebagai penantang wajib, tapi setelah apa yang terjadi di atas ring kami harus menunggu protes Chocolatito, lihat laporan medis dan setelah kami memiliki semuanya di tangan, kami akan menentukan apa yang akan terjadi," Sulaiman menambahkan.
Sementara itu, kemenangan Wangek, kata Sulaiman, merupakan sesuatu yang sudah menjadi haknya secara mutlak.
(nug)