Stan Lolos dari Teror
A
A
A
PARIS - Stanislas 'Stan' Wawrinka bukan Garbine. Court Philippe Chartrier juga bukan Suzanne Lenglen. Jika Garbine Muguruza tidak tahan diteror publik di Susanne Lenglen, Stan tampak tenang saja menghadapi publik Prancis saat menuntaskan perlawanan Gael Monfils 7-5, 7-6 (9-7), 6-2 di babak keempat Prancis Terbuka 2017, Senin (6/6/2017).
"Sejauh ini masih normal. Kalau pun ada yang berlebihan, saya maklum, Roland Garros memang rumah petenis Prancis," tutur Stanislas Wawrinka.
Juga, persahabatan antara Stan dan Gael Monfils, terjalin sejak lama. Keduanya juga sama sama tinggal di Swiss Francophone, Swiss yang berbahasa Prancis. Stan di Saintis Berthelmy, desa kecil di provinsi Waud. Gael, karena alasan pajak murah, berdomisili di Lausanne, provinsi yang sama.
Di court Phillippe Chartrier, sebenarnya, ada alasan untuk meneror Stan. Set pertama dan kedua berjalan ketat. Bahkan, di set kedua, lewat tie break, Stan harus menahan tujuh kali set poin. Monfils juga meminta, sebagaimana Kristina Mladenovic saat melawan Garbine Muguruza, agar penonton mendukungnya.
Dukungan memang ada, tapi hanya sebentar, dan tidak gemuruh. Stan, di sisih lain, juga tampak tenang, seperti biasanya. Permainan peraih tiga Grand Slam ini juga menawan. Pukulan ground line dan slice-nya, penuh resiko, sering tepat di garis putih, yang membuat publik menahan nafas, juga kagum.
"Dia banyak beruntung, " tutur Monfils. The Last French Mohican -lantaran satu satunya petenis pria Prancis yang tersisa- memiliki tujuh kesempatan menutup set kedua, serta 13 kali break. "Sedang Stan semua beraknya tercapai," keluh Monfils.
Hingga melaju ke perempat final, Stan, seperti Nadal, belum kehilangan satu set pun. Head to head dengan lawan berikutnya, juga cukup menjanjikan. Dari 13 kali pertemuan dengan Marin Cilic, 11 kali dimenangkan Wawrinka.
Hanya saja, semua itu bukan jaminan. Pernah juga sampai perempat final di turnamen Grand Slam, tapi juga kalah pada akhirnya. Marin Cilic lolos ke perempat final juga dengan modal lebih segar.
Penonton? Jika tidak rela Monfils dikalahkan Stan, boleh jadi akan mendukung Cilic. Tapi penampilan Stan yang kalem, juga bersahaja, serta fasih berbahasa Prancis, menjadi modal menuai dukungan.
Laporan dari Paris, Prancis
"Sejauh ini masih normal. Kalau pun ada yang berlebihan, saya maklum, Roland Garros memang rumah petenis Prancis," tutur Stanislas Wawrinka.
Juga, persahabatan antara Stan dan Gael Monfils, terjalin sejak lama. Keduanya juga sama sama tinggal di Swiss Francophone, Swiss yang berbahasa Prancis. Stan di Saintis Berthelmy, desa kecil di provinsi Waud. Gael, karena alasan pajak murah, berdomisili di Lausanne, provinsi yang sama.
Di court Phillippe Chartrier, sebenarnya, ada alasan untuk meneror Stan. Set pertama dan kedua berjalan ketat. Bahkan, di set kedua, lewat tie break, Stan harus menahan tujuh kali set poin. Monfils juga meminta, sebagaimana Kristina Mladenovic saat melawan Garbine Muguruza, agar penonton mendukungnya.
Dukungan memang ada, tapi hanya sebentar, dan tidak gemuruh. Stan, di sisih lain, juga tampak tenang, seperti biasanya. Permainan peraih tiga Grand Slam ini juga menawan. Pukulan ground line dan slice-nya, penuh resiko, sering tepat di garis putih, yang membuat publik menahan nafas, juga kagum.
"Dia banyak beruntung, " tutur Monfils. The Last French Mohican -lantaran satu satunya petenis pria Prancis yang tersisa- memiliki tujuh kesempatan menutup set kedua, serta 13 kali break. "Sedang Stan semua beraknya tercapai," keluh Monfils.
Hingga melaju ke perempat final, Stan, seperti Nadal, belum kehilangan satu set pun. Head to head dengan lawan berikutnya, juga cukup menjanjikan. Dari 13 kali pertemuan dengan Marin Cilic, 11 kali dimenangkan Wawrinka.
Hanya saja, semua itu bukan jaminan. Pernah juga sampai perempat final di turnamen Grand Slam, tapi juga kalah pada akhirnya. Marin Cilic lolos ke perempat final juga dengan modal lebih segar.
Penonton? Jika tidak rela Monfils dikalahkan Stan, boleh jadi akan mendukung Cilic. Tapi penampilan Stan yang kalem, juga bersahaja, serta fasih berbahasa Prancis, menjadi modal menuai dukungan.
Laporan dari Paris, Prancis
(sha)