Timnas U-22 Tak Umbar Pernyataan pada Media Malaysia
A
A
A
SEPANG - Sikap tertutup ditunjukkan Timnas U-22 yang akan berjuang di SEA Games 2017. Setibanya di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), gerakan tutup mulut langsung ditunjukkan skuat Garuda Muda yang dicoba dikorek media lokal.
Berita Harian melaporkan rombongan timnas Indonesia mengabaikan media yang dua jam menunggu kedatangan pasukan Luis Milla. Salah satu perwakilan tim hanya akan memberi penjelasan seusai sesi latihan.
"Maaf, kami tidak diperbolehkan diwawancarai media mana pun untuk saat ini," kata seorang wakil manajer tim, ketika ditemui media di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA).
Indonesia akan berada di Grup B bersama juara bertahan Thailand, Vietnam, Filipina, Timor Leste, dan Kamboja. Indonesia akan kampanye SEA Games ke-29 melawan Thailand di Stadion Shah Alam, besok. "Pertandingan pertama akan sangat penting," kata Asisten Pelatih Bima Sakti, sebelum bertolak ke Malaysia.
Kontingen Indonesia mendapat beban medali emas di pesta olahraga terbesar Asia Tenggara tersebut. Indonesia baru dua kali mendapat kalungan medali emas, yaitu edisi 1987 dan 1991. Sementara di SEA Games 2015 di Singapura, Indonesia dipermalukan Vietnam lima gol tanpa balas dalam perebutan medali perunggu.
Sebelum terbang ke Malaysia, Evan Dimas dkk tampil di event resmi AFF U-23 di Bangkok. Hasilnya, skuat Garuda Muda hanya bisa meraih satu kemenangan melawan Mongolia dengan skor 7-0, tapi menyerah 0-3 menghadapi Malaysia dan ditahan imbang Thailand 0-0. "Pelatih sudah memberikan taktik dan strategi, tapi yang penting mental," kata Bima.
Mendapat target medali emas, persiapan Evan dkk lumayan panjang. Selain melakukan tiga kali seleksi dan pemusatan latihan, mereka juga menggelar sederet uji coba. Dimulai dari laga melawan Persija Jakarta pada April 2017, total ada delapan pertandingan pemanasan dijalani, termasuk tiga laga pada ajang AFC U-23. Jumlah itu bisa saja ditambah saat timnas senior menjalani pertandingan internasional melawan Puerto Riko, Kamboja, dan Myanmar.
Meski menggunakan label senior, kerangka tim yang digunakan berasal dari Timnas U-22. Sikap diam Indonesia ini berbanding terbalik dengan calon rivalnya seperti Kamboja dan Filipina.
Pelatih Kamboja asal Brasil Leonardo Vittorino yang menggantikan Lee Tae-hoon dari Korea Selatan mengaku sangat percaya diri bersaing di Grup B. Meski baru menukangi Kamboja, Vittorino sudah memberikan beberapa hasil positif, salah satunya termasuk kemenangan atas Afghanistan di kandang sendiri saat kualifikasi Asia AFC pada Juni dan tidak kebobolan pada laga melawan China di AFC U-23.
"Kami belum pernah mengalahkan Afghanistan sebelumnya, tidak pernah imbang melawan tim kuat seperti China. Kami memiliki potensi, tapi perlu bekerja keras memanfaatkannya dengan baik," kata Vittorino, dikutip situs AFF.
Filipina juga optimistis melihat persiapan yang dilakukan. Pelatih Filipina Marlon Maro mengatakan, tahun ini timnya lebih siap karena sudah melakukan persiapan intensif sebelum terbang ke Kuala Lumpur.
"Saya puas dengan persiapan tim dan harapannya kami berada di posisi 4 besar setelah persiapan intensif kami di Jepang dan Kamboja,"kata Marlon, saat bertemu saat kedatangan tim di KLIA. (Ma'ruf)
Berita Harian melaporkan rombongan timnas Indonesia mengabaikan media yang dua jam menunggu kedatangan pasukan Luis Milla. Salah satu perwakilan tim hanya akan memberi penjelasan seusai sesi latihan.
"Maaf, kami tidak diperbolehkan diwawancarai media mana pun untuk saat ini," kata seorang wakil manajer tim, ketika ditemui media di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA).
Indonesia akan berada di Grup B bersama juara bertahan Thailand, Vietnam, Filipina, Timor Leste, dan Kamboja. Indonesia akan kampanye SEA Games ke-29 melawan Thailand di Stadion Shah Alam, besok. "Pertandingan pertama akan sangat penting," kata Asisten Pelatih Bima Sakti, sebelum bertolak ke Malaysia.
Kontingen Indonesia mendapat beban medali emas di pesta olahraga terbesar Asia Tenggara tersebut. Indonesia baru dua kali mendapat kalungan medali emas, yaitu edisi 1987 dan 1991. Sementara di SEA Games 2015 di Singapura, Indonesia dipermalukan Vietnam lima gol tanpa balas dalam perebutan medali perunggu.
Sebelum terbang ke Malaysia, Evan Dimas dkk tampil di event resmi AFF U-23 di Bangkok. Hasilnya, skuat Garuda Muda hanya bisa meraih satu kemenangan melawan Mongolia dengan skor 7-0, tapi menyerah 0-3 menghadapi Malaysia dan ditahan imbang Thailand 0-0. "Pelatih sudah memberikan taktik dan strategi, tapi yang penting mental," kata Bima.
Mendapat target medali emas, persiapan Evan dkk lumayan panjang. Selain melakukan tiga kali seleksi dan pemusatan latihan, mereka juga menggelar sederet uji coba. Dimulai dari laga melawan Persija Jakarta pada April 2017, total ada delapan pertandingan pemanasan dijalani, termasuk tiga laga pada ajang AFC U-23. Jumlah itu bisa saja ditambah saat timnas senior menjalani pertandingan internasional melawan Puerto Riko, Kamboja, dan Myanmar.
Meski menggunakan label senior, kerangka tim yang digunakan berasal dari Timnas U-22. Sikap diam Indonesia ini berbanding terbalik dengan calon rivalnya seperti Kamboja dan Filipina.
Pelatih Kamboja asal Brasil Leonardo Vittorino yang menggantikan Lee Tae-hoon dari Korea Selatan mengaku sangat percaya diri bersaing di Grup B. Meski baru menukangi Kamboja, Vittorino sudah memberikan beberapa hasil positif, salah satunya termasuk kemenangan atas Afghanistan di kandang sendiri saat kualifikasi Asia AFC pada Juni dan tidak kebobolan pada laga melawan China di AFC U-23.
"Kami belum pernah mengalahkan Afghanistan sebelumnya, tidak pernah imbang melawan tim kuat seperti China. Kami memiliki potensi, tapi perlu bekerja keras memanfaatkannya dengan baik," kata Vittorino, dikutip situs AFF.
Filipina juga optimistis melihat persiapan yang dilakukan. Pelatih Filipina Marlon Maro mengatakan, tahun ini timnya lebih siap karena sudah melakukan persiapan intensif sebelum terbang ke Kuala Lumpur.
"Saya puas dengan persiapan tim dan harapannya kami berada di posisi 4 besar setelah persiapan intensif kami di Jepang dan Kamboja,"kata Marlon, saat bertemu saat kedatangan tim di KLIA. (Ma'ruf)
(bbk)