Djanur Tak Mau Menaruh Harapan Besar pada Marquee Player
A
A
A
BANDUNG - Liga 1 2017 diramaikan dengan keberadaan sejumlah pemain bintang dunia. Diawali dari Persib Bandung yang memboyong Michael Essien dan Carlton Cole, langkah serupa kemudian diikuti oleh sejumlah klub lain. Hal ini tak lepas dari peraturan operator liga yang memperbolehkan tiap tim untuk memiliki empat pemain asing yang salah satunya harus berstatus marquee layer.
Sejumlah nama kemudian hadir di Indonesia. Sebut saja Shane Smeltz (pemain Selandia Baru di Piala Dunia 2010 yang gabung ke Pusamania Borneo FC), Peter Odemwingie (eks West Bromwich Albion yang dikontrak Madura United), Mohamed Sissoko (mantan gelandang Juventus yang hijrah ke Mitra Kukar) hingga Didier Zokora (bekas striker Tottenham yang mendarat di Semen Padang). Namun keberadaan pemain-pemain ini belum memberikan dampak besar terhadap kemajuan sepak bola di Tanah Air. Menurut pengamatan Djadjang 'Djanur' Nurjaman, semua pemain asing harus total melewati masa adaptasi agar bisa bersinar di pentas sepak bola Indonesia.
Essien sendiri sudah mencetak satu gol di Liga 1 2017. Namun secara keseluruhan, penampilannya belum begitu memuaskan. Karenanya Djanur enggan berharap banyak pada kemampuan marquee player.
"Marquee player terus berdatangan. Setelah saya lihat (marquee player tim lain yang sudah bermain), marquee player kita tidak jelek," kata pelatih Persib tersebut.
"Jangan samakan Essien sekarang dengan Essien yang kapan. Para marquee player yang datang ke kita (Indonesia) kan sudah lewat masanya. Jadi tidak bisa disamakan dengan masa jayanya," tegas Djanur.
Kendati demikian, keberadaan marquee player seolah menambah gairah tersendiri dalam sepak bola nasional. Transfer ilmu dan pengalaman dari mereka diharapkan akan berbuah positif untuk pemain lokal dan sepak bola Indonesia secara keseluruhan.
Sejumlah nama kemudian hadir di Indonesia. Sebut saja Shane Smeltz (pemain Selandia Baru di Piala Dunia 2010 yang gabung ke Pusamania Borneo FC), Peter Odemwingie (eks West Bromwich Albion yang dikontrak Madura United), Mohamed Sissoko (mantan gelandang Juventus yang hijrah ke Mitra Kukar) hingga Didier Zokora (bekas striker Tottenham yang mendarat di Semen Padang). Namun keberadaan pemain-pemain ini belum memberikan dampak besar terhadap kemajuan sepak bola di Tanah Air. Menurut pengamatan Djadjang 'Djanur' Nurjaman, semua pemain asing harus total melewati masa adaptasi agar bisa bersinar di pentas sepak bola Indonesia.
Essien sendiri sudah mencetak satu gol di Liga 1 2017. Namun secara keseluruhan, penampilannya belum begitu memuaskan. Karenanya Djanur enggan berharap banyak pada kemampuan marquee player.
"Marquee player terus berdatangan. Setelah saya lihat (marquee player tim lain yang sudah bermain), marquee player kita tidak jelek," kata pelatih Persib tersebut.
"Jangan samakan Essien sekarang dengan Essien yang kapan. Para marquee player yang datang ke kita (Indonesia) kan sudah lewat masanya. Jadi tidak bisa disamakan dengan masa jayanya," tegas Djanur.
Kendati demikian, keberadaan marquee player seolah menambah gairah tersendiri dalam sepak bola nasional. Transfer ilmu dan pengalaman dari mereka diharapkan akan berbuah positif untuk pemain lokal dan sepak bola Indonesia secara keseluruhan.
(bep)