Persib Akan Beri Kesempatan Kedua untuk Carlton Cole
A
A
A
BANDUNG - Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar memberikan kesempatan kepada Carlton Cole untuk membuktikan kualitasnya sebelum pendepakan benar-benar dilakukan. Setidaknya hingga akhir putaran pertama Liga 1 2017.
Padahal sebelumnya, Umuh dengan tegas akan mencoret striker asal Inggris itu lantaran tidak mampu memberikan kontribusi yang positif untuk Persib. Kinerja mantan pemain Chelsea itu tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.
Buktinya, dari delapan laga yang telah dijalani Persib, pemain yang lama melintang di Liga Primer ini hanya dipercaya menjalani tiga pertandingan saja. Itu juga hanya berperan sebagai pengganti.
Saat melawat ke markas Bali United di pekan ke-8, Cole tidak dibawa karena kebugarannya tidak mengalami perkembangan. Namun, dari hasil diskusi dengan jajaran manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Cole diberi kesempatan lagi untuk unjuk gigi.
"Nanti, kami bicarakan karena belum setengah musim. Dia (Cole) juga masih diberi kesempatan. Kalau kata pelatih dia tidak bisa, saya baru (bertindak). Suruh digenjot dulu sama pelatih sampai dimana (kemampuannya)," ujar Umuh.
Disisi lain, Cole mengatakan rencana pencoretan yang dihembuskan manajemen Persib dinilai tidak adil. Sebab, selama ini dia belum bisa membuktikan kualitasnya karena minimnya jatah bermain yang diberikan.
"Saya belum dapat kesempatan main selama 90 menit. Hanya 15-25 menit. Jadi bagaimana Anda bilang saya tidak fit. Berlatih dan bertanding adalah dua hal yang berbeda. Jadi energi yang dimiliki tidak akan sama dengan energi saat di dalam pertandingan," jelas Cole.
Cole juga mengaku selama tampil tidak mendapat suplai bola yang tepat. Ini juga jadi alasan kinerjanya di Persib sulit berkembang. "Kami bermain dengan dua pemain muda, di tengah dan sayap kanan. Dan, tidak adil jika saya harus bergantung kepada mereka," tambahnya.
Menurut Cole seorang target man tidak perlu berlari atau menjauh dari dalam kotak penalti lawan. Maklum, dia bertipikal sebagai striker yang menunggu bola lalu melakukan tembakan ke gawang lawan.
"Cara main saya mirip seperti Sergio (van Dijk) yang diam di tengah. Jika semua ingin saya main seperti Lionel Messi, saya turun cari bola sendiri jauh ke dalam dan berlari sambil menggiring bola sendiri dan melewati pemain. Saya tidak bisa lakukan itu," tambahnya lagi.
Cole melanjutkan tim pelatih sudah mengetahui karakteristik pemain yang bertugas sebagai target man dan bertubuh besar. Karena itu, dia berharap mendapatkan kesempatan dari jajaran pelatih Persib.
"Saya mau tetap disini (Persib), saya akan tetap fight dan bermain untuk mencapai sukses. Tapi saya butuh bantuan dari semua orang yang mendukung saya, bukan menempatkan saya pada posisi tertekan,” pungkas Cole.
Padahal sebelumnya, Umuh dengan tegas akan mencoret striker asal Inggris itu lantaran tidak mampu memberikan kontribusi yang positif untuk Persib. Kinerja mantan pemain Chelsea itu tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.
Buktinya, dari delapan laga yang telah dijalani Persib, pemain yang lama melintang di Liga Primer ini hanya dipercaya menjalani tiga pertandingan saja. Itu juga hanya berperan sebagai pengganti.
Saat melawat ke markas Bali United di pekan ke-8, Cole tidak dibawa karena kebugarannya tidak mengalami perkembangan. Namun, dari hasil diskusi dengan jajaran manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Cole diberi kesempatan lagi untuk unjuk gigi.
"Nanti, kami bicarakan karena belum setengah musim. Dia (Cole) juga masih diberi kesempatan. Kalau kata pelatih dia tidak bisa, saya baru (bertindak). Suruh digenjot dulu sama pelatih sampai dimana (kemampuannya)," ujar Umuh.
Disisi lain, Cole mengatakan rencana pencoretan yang dihembuskan manajemen Persib dinilai tidak adil. Sebab, selama ini dia belum bisa membuktikan kualitasnya karena minimnya jatah bermain yang diberikan.
"Saya belum dapat kesempatan main selama 90 menit. Hanya 15-25 menit. Jadi bagaimana Anda bilang saya tidak fit. Berlatih dan bertanding adalah dua hal yang berbeda. Jadi energi yang dimiliki tidak akan sama dengan energi saat di dalam pertandingan," jelas Cole.
Cole juga mengaku selama tampil tidak mendapat suplai bola yang tepat. Ini juga jadi alasan kinerjanya di Persib sulit berkembang. "Kami bermain dengan dua pemain muda, di tengah dan sayap kanan. Dan, tidak adil jika saya harus bergantung kepada mereka," tambahnya.
Menurut Cole seorang target man tidak perlu berlari atau menjauh dari dalam kotak penalti lawan. Maklum, dia bertipikal sebagai striker yang menunggu bola lalu melakukan tembakan ke gawang lawan.
"Cara main saya mirip seperti Sergio (van Dijk) yang diam di tengah. Jika semua ingin saya main seperti Lionel Messi, saya turun cari bola sendiri jauh ke dalam dan berlari sambil menggiring bola sendiri dan melewati pemain. Saya tidak bisa lakukan itu," tambahnya lagi.
Cole melanjutkan tim pelatih sudah mengetahui karakteristik pemain yang bertugas sebagai target man dan bertubuh besar. Karena itu, dia berharap mendapatkan kesempatan dari jajaran pelatih Persib.
"Saya mau tetap disini (Persib), saya akan tetap fight dan bermain untuk mencapai sukses. Tapi saya butuh bantuan dari semua orang yang mendukung saya, bukan menempatkan saya pada posisi tertekan,” pungkas Cole.
(mir)