Tekad Juara Dunia dari China Membumikan Tinju di Negerinya
A
A
A
SHANGHAI - Petinju yang asal China pemilik mahkota kelas terbang versi WBO, Zou Shiming memiliki mimpi yang sangat besar buat negara dan olahraga yang digelutinya ini. Ya, peraih emas Olimpiade dua kali ini ingin membuat olahraga tinju menjadi besar di negaranya.
Shiming (9-1, 2KO) akan menjalani laga mempertahankan gelar dunia pertamanya pada akhir bulan ini. Petinju 36 tahun itu ditantang oleh petinju Jepang, Sho Kimura (14-1-2, 7KO) di Shanghai Oriental Sports Center di Shanghai, China pada 28 Juli 207.
(Baca juga: Sang Juara Bertekad Jaga Mahkota WBO Tetap Berada di China )
Bisa dikatakan, Shiming relatif terlambat memasuki dunia tinju profesional. Pasalnya, dia kali pertama bertarung di level profesional ketika usianya 31 tahun pada April 2013. Di tingkat amatir sendiri, Shiming mempunyai karier yang cukup gemilang, termasuk dua emas yang diperolehnya di Olimpiade.
Shiming melingkarkan sabuk juara dunia di pinggangnya, setelah memenangkan pertempuran profesional kesepuluhnya atau saat mencetak kemenangan angka mutlak atas Prasitsak Phaprom dari Thailand pada November tahun lalu di Las Vegas, Amerika Serikat.
Dengan prestasi yang cukup gemilang, Shiming, yang menargetkan menang KO/TKO di ronde keempat atas Kimura, ingin memanfaatkan melambungnya namanya untuk menempatkan tinju menjadi olahraga yang lebih populer di negerinya sendiri.
"Di Negeri Barat mereka sudah memiliki sejarah panjang tinju dan setiap orang dari semua zaman menonton, tapi di China, ini masih sesuatu yang harus kami garap," ucap Shiming di Shanghai, seperti dikutip Inquirer.
Menurut Shiming, tinju kurang begitu mendapat perhatian di Negeri Tirai Bambu, tidak sebagaimana bulutangkis dan tenis meja, yang banyak dipelajari dan dimainkan anak-anak.
"Kami ingin memberitahu semua orang di China bahwa orang-orang China memiliki Zou Shiming yang membawa kembali sabuk juara dari Las Vegas dan menyimpannya di sini, sehingga semua orang akan berkata, 'Jika Zou Shiming bisa, maka orang China lainnya juga bisa," harapnya.
Baca Juga: Zou Shiming Enggan Berpisah dengan Dunia Adu Jotos
Shiming (9-1, 2KO) akan menjalani laga mempertahankan gelar dunia pertamanya pada akhir bulan ini. Petinju 36 tahun itu ditantang oleh petinju Jepang, Sho Kimura (14-1-2, 7KO) di Shanghai Oriental Sports Center di Shanghai, China pada 28 Juli 207.
(Baca juga: Sang Juara Bertekad Jaga Mahkota WBO Tetap Berada di China )
Bisa dikatakan, Shiming relatif terlambat memasuki dunia tinju profesional. Pasalnya, dia kali pertama bertarung di level profesional ketika usianya 31 tahun pada April 2013. Di tingkat amatir sendiri, Shiming mempunyai karier yang cukup gemilang, termasuk dua emas yang diperolehnya di Olimpiade.
Shiming melingkarkan sabuk juara dunia di pinggangnya, setelah memenangkan pertempuran profesional kesepuluhnya atau saat mencetak kemenangan angka mutlak atas Prasitsak Phaprom dari Thailand pada November tahun lalu di Las Vegas, Amerika Serikat.
Dengan prestasi yang cukup gemilang, Shiming, yang menargetkan menang KO/TKO di ronde keempat atas Kimura, ingin memanfaatkan melambungnya namanya untuk menempatkan tinju menjadi olahraga yang lebih populer di negerinya sendiri.
"Di Negeri Barat mereka sudah memiliki sejarah panjang tinju dan setiap orang dari semua zaman menonton, tapi di China, ini masih sesuatu yang harus kami garap," ucap Shiming di Shanghai, seperti dikutip Inquirer.
Menurut Shiming, tinju kurang begitu mendapat perhatian di Negeri Tirai Bambu, tidak sebagaimana bulutangkis dan tenis meja, yang banyak dipelajari dan dimainkan anak-anak.
"Kami ingin memberitahu semua orang di China bahwa orang-orang China memiliki Zou Shiming yang membawa kembali sabuk juara dari Las Vegas dan menyimpannya di sini, sehingga semua orang akan berkata, 'Jika Zou Shiming bisa, maka orang China lainnya juga bisa," harapnya.
Baca Juga: Zou Shiming Enggan Berpisah dengan Dunia Adu Jotos
(nug)