Petisi Penolakan Warga Bantul Tuai Reaksi Pentolan Bonek

Senin, 01 Mei 2017 - 13:33 WIB
Petisi Penolakan Warga Bantul Tuai Reaksi Pentolan Bonek
Petisi Penolakan Warga Bantul Tuai Reaksi Pentolan Bonek
A A A
BANTUL - Petisi penolakan terhadap kehadiran bonek dalam laga PSIM Yogyakarta kontra Persebaya pada 18 Mei 2017, yang diajukan oleh warga Bantul sekitar Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul kepada Panitia Pelaksana (Panpel) maupun Polres Bantul, menuai reaksi dari Koordinator Arek Bonek Persebaya 1927 Andie Peci.

Dalam laman twitter @AndiePeci disampaikan bahwa tidak dipungkiri bonek memang memiliki catatan buruk di Bantul terutama ketika Persiba menjamu Persebaya 1927 dalam laga Indonesian Premier League (IPL) pada tahun 2012.

"Harus diakui itu, enggak papa ini menjadi otokritik untuk bonek sendiri, terus berbenah jadi baik di rumah orang. Trauma warga Bantul lima tahun yang lalu atas kehadiran bonek jadi cambuk, dan otokritik untuk bonek berubah lebih baik dengan tidak merugikan orang lain," ujar Andie dalam tweet yang diunggah pada Kamis (27/4) malam.

Koordinator Bonek Korwil Jogja (BKJ) Tulus Budi ketika dikonfirmasi Koran Sindo Yogya mengaku belum tahu duduk persoalan diajukannya petisi tersebut. Mengingat hingga Jumat (28/4) pihaknya belum juga dihubungi oleh Polres Bantul.

Selain itu dirinya juga baru saja menghadiri perayaan ulang tahun Bonek Bali dan saat ini masih berada di Surabaya. Meski demikian pihaknya terbuka dan menerima saran maupun kritik yang membangun dari warga yang berada di sekitar SSA Bantul. BKJ pun memaklumi sikap warga yang ternyata masih memiliki rasa trauma atas insiden lima tahun lalu itu.

"Ini menjadi peringatan bagi kami untuk lebih mawas diri, berlaku sopan, dan menjadi tamu yang baik dimanapun berada. Kami sadar pasti warga nggak ingin rumah diacak-acak oleh tamu, ingin sebenarnya langsung menemui warga di sana untuk konfirmasi hal itu. Tapi saat ini saya masih di Surabaya dan belum mengikuti perkembangan terkini. Itu pasti merembet ke banyak hal seperti hubungan antara bonek dengan warga lokal, antara suporter Surabaya dan Yogyakarta, maupun kedua tim (PSIM dan Persebaya yang akan bertanding)," jelas Tulus kemarin.

Di sisi lain, pria yang akrab disapa dengan Cak Tulus ini juga mengemukakan bahwa dari sisi objektif pihaknya sebenarnya telah berbenah dari tahun 2012 hingga tahun 2017 ini. Dan menilai secara internal improvement sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

Sebab dia menilai, segala hal yang diperjuangkan tidak akan berarti apa-apa bila tidak diawali dari perbaikan diri. Dalam kesempatannya ke Kota Pahlawan, Cak Tulus juga berusaha akan menyampaikan dan membahas hal ini dengan manajemen bonek pusat.

Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) PSIM Yogyakarta, Brustam Iswanto, belum dapat berkomentar banyak terhadap rencana laga kandang PSIM di pekan kelima tersebut. Mengingat saat ini pihaknya masih berfokus pada laga kandang terdekat yakni melawan Persinga Ngawi pada Kamis (4/5) depan, setelah sebelumnya dijadwalkan pada Sabtu (6/5). Dikemukakan bahwa pihak panpel sudah mengajukan surat izin yang kini tengah diproses di Polres setempat.

"Saat ini nggak berandai-andai dulu karena sedang konsentrasi untuk pertandingan terdekat melawan Persinga Ngawi, yang semula dijadwalkan Sabtu (6/5) maju pada Kamis (4/5). Kami sudah bersurat dan tengah diproses," imbuh Brustam.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2975 seconds (0.1#10.140)