Pelatih PSM Heran Aturan Liga Bisa Berubah di Tengah Jalan
A
A
A
BANDUNG - Pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts merasa heran regulasi liga di Indonesia. Ia merasa baru kali di dunia ada perubahan aturan terjadi di tengah liga tengah berlangsung.
Perubahan yang dimaksud Rene adalah soal aturan penggunaan pemain U-23. Awalnya, PSSI membuat regulasi semua tim peserta Liga 1 wajib memainkan pemain U-23. Tapi, ternyata aturan ini ditangguhkan terhitung 3 Juli hingga 30 Agustus mendatang.
Inilah yang membuat pelatih berpaspor Belanda itu heran. Selama pengalamannya melatih di berbagai negara, Rene mengaku belum pernah menemukan ada kasus regulasi liga berubah di tengah jalan. Apa yang dialaminya saat ini di Indonesia adalah hal pertama. "Saya belum pernah menemukan mereka mengganti aturan di tengah-tengah liga," ujar Rene.
Menurutnya, tidak ada gunanya regulasi dibuat dan dijalankan jika kemudian tiba-tiba berubah. Apalagi semua tim sudah bersusah-payah menjalankan regulasi wajibnya pemain U-23 dimainkan selama 45 menit awal.
"Dari awal kita terpaksa melakukan ini selama 11 pertandingan, tiba-tiba mereka menghentikan (regulasi tentang pemain U-23), apakah ini menguntungkan atau bagus untuk sepakbola Indonesia," ungkapnya.
Ia sendiri tidak mau berkomentar soal klub mana yang diuntungkan atas perubahan regulasi itu. Tapi ia tetap menyimpan sebuah pertanyaan besar atas perubahan tersebut.
"Saya tidak mau berkomentar klub-klub mana saja yang diuntungkan oleh hal ini. Tapi saya cuma melempar pertanyaan siapa yang membuat keputusan ini," tegas Rene.
Sementara terkait perubahan regulasi itu, Rene mengaku sempat mendapat telepon dari sejumlah media luar negeri, salah satunya dari Inggris. Mereka menanyakan komentar Rene soal regulasi tersebut. Jawaban sama pun dikemukakan Rene pada mereka.
Perubahan yang dimaksud Rene adalah soal aturan penggunaan pemain U-23. Awalnya, PSSI membuat regulasi semua tim peserta Liga 1 wajib memainkan pemain U-23. Tapi, ternyata aturan ini ditangguhkan terhitung 3 Juli hingga 30 Agustus mendatang.
Inilah yang membuat pelatih berpaspor Belanda itu heran. Selama pengalamannya melatih di berbagai negara, Rene mengaku belum pernah menemukan ada kasus regulasi liga berubah di tengah jalan. Apa yang dialaminya saat ini di Indonesia adalah hal pertama. "Saya belum pernah menemukan mereka mengganti aturan di tengah-tengah liga," ujar Rene.
Menurutnya, tidak ada gunanya regulasi dibuat dan dijalankan jika kemudian tiba-tiba berubah. Apalagi semua tim sudah bersusah-payah menjalankan regulasi wajibnya pemain U-23 dimainkan selama 45 menit awal.
"Dari awal kita terpaksa melakukan ini selama 11 pertandingan, tiba-tiba mereka menghentikan (regulasi tentang pemain U-23), apakah ini menguntungkan atau bagus untuk sepakbola Indonesia," ungkapnya.
Ia sendiri tidak mau berkomentar soal klub mana yang diuntungkan atas perubahan regulasi itu. Tapi ia tetap menyimpan sebuah pertanyaan besar atas perubahan tersebut.
"Saya tidak mau berkomentar klub-klub mana saja yang diuntungkan oleh hal ini. Tapi saya cuma melempar pertanyaan siapa yang membuat keputusan ini," tegas Rene.
Sementara terkait perubahan regulasi itu, Rene mengaku sempat mendapat telepon dari sejumlah media luar negeri, salah satunya dari Inggris. Mereka menanyakan komentar Rene soal regulasi tersebut. Jawaban sama pun dikemukakan Rene pada mereka.
(bbk)