Kabupaten Tangerang Jadi Tuan Rumah Kejurnas Balap Mobil 2017

Rabu, 24 Mei 2017 - 03:35 WIB
Kabupaten Tangerang...
Kabupaten Tangerang Jadi Tuan Rumah Kejurnas Balap Mobil 2017
A A A
TANGERANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah dalam ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Balap Mobil 2017 bertajuk BSD City Grand Prix, pada 18-20 Agustus 2017.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, pihaknya sangat mendukung event otomotif nasional tersebut. Wilayah Kabupaten Tangerang yang sangat luas, menurutnya sangat mendukung rangkaian Kejurnas Balap Mobil 2017 ini.

"Pemkab Tangerang sangat mendukung event-event otomotif yang ada di Kabupaten Tangerang. Mudah-mudahan ini bisa menjadi pioner event-event otomotif di Indonesia," kata Zaki, saat ditemui Koran SINDO, di Gedung Auditorium Green Office Park 9, BSD City, Tangerang, Selasa (23/5/2017).

Ditambahkan Zaki, perhelatan BSD City Grand Prix berbarengan dengan pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIA) 2017. Diharapkan, pengunjung yang datang GIIA juga bisa menonton penyelenggaraan balap mobil tersebut.

Melalui ajang nasional ini, Zaki mengaku sekaligus ingin mempromosikan destinasi wisata di Kabupaten Tangerang. Yang menurutnya, memiliki banyak destinasi belanja dan rumah sakit yang besar-besar, dan cukup lengkap untuk disinggahi.

"Kami juga ingin mempromosikan Kabupaten Tangerang sebagai destinasi tempat-tempat event olahraga nasional. Di sini ada RS, mallnya dekat. Dengan event ini, kita bisa ikut mempromosikan wilayah Kabupaten Tangerang," sambungnya.

Untuk menghindari kemacetan akibat balap mobil itu, Zaki mengaku pihaknya telah menyiapkan rekayasa jalan di sekitar lokasi balapan. Hal ini penting dilakukan, untuk menjaga lancarnya lalu lintas.

"Sebenarnya trek yang digunakan dalam balap ini belum terlalu dipakai jalannya. Tapi kami sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas jalan, di sekitar lokasi. Karena balapan berbarengan dengan penutupan pameran Gaikindo," sambung Zaki.

Head of Corporate Communication Sinar Mas Land Panji Himawan menambahkan, pihaknya merasa sangat bangga, karena ajang balap nasional itu diadakan di BSD City. Pihaknya pun akan menyiapkan sejumlah lahan parkir yang sangat luas.

"Untuk parkiran ada beberapa, di antaranya parkir khusus tamu dan pengunjung. Bisa juga parkir di Ice. Luas parkir kami bisa menampung 50 ribu lebih kendaraan. Ada juga bus penjemput untuk pengunjung yang mau nonton balap," jelasnya.

Dilanjutkan dia, akses menuju BSD City Grand Prix juga sangat mudah. Dengan keberadaan BSD City yang strategis, para pengunjung balap mobil yang ada di Jakarta bisa memakai jalan berbayar.

"Sinar Mas Land sangat bangga karena BSD City dapat menjadi tuan rumah ajang Kejurnas Balap Mobil 2017 ini. Kami akan memberikan fasilitas dan infrastruktur pendukung terbaik, sesuai dengan standarisasi yang dibutuhka pada sirkuit balap mobil pada umumnya," jelasnya.

Ketua Panitia BSD City Grand Prix Ananda Mikola melanjutkan, BSD City Grand Prix berlangsung selama tiga hari, mulai 18-20 Agustus 2017. Menggunakan sirkuit dengan panjang 3 Kilometer, dan didukung management racing Circuit Sentul.

"Event ini dimulai dari bicara santai di sirkuit Sentul. Saat itu ada ide dari Mas Zaki selintas, apakah mungkin kepala daerah membuat balapan jalan raya? Sekitar sebulan lalu, kita ketemu lagi, dan akhirnya Mas Zaki bilang ok. Saya terima kasih kepada Mas Zaki," ungkapnya.

Dilanjutkan dia, sirkuit ini memiliki 12 tikungan dengan lebar masing-masingnya 9,25-10,5 meter. Pengerjaan sirkuit bukan permanen ini sudah dikebut jauh-jauh hari, sejak 10 bulan lalu. Saat ini, masih sejumlah ruas jalan yang harus dilebarkan dengan target sebulan kedepan selesai.

"Jadi sirkuit ini punya panjang 3 km, ada 12 tikungan, dan beberapa tikungan ada yang kita ubah seperti sirkuit yang ada di Eropa. Starting setelah tikungan 12. Ada juga kita buat tikungan yang mirip dengan yang di Monte Carlo," sambungnya.

Balapan mobil ini akan disiarkan secara live, dan diprediksi bisa menyedot perhatian pengunjung minimal 30-40 ribu orang. Estimasi penonton itu, belum ditambah dengan pengunjung pameran Gaikindo yang akan menonton.

Saat melakukan pengecekan sirkuit secara langsung, Ananda juga mengatakan, jalan yang akan digunakan untuk sirkuit masih lebih baik dengan yang ada di Sentul. Asal jalannya masih baru, dan belum banyak digunakan para pengendara jalan.

"Aspalnya tidak seperti di sirkuit. Seperti di Montecarlo, setelah dipakai balapan, sirkuitnya digunakan untuk jalan raya. Untuk sirkuitnya sendiri, saat ini jalannya masih baru, karena belum pernah dipakai balapan mobil," ungkap Ananda.

Mengomentari balapan itu, Ketua bidang mobil Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pudio Utoyo mengatakan, BSD City Grand Prix merupakan seri ke-4 dari Kejurnas Balap Mobil 2017, dari total tujuh seri Kejurnas yang ditetapkan IMI.

"Penggemar balap mobil di Indonesia sangat berintung, karena mereka tidak pernah kekeurangan sirkuit untuk balapan. Sejak 1975-1976 ada sirkuit Ancol, kemudian dibangun sirkuit Sentul pada tahun 1990," sambung Pudio.

Terkait pelaksanaan BSD City Grand Prix, pihaknya mengaku sangat mendukung. Namun dengan catatan, tidak melupakan faktor-faktor yang diwajibkan. Mulai dari keselamatan pembalap, penonton, dan infrastruktur yang harus sesuai standar.

"Memang tidak mudah dan tidak murah untuk membuat balapan di sirkuit yang tidak permananen. Balapan ini merupakan suatu suasana baru untuk para pembalap. Terutama untuk bisa mengenali, dan mempelajari sirkuitnya," jelasnya.

Menimpali itu, Ananda Mikola mengaku, pihaknya sangat memperhatikan standar keselamatan dalam balapan. Untuk itu, panitia telah menyiapkan sedikitnya ada delapan mobil gendong untuk evakuasi.

"Apabila terjadi kecelakaan, kami sudah siapkan delapan mobil gendong. Kalau di sirkuit Sentul bisa dikeluarkan dari sirkuit, di sini kami sudah siapkan jalur evakuasi dengan mobil gendong," tegasnya.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0970 seconds (0.1#10.140)