Essien Mencuri Peran Vladimir Vujovic, Ini Penjelasan Djanur
A
A
A
BANDUNG - Michael Essien terus menjadi sorotan meski duel Persib Bandung kontra Pusamania Borneo FC sudah berakhir. Bukan karena kembali memberi kontribusi, melainkan lantaran gagal mencetak gol.
Essien kembali masuk starting line-up Persib sejak 15 April 2017. Sepanjang babak pertama, gelandang asal Ghana itu tampil cukup bagus. Dia sempat membantu Maung Bandung balik unggul 2-1 setelah tertinggal 0-1.
Lebih lanjut, wasit memberikan hadiah penalti pada Persib di pertengahan babak kedua. Essien lalu maju menjadi eksekutor. Disinilah letak kesialan tuan rumah karena sang marquee player gagal menghasilkan gol.
Mencoba menendang penalti ala Panenka, bola justru bergulir di atas gawang Pusamania Borneo. Peluang Persib menambah gol sirna. Sialnya lagi, akhirnya skor menjadi 2-2 setelah pemain tim tamu menyamakan kedudukan.
Pelatih Persib Djadjang 'Djanur' Nurdjaman sebenarnya enggan mengomentari kegagalan Essien. Sebab, hal seperti itu merupakan hal biasa. Banyak pemain kelas dunia yang gagal saat melakukan tendangan dari titik putih.
Tapi, terkait tendangan penalti, sebenarnya bukan tugas Essien. Selama ini, eksekutor utama penalti Persib adalah Vladimir Vujovic. Namun, pada laga itu, Essien ambil inisiatif. Dia seolah "mencuri" tugas Vujovic yang selama ini tidak pernah gagal mengeksekusi penalti.
Menurut Djanur, sebelum laga kandang itu dimulai, sudah memberi instruksi pada para pemain Persib soal siapa saja yang jadi eksekutor tendangan bebas, tendangan sudut, dan penalti.
Tapi, kondisi di lapangan kadang berbeda dari kenyataan. Tidak jarang eksekusi dilakukan melenceng dari skema. Sebab, ada pertimbangan tertentu yang perlu diamati, misalnya kondisi mental saat itu.
"Saya masih tetap konsisten memberikan tugas sebelum pertandingan. Jadi kalau kalian (wartawan) ikut di meeting sebelum pertandingan, nama-nama jelas tertera. Masih tetap (eksekutor penalti) saya tunjuk Vlado (Vladimir Vujovic)," kata Djanur.
Soal "pencurian" yang dilakukan Essien, Djanur menolak berkomentar lebih lanjut. Tapi, dia beralasan posisinya jauh dari kotak penalti Pusamania Borneo. Itu menyulitkannya meminta pemain lain untuk jadi eksekutor.
"Di lapangan saya tidak bisa teriak terlalu keras (karena bisingnya suara di stadion). Ketika Essien langsung mengambil bola, saya pikir Vlado juga tidak mempermasalahkan (Essien) untuk mengambil," pungkas Djanur.
Essien kembali masuk starting line-up Persib sejak 15 April 2017. Sepanjang babak pertama, gelandang asal Ghana itu tampil cukup bagus. Dia sempat membantu Maung Bandung balik unggul 2-1 setelah tertinggal 0-1.
Lebih lanjut, wasit memberikan hadiah penalti pada Persib di pertengahan babak kedua. Essien lalu maju menjadi eksekutor. Disinilah letak kesialan tuan rumah karena sang marquee player gagal menghasilkan gol.
Mencoba menendang penalti ala Panenka, bola justru bergulir di atas gawang Pusamania Borneo. Peluang Persib menambah gol sirna. Sialnya lagi, akhirnya skor menjadi 2-2 setelah pemain tim tamu menyamakan kedudukan.
Pelatih Persib Djadjang 'Djanur' Nurdjaman sebenarnya enggan mengomentari kegagalan Essien. Sebab, hal seperti itu merupakan hal biasa. Banyak pemain kelas dunia yang gagal saat melakukan tendangan dari titik putih.
Tapi, terkait tendangan penalti, sebenarnya bukan tugas Essien. Selama ini, eksekutor utama penalti Persib adalah Vladimir Vujovic. Namun, pada laga itu, Essien ambil inisiatif. Dia seolah "mencuri" tugas Vujovic yang selama ini tidak pernah gagal mengeksekusi penalti.
Menurut Djanur, sebelum laga kandang itu dimulai, sudah memberi instruksi pada para pemain Persib soal siapa saja yang jadi eksekutor tendangan bebas, tendangan sudut, dan penalti.
Tapi, kondisi di lapangan kadang berbeda dari kenyataan. Tidak jarang eksekusi dilakukan melenceng dari skema. Sebab, ada pertimbangan tertentu yang perlu diamati, misalnya kondisi mental saat itu.
"Saya masih tetap konsisten memberikan tugas sebelum pertandingan. Jadi kalau kalian (wartawan) ikut di meeting sebelum pertandingan, nama-nama jelas tertera. Masih tetap (eksekutor penalti) saya tunjuk Vlado (Vladimir Vujovic)," kata Djanur.
Soal "pencurian" yang dilakukan Essien, Djanur menolak berkomentar lebih lanjut. Tapi, dia beralasan posisinya jauh dari kotak penalti Pusamania Borneo. Itu menyulitkannya meminta pemain lain untuk jadi eksekutor.
"Di lapangan saya tidak bisa teriak terlalu keras (karena bisingnya suara di stadion). Ketika Essien langsung mengambil bola, saya pikir Vlado juga tidak mempermasalahkan (Essien) untuk mengambil," pungkas Djanur.
(mir)