Dengan Sistem Saat Ini, Pembalap MotoGP Tak Punya Waktu Bekerja
A
A
A
AUSTIN - Di sela-sela sesi latihan bebas MotoGP Austin 2017, Jumat (21/4), pembalap tim Ducati Corse, Andrea Dovizioso, mengusulkan perubahan yang dianggap penting pada format sesi latihan bebas MotoGP. Saat ini, 10 besar pembalap dari hasil kombinasi tiga sesi latihan secara otomatis lolos ke fase kedua kualifikasi (Q2), dengan sisanya bertarung memperebutkan dua posisi teratas di Q1.
Namun, Dovizioso rupanya tengah mendorong perubahan format latihan, di mana hanya hasil sesi latihan ketiga yang akan menentukan siapa saja pembalap ke Q2. Kendati menyadari sesi latihan Jumat akan berjalan membosankan, ia menambahkan format latihan saat ini membuat para pembalap menghabiskan ban dan kehabisan waktu untuk mencoba semua kompon berbeda.
Lebih lanjut, Dovizioso mengungkapkan, bahwa mayoritas pembalap dalam Komisi Keselamatan di Argentina mendukung perubahan tersebut. “Saya adalah salah satu pembalap yang percaya kami harus mengubah sistem,” ucap Dovizioso seperti dilaporkan Motorsport.
“Saya telah banyak mendorong sejak tahun lalu, tapi sejauh ini belum dipertimbangkan. Tapi di Argentina, saya kembali membahasnya, kali ini saya menemukan cukup banyak dukungan dari semua pembalap. Kami sedang mengusahakannya, tapi tidak mudah untuk mewujudkannya, dan saya tidak tahu kapan itu akan terjadi. Menurut saya, perubahan itu penting untuk dilakukan,” imbuhnya.
Pembalap yang telah mengoleksi 2 podium bersama Ducati di MotoGP Austin itu lalu menambahkan: “Jika kami mengubah aturan, (sesi latihan) Jumat akan menjadi membosankan dan tidak berharga. Sebaliknya, dengan sistem saat ini, Anda tidak memiliki waktu untuk bekerja, karena sebelum berakhirnya setiap sesi, Anda harus mencetak catatan waktu dan masuk 10 besar agar lolos (ke Q2).”
“Itu berarti Anda harus menggunakan ban lebih banyak, dan selalu berusaha mengetahui bahwa sebelum menyelesaikan sesi Anda harus mencetak catatan waktu. Dalam setiap sesi Anda melakukan tiga kali run (percobaan), dan jika salah satunya untuk mencetak catatan waktu, maka Anda hanya memiliki dua kali run untuk bekerja pada motor dan Anda tidak bisa mencoba semua ban,” tutup pembalap kelahiran Forli, Italia, 31 tahun yang lalu itu.
Namun, Dovizioso rupanya tengah mendorong perubahan format latihan, di mana hanya hasil sesi latihan ketiga yang akan menentukan siapa saja pembalap ke Q2. Kendati menyadari sesi latihan Jumat akan berjalan membosankan, ia menambahkan format latihan saat ini membuat para pembalap menghabiskan ban dan kehabisan waktu untuk mencoba semua kompon berbeda.
Lebih lanjut, Dovizioso mengungkapkan, bahwa mayoritas pembalap dalam Komisi Keselamatan di Argentina mendukung perubahan tersebut. “Saya adalah salah satu pembalap yang percaya kami harus mengubah sistem,” ucap Dovizioso seperti dilaporkan Motorsport.
“Saya telah banyak mendorong sejak tahun lalu, tapi sejauh ini belum dipertimbangkan. Tapi di Argentina, saya kembali membahasnya, kali ini saya menemukan cukup banyak dukungan dari semua pembalap. Kami sedang mengusahakannya, tapi tidak mudah untuk mewujudkannya, dan saya tidak tahu kapan itu akan terjadi. Menurut saya, perubahan itu penting untuk dilakukan,” imbuhnya.
Pembalap yang telah mengoleksi 2 podium bersama Ducati di MotoGP Austin itu lalu menambahkan: “Jika kami mengubah aturan, (sesi latihan) Jumat akan menjadi membosankan dan tidak berharga. Sebaliknya, dengan sistem saat ini, Anda tidak memiliki waktu untuk bekerja, karena sebelum berakhirnya setiap sesi, Anda harus mencetak catatan waktu dan masuk 10 besar agar lolos (ke Q2).”
“Itu berarti Anda harus menggunakan ban lebih banyak, dan selalu berusaha mengetahui bahwa sebelum menyelesaikan sesi Anda harus mencetak catatan waktu. Dalam setiap sesi Anda melakukan tiga kali run (percobaan), dan jika salah satunya untuk mencetak catatan waktu, maka Anda hanya memiliki dua kali run untuk bekerja pada motor dan Anda tidak bisa mencoba semua ban,” tutup pembalap kelahiran Forli, Italia, 31 tahun yang lalu itu.
(sbn)