Pembalap Mercedes Petik Makna dari Lomba F1 GP Azerbaijan 2017

Minggu, 02 Juli 2017 - 00:02 WIB
Pembalap Mercedes Petik Makna dari Lomba F1 GP Azerbaijan 2017
Pembalap Mercedes Petik Makna dari Lomba F1 GP Azerbaijan 2017
A A A
BAKU - Pembalap Formula Satu dari tim Mercedes, Valtteri Bottas, mengatakan bahwa kejadian dalam lomba F1 GP Azerbaijan 2017, di sirkuit jalan raya Kota Baku akhir pekan lalu, telah mengajarkannya untuk tidak menyerah. Pasalnya, ia sempat berada pada posisi 20 dan satu putaran di belakang, sebelum akhirnya finis di podium kedua.

Ya, mengawali balapan dari posisi start kedua, Vallteri Bottas turun ke posisi buncit dan tertinggal 1 lap setelah mengalami insiden pada lap pertama dengan Kimi Raikkonen (Ferrari) yang menyebabkan mobilnya mengalami kebocoran ban. Setelah kembali ke lap teratas saat periode safety car pertama, ia mulai merangsek naik.

Terlebih, tim mekanik Mercedes dapat memperbaiki kerusakan diffuser yang dialami oleh Bottas saat balapan dihentikan. Walhasil, saat balapan kembali dimulai, ia memiliki mobil yang lebih cepat dan konsisten pada paruh ke-2 balapan.

Pada akhirnya, Bottas melewati Lance Stroll (Williams) tepat sebelum garis finis untuk memperoleh podium kedua, dengan selisih 0,1 detik dari pembalap Williams tersebut.

“Saat saya melihat ban saya mulai hancur, dan menghancurkan mobil – rasanya sangat lama mengendarai (mobil) dari tikungan 2 menuju pit. Ini menyebalkan, saya tertinggal 1 putaran setelah insiden itu,” beber Bottas seperti ditulis Autosport dan Motorsport.

“Namun insiden itu juga menunjukkan bahwa anda tidak boleh menyerah. Balapan sedikit menjadi gila setelah itu, dan Safety Car membuat saya lebih dekat dengan para pembalap (di depan),” imbuhnya.
Vallteri Bottas (kiri) dengan Lance Stroll di podium juara lomba F1 GP Azerbaijan 2017. (Foto-Mercedes)
Vallteri Bottas (kiri) dengan Lance Stroll di podium juara lomba F1 GP Azerbaijan 2017. (Foto/Mercedes)

Dijelaskan oleh Bottas, pada periode Safety Car berikutnya dan kemudian bendera merah (race berhenti). Telah memungkinkan dirinya untuk berada pada putaran yang sama (dengan pemimpin balapan) dan bersaing, dan juga dengan mobil yang lebih baik.

“Saya memiliki kerusakan pada mobil dan mereka mampu memperbaikinya saat periode bendera merah. Ada lubang yang lumayan besar pada sisi diffuser, dan mereka dapat memperbaikinya dengan baik. Saya pun mengalami kesulitan dengan sedikit oversteer, namun mobil terasa berbeda setelah periode bendera merah,” tutur pembalap Finlandia itu.

Bottas kemudian mengatakan, ia menikmati sensasi membalap dari belakang dan merangsek kedepan, terutama saat ia bersaing dengan Stroll pada akhir balapan. “Ya saya cukup menikmatinya, karena saat anda tertinggal 1 putaran pada awal balapan, dan jika balapan berlangsung normal, maka tidak banyak yang terjadi, dan berakhir begitu saja. Namun saya pikir ini adalah contoh baik untuk tidak menyerah,” ulas Bottas.

Pembalap 27 tahun itu lantas bilang bahwa timnya telah memberi nasihat berharga setelahnya: “Tim memberi tahu saya: Tetaplah tenang, akan ada kesempatan. Saya sangat menikmati bagian terakhir balapan, mencoba untuk memaksimalkan setiap tikungan, setiap putaran, melakukan putaran yang baik, dan semakin mendekat (dengan pembalap di depan).”

Setelah itu Bottas yakin dirinya memiliki kecepatan. “Saat saya melewati (Esteban) Ocon (untuk posisi 3), dan ketika saya bisa melakukan putaran tanpa ada halangan mobil lain. lalu melihat catatan waktu yang saya lakukan, saya tahu ada kesempatan (untuk melewati Stroll).”

“Saya berusaha keras hingga batasan maksimum yang ada. Saya melakukan putaran seperti saat kualifikasi, saya tidak menghemat ban, dan ban yang saya gunakan dapat bertahan sampai akhir balapan. Khususnya saat suhu menjadi lebih rendah, itu sangat membantu,” kata Bottas lagi.

Saat ditanyai tentang persaingan dengan Stroll menjelang garis finis, ia menambahkan: “Itu sangat ketat. Saya mendapatkan slipstream, dan kemudian mendapatkan DRS. Sebenarnya, saya tidak tahu pasti di mana garis finis berada, saya tidak dapat melihatnya.”

“Namun saat mereka (tim) mengaktifkan radio (untuk berkomunikasi) saya dapat mendengar tepukan tangan dari kejauhan. Lalu saya tahu ‘oke, saya finis P2’,” tukas Bottas.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5759 seconds (0.1#10.140)