Dana Tipis Bikin Tim Satelit MotoGP, Suzuki Ajak Marc VDS atau LCR?

Kamis, 01 Juni 2017 - 21:00 WIB
Dana Tipis Bikin Tim...
Dana Tipis Bikin Tim Satelit MotoGP, Suzuki Ajak Marc VDS atau LCR?
A A A
MUGELLO - MotoGP telah merilis aturan baru untuk 2018. Salah satunya ialah tentang tim satelit, di mana setiap tim pabrikan yang tampil, mesti setidaknya memiliki satu tim satelit (boleh 1 atau 2 motor).

Namun aturan itu sepertinya masih jadi pengganjal buat tim Suzuki. Karena dana yang terbatas, pabrikan dari Hamamatsu, Jepang itu, kemungkinan besar akan mengajak serta tim privatir sebagai tim satelit mereka di MotoGP 2018.

Ya, karena manajer tim Suzuki, Davide Brivio, membantah adanya prospek untuk membentuk tim satelit di MotoGP pada musim 2018.

Sebelumnya dua tim satelit di MotoGP saat ini, Aspar Team dan Avintia Racing, telah resmi memperpanjang kontrak dengan pabrikan Ducati. Itu berarti tinggal menyisakan LCR dan Marc VDS Racing, yang belum mencapai kesepakatan.

Namun bicara LCR lebih berpeluang mengisi line up tim satelit Honda. Karena tim milik mantan pembalap, Lucio Cecchinello, tersebut sudah bekerjasama dengan tim sayap putih lebih lama ketimbang tim milik Marc van der Straten (Marc VDS).

“Saya tidak tahu apa yang bakal terjadi. Tetapi jika (berandai-andai) Honda harus memilih untuk memiliki hanya satu klien (tim satelit) pada 2018. Lucio Cecchinello (LCR) tentu (berpotensi besar) dipilih, karena mereka memiliki hubungan yang jauh lebih lama (dengan Honda) ketimbang kami,” ujar prinsipal tim Marc VDS, Michel Bartholemy mengungkapkan kekhawatirannya di Speedweek.

Sementara tim satelit Ducati lainnya, Pramac Racing, berpeluang besar terus menjalin kerja sama dengan pabrikan Italia tersebut. Karena seperti diketahui, tim Pramac jadi pendahulu tim satelit Ducati di kelas bergengsi.

Sedangkan tim pabrikan rival, macam Aprilia dan KTM, juga telah menyatakan ketertarikan untuk membentuk tim satelit musim depan. Brivio meyakini peluang Suzuki memiliki tim satelit musim depan adalah kecil, apalagi kalau dananya dikeluarkan oleh tim pabrikan sendiri.

“Suzuki adalah perusahaan yang sangat besar. Tapi dana yang dialokasikan untuk balapan tidak begitu tinggi. Membentuk tim satelit akan menghabiskan sumber daya tim pabrikan,” beber Brivio kepada Motorsport.com.

“Kemajuan kami sedikit berhenti, katakanlah dalam posisi ‘standby’. Kami takut kehilangan sumber daya yang akan dialokasikan ke tim satelit, dan dapat menyebabkan masalah bagi kami,” imbuh mantan petinggi di tim Yamaha Factory Racing tersebut.

“Tambahan (satu atau) dua motor akan sangat membantu dalam mengumpulkan data. Tapi Suzuki tidak pernah punya tim satelit. Apalagi, ini pertama kalinya tim benar-benar ‘in-house’,” tutupnya.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9782 seconds (0.1#10.140)