Ritual Silat Betawi Tandai Etape GPN 2017 di Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Prosesi pengambilan tanah di wilayah Jakarta pada event Gowes Pesona Nusantara (GPN) di etape ke enam yang menyambangi kota Jakarta dilakukan melalui perayaan unik, yaitu kehadiran kebudayaan Betawi.
Bertempat di Makam Pangeran Jayakarta atau dikenal Makam Fatahilah, Jakarta Timur, Sabtu (5/8/2017) acara pengambilan tanah dimulai dengan beksi atau silat Betawi. Lalu, disambut pantun-pantun ciri khas Betawi di area pelataran makam.
Orang penting yang turut hadir dalam acara prosesi pengambilan tanah di Jakarta itu adalah Ketua Bike Club Pinang Indah Moektiono Ngestiadi, serta Luhah Pondok Pinang, Hendi Nopriyadi.
Pemilihan Makam Pangeran Jayakarta ini sengaja dipilih karena beliau dikenal sebagai penguasa kota pelabuhan Jayakarta, dan menjabat sebagai wakil dari Kesultanan Banten, serta memiliki nama asli Ahmad Jacetra.
Pengambilan tanah pusaka tersebut dilakukan oleh Moektiono dan diserahkan kepada Hendi yang nantinya akan digabungkan dengan tanah dan air pusaka dari daerah lainnya selama diselenggarakannya GPN.
"Makam Pangeran Jayakarta merupakan tempat bersejarah di Indonesia dan menjadi simbol. Tentunya melalui pengambilan (tanah) disini akan jadi penanda dan perwakilan tanah dan air di wilayah Jakarta. Apalagi, dalam prosesi pengambilannya menggunakan adat Betawi yang merupakan adat di Jakarta ini," kata Hendi usai pengambilan tanah dan air di Jakarta.
Pada etape kali ini, GPN akan dimulai dari Rangkas Bitung menuju Pondok Pinang, tepatnya di Pondok Pinang Centre yang berjarak 240 km. Nantinya para pegowes akan disambut kemeriahan artis-artis nasional, seperti Laudya Cynthia Bella, ST 12 dan masih banyak lagi.
Juga akan banyak stand-stand yang menawarkan prodak menarik. Dan, rencananya di garis finish, tepatnya di Pondok Pinang Centre, Menpora Imam Nahrawi akan ikut hadir ditemani sekitar 2.000 pesepeda lainnya, Minggu (6/8/2017).
"Besok (Minggu, 6/8/2017) acara kami siapkan semaksimal mungkin hingga bisa memeriahkan GPN. Dimana ada band, bazar serta lainnya. Terpenting adalah pelepasan tim Gowes. Karena melalui bersepeda, kami mendukung hemat bahan bakar, mengurangi polusi, dan membuat kita berolahraga," tambah Moektiono, salah satu panitia penyelenggara.
Bertempat di Makam Pangeran Jayakarta atau dikenal Makam Fatahilah, Jakarta Timur, Sabtu (5/8/2017) acara pengambilan tanah dimulai dengan beksi atau silat Betawi. Lalu, disambut pantun-pantun ciri khas Betawi di area pelataran makam.
Orang penting yang turut hadir dalam acara prosesi pengambilan tanah di Jakarta itu adalah Ketua Bike Club Pinang Indah Moektiono Ngestiadi, serta Luhah Pondok Pinang, Hendi Nopriyadi.
Pemilihan Makam Pangeran Jayakarta ini sengaja dipilih karena beliau dikenal sebagai penguasa kota pelabuhan Jayakarta, dan menjabat sebagai wakil dari Kesultanan Banten, serta memiliki nama asli Ahmad Jacetra.
Pengambilan tanah pusaka tersebut dilakukan oleh Moektiono dan diserahkan kepada Hendi yang nantinya akan digabungkan dengan tanah dan air pusaka dari daerah lainnya selama diselenggarakannya GPN.
"Makam Pangeran Jayakarta merupakan tempat bersejarah di Indonesia dan menjadi simbol. Tentunya melalui pengambilan (tanah) disini akan jadi penanda dan perwakilan tanah dan air di wilayah Jakarta. Apalagi, dalam prosesi pengambilannya menggunakan adat Betawi yang merupakan adat di Jakarta ini," kata Hendi usai pengambilan tanah dan air di Jakarta.
Pada etape kali ini, GPN akan dimulai dari Rangkas Bitung menuju Pondok Pinang, tepatnya di Pondok Pinang Centre yang berjarak 240 km. Nantinya para pegowes akan disambut kemeriahan artis-artis nasional, seperti Laudya Cynthia Bella, ST 12 dan masih banyak lagi.
Juga akan banyak stand-stand yang menawarkan prodak menarik. Dan, rencananya di garis finish, tepatnya di Pondok Pinang Centre, Menpora Imam Nahrawi akan ikut hadir ditemani sekitar 2.000 pesepeda lainnya, Minggu (6/8/2017).
"Besok (Minggu, 6/8/2017) acara kami siapkan semaksimal mungkin hingga bisa memeriahkan GPN. Dimana ada band, bazar serta lainnya. Terpenting adalah pelepasan tim Gowes. Karena melalui bersepeda, kami mendukung hemat bahan bakar, mengurangi polusi, dan membuat kita berolahraga," tambah Moektiono, salah satu panitia penyelenggara.
(amm)