Tekuk Marin Cilic, Roger Federer Jadi Raja Wimbledon
A
A
A
LONDON - Roger Federer menuntaskan ambisinya menjadi petenis tersukses dalam sejarah Wimbledon. Petenis Swiss itu merengkuh gelar ke kedelapan setelah mengalahkan Marin Cilic straight set 6-3, 6-1, dan 6-4 pada laga final di Center Court All England Club, London, Minggu (16/7/2017) malam.
Federer meninggalkan Pete Sampras dan William Renshaw yang masing-masing meraih tujuh trofi sejak era open tournament. Pertama kali Federer menjadi juara pada edisi 2003, lalu berturut-turut 2004, 2005, 2006, 2007, 2009, 2012, dan 2017. Sukses Federer sempat dijeda Novak Djokovic pada final 2014 dan 2015. Ini juga merupakan gelar juara Grand Slam ke-19.
"Setelah tahun lalu, saya tidak yakin apakah saya akan berada di sini lagi. Saya punya lawan di final yang sangat sulit. Tapi, saya selalu percaya bahwa saya akan bisa kembali lagi ke sini lagi. Saya terus yakin dan bermimpi, dan ternyata saya kembali di sini hari ini," kata Federer.
Petenis kelahiran Basel, Swiss, 8 Agustus 1981, itu untuk pertama kali menjuarai Wimbledon tanpa kelihangan satu set pun. Sementara Marin Cilic tampil di bawah performa terbaiknya, dengan hanya memenangkan delapan game saja, yang merupakan total game terendah untuk finalis Wimbledon yang kalah sejak 2002 saat Lleyton Hewitt mengalahkan David Nalbandian 6-1, 6-3, 6-2.
Namun, Federer tetap memuji lawannya itu. "Cilic berjuang dengan baik, dia adalah pahlawan. Selamat atas turnamen yang luar biasa ini. Anda harus sangat bangga bermain di final ini. Saya harap kita bisa bermain lagi suatu saat di tempat yang lebih baik."
Federer meninggalkan Pete Sampras dan William Renshaw yang masing-masing meraih tujuh trofi sejak era open tournament. Pertama kali Federer menjadi juara pada edisi 2003, lalu berturut-turut 2004, 2005, 2006, 2007, 2009, 2012, dan 2017. Sukses Federer sempat dijeda Novak Djokovic pada final 2014 dan 2015. Ini juga merupakan gelar juara Grand Slam ke-19.
"Setelah tahun lalu, saya tidak yakin apakah saya akan berada di sini lagi. Saya punya lawan di final yang sangat sulit. Tapi, saya selalu percaya bahwa saya akan bisa kembali lagi ke sini lagi. Saya terus yakin dan bermimpi, dan ternyata saya kembali di sini hari ini," kata Federer.
Petenis kelahiran Basel, Swiss, 8 Agustus 1981, itu untuk pertama kali menjuarai Wimbledon tanpa kelihangan satu set pun. Sementara Marin Cilic tampil di bawah performa terbaiknya, dengan hanya memenangkan delapan game saja, yang merupakan total game terendah untuk finalis Wimbledon yang kalah sejak 2002 saat Lleyton Hewitt mengalahkan David Nalbandian 6-1, 6-3, 6-2.
Namun, Federer tetap memuji lawannya itu. "Cilic berjuang dengan baik, dia adalah pahlawan. Selamat atas turnamen yang luar biasa ini. Anda harus sangat bangga bermain di final ini. Saya harap kita bisa bermain lagi suatu saat di tempat yang lebih baik."
(sha)