Alami Perubahan, First Lady Enggan Remehkan Lawan
A
A
A
BERGEN - Juara dunia tinju kelas welter wanita versi WBC/WBA/IBF/WBO/IBO dari Norwegia, Cecilia "First Lady" Braekhus mengaku, mengalami banyak perubahan positif semenjak dirinya bekerja dengan pelatih Johnathon Banks.
Duel mempertahankan gelar melawan penantang asal Argentina, Erica Anabella Farias di Bergen, Norwegia, Sabtu (10/6) nanti, akan menjadi penampilan keempat Braekhus dengan didampingi Banks, yang juga bekerja dengan manatan raja kelas berat, Wladimir Klitschko.
"Kamp latihan ini sangat hebat dengan Johnathon. Saya terus belajar banyak dari dia," ujar Braekhus seperti dilansir Boxing Scene.
"Dalam tiga pertarungan terakhir saya, saya telah menjadi petinju yang agresif dan dia benar-benar membawa hal itu ke dalam diri saya, lebih dari gaya bertarung Amerika dan Detroit," sambung petinju 35 tahun.
Sementara itu, mengenai pertempuran melawan Farias, Braekhus, yang lahir di Kolombia, enggan untuk meremehkan petinju berjuluk La Pantera tersebut. "Erica Farias adalah lawan terberat dalam karier saya," tegasnya.
"Dia bergerak naik dari divisi kelas welter junior di mana dia adalah juara WBC dan salah satu petinju terbaik di divisi ini. Saya tahu Farias akan datang untuk semua sabuk saya dan saya menghadapi tantangannya. Tidak mungkin saya tidak siap," tutur Braekhus, yang belum pernah kalah dalam 30 laga profesionalnya.
Pertempuran dengan Farias ini sendiri bagi Braekhus akan menjadi penampilan ketiganya di negaranya sendiri atau yang pertama di kota tinggalnya, Bergen. Braekhus akhirnya bisa tampil di Norwegia, setelah larangan tinju domestik yang berlaku sejak 1981 dicabut.
(Baca: Juara Kelas Welter Wanita Kembali Beraksi di Negeri Sendiri )
Duel mempertahankan gelar melawan penantang asal Argentina, Erica Anabella Farias di Bergen, Norwegia, Sabtu (10/6) nanti, akan menjadi penampilan keempat Braekhus dengan didampingi Banks, yang juga bekerja dengan manatan raja kelas berat, Wladimir Klitschko.
"Kamp latihan ini sangat hebat dengan Johnathon. Saya terus belajar banyak dari dia," ujar Braekhus seperti dilansir Boxing Scene.
"Dalam tiga pertarungan terakhir saya, saya telah menjadi petinju yang agresif dan dia benar-benar membawa hal itu ke dalam diri saya, lebih dari gaya bertarung Amerika dan Detroit," sambung petinju 35 tahun.
Sementara itu, mengenai pertempuran melawan Farias, Braekhus, yang lahir di Kolombia, enggan untuk meremehkan petinju berjuluk La Pantera tersebut. "Erica Farias adalah lawan terberat dalam karier saya," tegasnya.
"Dia bergerak naik dari divisi kelas welter junior di mana dia adalah juara WBC dan salah satu petinju terbaik di divisi ini. Saya tahu Farias akan datang untuk semua sabuk saya dan saya menghadapi tantangannya. Tidak mungkin saya tidak siap," tutur Braekhus, yang belum pernah kalah dalam 30 laga profesionalnya.
Pertempuran dengan Farias ini sendiri bagi Braekhus akan menjadi penampilan ketiganya di negaranya sendiri atau yang pertama di kota tinggalnya, Bergen. Braekhus akhirnya bisa tampil di Norwegia, setelah larangan tinju domestik yang berlaku sejak 1981 dicabut.
(Baca: Juara Kelas Welter Wanita Kembali Beraksi di Negeri Sendiri )
(nug)