Program Timnas Pukul Dua Tim Jatim
A
A
A
SURABAYA - Program jangka panjang Tim Nasional (Timnas) U-22 membuat beberapa klub kehilangan pemain dalam waktu lama. Di Jawa Timur, dua klub yang merasa paling kehilangan adalah Bhayangkara FC (BFC) dan Persela Lamongan.
BFC harus kehilangan Evan Dimas, Putu Gede, serta Dendy Sulistyawan. Sedangkan Persela harus merelakan Saddil Ramdani dan Nur Hardianto. Padahal deretan nama tersebut sudah dipersiapkan sebagai kekuatan utama timnya masing-masing.
Alhasil, pelatih harus memutar otak untuk mendapatkan solusinya, termasuk memunculkan pemain muda lainnya. Pelatih BFC Simon McMenemy mengatakan, dirinya tidak habis pikir dengan keputusan membuat pemusatan latihan timnas jangka panjang.
"Kami dari awal bersemangat menyiapkan para pemain muda agar semakin siap bermain di kompetisi yang sebenarnya. Ternyata justru kami kehilangan pemain-pemain muda terbaik dalam jangka waktu lama. Ini sebuah fenomena yang aneh," kata Simon McMenemy.
Menurutnya persiapan pemain muda untuk Timnas memang bagus, namun idealnya diselaraskan juga dengan kepentingan tim. Simon tidak pernah melihat program seperti ini di luar negeri, bahkan di negara dengan kultur sepak bola yang sudah maju sekali pun.
Keresahan Simon cukup beralasan mengingat BFC baru saja kehilangan gelandang Hargianto yang pilih bergabung Persija Jakarta. "Ini situasi yang sulit. Terpaksa saya harus mengubah rencana tim ini karena kepergian Hargianto maupun pemain ke Timnas," tandasnya.
Persela Lamongan juga tidak tenang dengan tercantumnya nama Saddil Ramdani dan Nur Hardianto di Timnas U-22. Meski bangga karena pemain mudanya turut ambil bagian membela negara, namun tak dimungkiri pelatih juga dipaksa memutar otak untuk mencari opsi lain.
"Saddil dan Nur sebenarnya sudah siap untuk diturunkan di Liga 1, karena secara teknik dan mental sudah bagus. Tapi karena mereka harus mengikuti program jangka panjang Timnas, kami harus mencari pemain muda lainnya yang tak kalah potensial," kata Asisten Pelatih Persela Ragil Sudirman.
Di posisi gelandang, Persela menyiapkan Sandi untuk mengganti peran Saddil Ramdani. Sedangkan untuk pengganti Nur Hardianto sebagai striker, sejauh ini Laskar Joko Tingkir belum menemukan sosok yang tepat. "Sambil berlatih dan ujicoba, kami terus mencari pemain yang tepat dengan spesialisasi mirip Nur Hardianto," tandas Ragil.
BFC harus kehilangan Evan Dimas, Putu Gede, serta Dendy Sulistyawan. Sedangkan Persela harus merelakan Saddil Ramdani dan Nur Hardianto. Padahal deretan nama tersebut sudah dipersiapkan sebagai kekuatan utama timnya masing-masing.
Alhasil, pelatih harus memutar otak untuk mendapatkan solusinya, termasuk memunculkan pemain muda lainnya. Pelatih BFC Simon McMenemy mengatakan, dirinya tidak habis pikir dengan keputusan membuat pemusatan latihan timnas jangka panjang.
"Kami dari awal bersemangat menyiapkan para pemain muda agar semakin siap bermain di kompetisi yang sebenarnya. Ternyata justru kami kehilangan pemain-pemain muda terbaik dalam jangka waktu lama. Ini sebuah fenomena yang aneh," kata Simon McMenemy.
Menurutnya persiapan pemain muda untuk Timnas memang bagus, namun idealnya diselaraskan juga dengan kepentingan tim. Simon tidak pernah melihat program seperti ini di luar negeri, bahkan di negara dengan kultur sepak bola yang sudah maju sekali pun.
Keresahan Simon cukup beralasan mengingat BFC baru saja kehilangan gelandang Hargianto yang pilih bergabung Persija Jakarta. "Ini situasi yang sulit. Terpaksa saya harus mengubah rencana tim ini karena kepergian Hargianto maupun pemain ke Timnas," tandasnya.
Persela Lamongan juga tidak tenang dengan tercantumnya nama Saddil Ramdani dan Nur Hardianto di Timnas U-22. Meski bangga karena pemain mudanya turut ambil bagian membela negara, namun tak dimungkiri pelatih juga dipaksa memutar otak untuk mencari opsi lain.
"Saddil dan Nur sebenarnya sudah siap untuk diturunkan di Liga 1, karena secara teknik dan mental sudah bagus. Tapi karena mereka harus mengikuti program jangka panjang Timnas, kami harus mencari pemain muda lainnya yang tak kalah potensial," kata Asisten Pelatih Persela Ragil Sudirman.
Di posisi gelandang, Persela menyiapkan Sandi untuk mengganti peran Saddil Ramdani. Sedangkan untuk pengganti Nur Hardianto sebagai striker, sejauh ini Laskar Joko Tingkir belum menemukan sosok yang tepat. "Sambil berlatih dan ujicoba, kami terus mencari pemain yang tepat dengan spesialisasi mirip Nur Hardianto," tandas Ragil.
(sha)