Kesempatan Halep Ikuti Jejak Martina Hingis
A
A
A
TORONTO - Juara bertahan, Simona Halep memiliki tantangan yang cukup besar di ajang Piala Rogers atau Kanada Terbuka tahun ini. Mampukah petenis asal Rumania itu menjadi pemain pertama yang mampu mempertahankan gelar sejak Martina Hingis yang tampil sebagai juara pada 1999 dan 2000.
Turnamen tenis Piala Rogers ini sendiri cukup unik dalam penyelengaraannya. Setiap tahun, lokasi pertandingannya dibuat bergilir antara sektor putra dan putri. Untuk putri turnamen akan digelar di Toronto pada tahun genap, dan di tahun ganjil berlangsung di Montreal. Dan sebaliknya, untuk sektor putra.
"Kemarin saya tengah berpikir dalam perjalanan menuju hotel, "Mengapa tidak mereka buat setiap tahun di Montreal dan setiap tahun Toronto, sehingga kami bisa memiliki keduanya? Saya merindukan Montreal!" ujar Halep kepada pers, seperti dilansir WTA Tennis.
"Ini sulit, tapi bagus kalau kami bisa berpindah, dan jangan bosan. Ini adalah hal yang bagus, dan saya pikir itu membuat hal-hal menarik setiap tahun," tambahnya.
Musim tur WTA tahun ini menjadi tahun yang menarik buat Halep. Petenis nomor dua dunia ini berjuang di lapangan dengan cedera di tiga bulan pertama musim lapangan tanah liat. Dia mampu mempertahankan gelar di Madrid Terbuka dan menjadi finalis Roma Masters.
Halep tercatat dua kali nyaris mengambil alih tahta ratu tenis dunia, terakhir di grand slam Wimbledon. Sayangnya, wanita berusia 25 tahun ini selalu menemui kegagalan untuk mendapatkannya.
"Saya berharap bisa membuat posisi itu suatu hari nanti, tapi saya tidak ingin memikirkannya. Jika itu terjadi, saya akan menjadi orang yang paling bahagia, tapi saya masih harus bekerja lebih keras," ungkap Halep.
Kendati selalu bekerja keras selama ini, Halep tetap meluangkan waktu untuk bersantai. Dia benar-benar mempersiapkan dirinya untuk menghadapi musim lapangan keras di Amerika Utara, yang secara pengalaman dia kerap mendapatkan hasil paling konsisten.
"Saya tidak merasa lelah. Saya mengambil beberapa hari libur. Saya liburan kecil setelah Prancis Terbuka. Semuanya baik-baik saja. Saya masih kecewa dengan pertandingan itu, tapi saya di sini dan siap untuk memulai. Saya merasa telah memulai kembali segalanya, dan saya tak sabar untuk mewujudkan tujuan saya," jelasnya.
Sejatinya, sebelum Hingis, sudah terdapat nama-nama petenis yang berhasil menjadi juara beruntun Piala Rogers sejak kali pertama digelar 1892, antara lain:
- Monica Seles (1995-1998)
- Chris Evert (1984-1985)
- Martina Navratilova (1982-1983)
- Regina Marsikova (1977-1978)
- Evonne Goolagong Cawley (1972-1973)
- Ann Barclay (1962-1963)
- Melita Ramirez (1952-1953)
- Olive Wade (1929-1930)
- Marjorie Leeming (1925-1926)
- Lois Moyes Bickle (1920-1922)
- Lois Moyes Bickle (1913-1914)
- Lois Moyes Bickle (1906-1908)
- Violet Summerhayes (1903-1904)
- Violet Summerhayes (1899-1901)
- Juliette Atkinson (1896-1898)
- Maude Delano-Osborne (1892-1894).
Turnamen tenis Piala Rogers ini sendiri cukup unik dalam penyelengaraannya. Setiap tahun, lokasi pertandingannya dibuat bergilir antara sektor putra dan putri. Untuk putri turnamen akan digelar di Toronto pada tahun genap, dan di tahun ganjil berlangsung di Montreal. Dan sebaliknya, untuk sektor putra.
"Kemarin saya tengah berpikir dalam perjalanan menuju hotel, "Mengapa tidak mereka buat setiap tahun di Montreal dan setiap tahun Toronto, sehingga kami bisa memiliki keduanya? Saya merindukan Montreal!" ujar Halep kepada pers, seperti dilansir WTA Tennis.
"Ini sulit, tapi bagus kalau kami bisa berpindah, dan jangan bosan. Ini adalah hal yang bagus, dan saya pikir itu membuat hal-hal menarik setiap tahun," tambahnya.
Musim tur WTA tahun ini menjadi tahun yang menarik buat Halep. Petenis nomor dua dunia ini berjuang di lapangan dengan cedera di tiga bulan pertama musim lapangan tanah liat. Dia mampu mempertahankan gelar di Madrid Terbuka dan menjadi finalis Roma Masters.
Halep tercatat dua kali nyaris mengambil alih tahta ratu tenis dunia, terakhir di grand slam Wimbledon. Sayangnya, wanita berusia 25 tahun ini selalu menemui kegagalan untuk mendapatkannya.
"Saya berharap bisa membuat posisi itu suatu hari nanti, tapi saya tidak ingin memikirkannya. Jika itu terjadi, saya akan menjadi orang yang paling bahagia, tapi saya masih harus bekerja lebih keras," ungkap Halep.
Kendati selalu bekerja keras selama ini, Halep tetap meluangkan waktu untuk bersantai. Dia benar-benar mempersiapkan dirinya untuk menghadapi musim lapangan keras di Amerika Utara, yang secara pengalaman dia kerap mendapatkan hasil paling konsisten.
"Saya tidak merasa lelah. Saya mengambil beberapa hari libur. Saya liburan kecil setelah Prancis Terbuka. Semuanya baik-baik saja. Saya masih kecewa dengan pertandingan itu, tapi saya di sini dan siap untuk memulai. Saya merasa telah memulai kembali segalanya, dan saya tak sabar untuk mewujudkan tujuan saya," jelasnya.
Sejatinya, sebelum Hingis, sudah terdapat nama-nama petenis yang berhasil menjadi juara beruntun Piala Rogers sejak kali pertama digelar 1892, antara lain:
- Monica Seles (1995-1998)
- Chris Evert (1984-1985)
- Martina Navratilova (1982-1983)
- Regina Marsikova (1977-1978)
- Evonne Goolagong Cawley (1972-1973)
- Ann Barclay (1962-1963)
- Melita Ramirez (1952-1953)
- Olive Wade (1929-1930)
- Marjorie Leeming (1925-1926)
- Lois Moyes Bickle (1920-1922)
- Lois Moyes Bickle (1913-1914)
- Lois Moyes Bickle (1906-1908)
- Violet Summerhayes (1903-1904)
- Violet Summerhayes (1899-1901)
- Juliette Atkinson (1896-1898)
- Maude Delano-Osborne (1892-1894).
(nug)