Kalah dari Espanyol, Indra Sjafri Petik Pelajaran Berharga
A
A
A
BANDUNG - Pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19 Indra Sjafri memetik pelajaran berharga usai timnya kalah 2-4 oleh Tim B RCD Espanyol di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jumat (14/7/2017).
Menurutnya, Espanyol memainkan taktik permainan yang berlawanan dengan Timnas U-19. Alhasil, Rachmat Irianto dan kawan-kawan mendapatkan perlawanan sengit.
Espanyol pun sukses memanfaatkan kelebihan yang dimilikinya. Sehingga, mereka sukses memperdayai Timnas U-19. Salah satunya terlihat dari dua gol yang bersarang ke gawang yang dikawal kiper M Riyadi.
"Mereka melakukan high pressure ke kita dan dia berhasil memanfaatkan tinggi badannya (para pemainnya)," ujar Indra.
Di sisi lain, permainan Indonesia diakuinya kurang berkembang meski melakukan beberapa pergantian pemain di lini tengah. Beberapa kekurangan yang terlihat pun menjadi pelajaran berharga bagi Indra untuk memperbaiki performa anak asuhnya. "Makanya kita sengaja mencari lawan yang benar-benar mempersulit kita. Itu kenapa kita mau terima (pertandingan ini)," jelasnya.
Indra lalu membandingkan Timnas U-19 saat ini dengan Timnas U-19 era Evan Dimas. Di era Evan Dimas, Timnas U-19 banyak melakukan uji coba dengan tim-tim di Indonesia. Tapi hasilnya dirasa tidak terlalu memuaskan. Sebab dalam perjalanan melawan tim kuat, Timnas U-19 justru tidak berkutik.
Dengan melawan tim kuat seperti Espanyol, Timnas U-19 diharapkan bisa lebih berkembang. Mereka diharapkan akan semakin terlatih melawan tim dengan permainan menakutkan.
"Memang perlu kesabaran, apalagi ini timnas usia muda, yang paling penting kita bisa menelorkan generasi baru untuk timnas senior," papar Indra.
Menurutnya, Espanyol memainkan taktik permainan yang berlawanan dengan Timnas U-19. Alhasil, Rachmat Irianto dan kawan-kawan mendapatkan perlawanan sengit.
Espanyol pun sukses memanfaatkan kelebihan yang dimilikinya. Sehingga, mereka sukses memperdayai Timnas U-19. Salah satunya terlihat dari dua gol yang bersarang ke gawang yang dikawal kiper M Riyadi.
"Mereka melakukan high pressure ke kita dan dia berhasil memanfaatkan tinggi badannya (para pemainnya)," ujar Indra.
Di sisi lain, permainan Indonesia diakuinya kurang berkembang meski melakukan beberapa pergantian pemain di lini tengah. Beberapa kekurangan yang terlihat pun menjadi pelajaran berharga bagi Indra untuk memperbaiki performa anak asuhnya. "Makanya kita sengaja mencari lawan yang benar-benar mempersulit kita. Itu kenapa kita mau terima (pertandingan ini)," jelasnya.
Indra lalu membandingkan Timnas U-19 saat ini dengan Timnas U-19 era Evan Dimas. Di era Evan Dimas, Timnas U-19 banyak melakukan uji coba dengan tim-tim di Indonesia. Tapi hasilnya dirasa tidak terlalu memuaskan. Sebab dalam perjalanan melawan tim kuat, Timnas U-19 justru tidak berkutik.
Dengan melawan tim kuat seperti Espanyol, Timnas U-19 diharapkan bisa lebih berkembang. Mereka diharapkan akan semakin terlatih melawan tim dengan permainan menakutkan.
"Memang perlu kesabaran, apalagi ini timnas usia muda, yang paling penting kita bisa menelorkan generasi baru untuk timnas senior," papar Indra.
(bbk)