Petenis Cantik Ini Akhirnya Bangun dari Mimpi Buruknya di Madrid
Petenis Cantik Ini Akhirnya Bangun dari Mimpi Buruknya di Madrid
A
A
A
MADRID - Petenis cantik asal Kanada, Eugenie Bouchard akhirnya bangun dari mimpi buruknya di Madrid Terbuka. Sejak kali pertama ambil bagian di turnamen Masters lapangan tanah liat pada 2014, Bouchard selalu gagal meraih kemenangan untuk beranjak dari babak pertama.
Tahun ini, mantan petenis nomor lima dunia itu menundukkan Alize Cornet dari Prancis 6-4, 4-6, 6-1 di babak pertama, Sabtu (6/5) waktu setempat. Dan kemenangan ini pun menjadi hasil positif pertamanya di Madrid Terbuka.
Usai memenangkan pertandingan yang berlangsung tiga set dan memakan waktu 122 menit tersebut, Bouchard mengungkapkan bahwa dirinya sangat bangga terhadap dirinya sendiri. "Bagaimana saya melangkah dan saya pikir bermain lebih baik di set ketiga," sambungnya, dikutip laman resmi WTA.
Menurut Bouchard, Cornet merupakan tipe pemain petarung, dan tidak akan memberikan kemudahan dalam pertandingan. Sehingga, pertandingan melawan Cornet, tegas Bouchard, merupakan pertempuran yang sangat sulit. "Ini adalah laga kemenangan pertama saya di Madrid, jadi saya sangat senang dengan itu," ucapnya.
Laga Bouchard berikutnya juga tidak akan menjadi pertandingan yang mudah. Pasalnya, gadis cantik berusia 23 tahun itu akan bertemu dengan mantan petenis nomor satu dunia dan juara Madrid Terbuka 2014, Maria Sharapova atau petenis Prancis, Mirjana Lucic-Baroni. "Saya pikir mereka berdua mempunyai permainan yang sama, tenis yang agresif, tapi saya harap saya bisa bermain Maria," ungkap Bouchard.
"Begitu saya melangkah di lapangan, semuanya akan dikesampingkan. Tapi, di dalam diri saya, saya pikir saya akan memiliki sedikit motivasi berlebih," pungkasnya.
Sejak kali pertama berpartisipasi di Madrid Terbuka, Bouchard selalu gagal melewati pertandingan pertamanya. Pada 2014, dia ditaklukkan Agnieszka Radwanska. Setahun berikutnya, giliran Barbora Strycova yang mempecundangi Bouchard. Dan tahun lalu, petenis yang sekarang menghuni posisi 60 dunia itu takluk di tangan Irina-Camelia Begu.
Tahun ini, mantan petenis nomor lima dunia itu menundukkan Alize Cornet dari Prancis 6-4, 4-6, 6-1 di babak pertama, Sabtu (6/5) waktu setempat. Dan kemenangan ini pun menjadi hasil positif pertamanya di Madrid Terbuka.
Usai memenangkan pertandingan yang berlangsung tiga set dan memakan waktu 122 menit tersebut, Bouchard mengungkapkan bahwa dirinya sangat bangga terhadap dirinya sendiri. "Bagaimana saya melangkah dan saya pikir bermain lebih baik di set ketiga," sambungnya, dikutip laman resmi WTA.
Menurut Bouchard, Cornet merupakan tipe pemain petarung, dan tidak akan memberikan kemudahan dalam pertandingan. Sehingga, pertandingan melawan Cornet, tegas Bouchard, merupakan pertempuran yang sangat sulit. "Ini adalah laga kemenangan pertama saya di Madrid, jadi saya sangat senang dengan itu," ucapnya.
Laga Bouchard berikutnya juga tidak akan menjadi pertandingan yang mudah. Pasalnya, gadis cantik berusia 23 tahun itu akan bertemu dengan mantan petenis nomor satu dunia dan juara Madrid Terbuka 2014, Maria Sharapova atau petenis Prancis, Mirjana Lucic-Baroni. "Saya pikir mereka berdua mempunyai permainan yang sama, tenis yang agresif, tapi saya harap saya bisa bermain Maria," ungkap Bouchard.
"Begitu saya melangkah di lapangan, semuanya akan dikesampingkan. Tapi, di dalam diri saya, saya pikir saya akan memiliki sedikit motivasi berlebih," pungkasnya.
Sejak kali pertama berpartisipasi di Madrid Terbuka, Bouchard selalu gagal melewati pertandingan pertamanya. Pada 2014, dia ditaklukkan Agnieszka Radwanska. Setahun berikutnya, giliran Barbora Strycova yang mempecundangi Bouchard. Dan tahun lalu, petenis yang sekarang menghuni posisi 60 dunia itu takluk di tangan Irina-Camelia Begu.
(nug)
Explore More