Usai Raih Gelar di Montreal, Zverev Mulai Kelelahan
Usai Raih Gelar di Montreal, Zverev Mulai Kelelahan
A
A
A
MONTREAL - Alexander Zverev Jr tak bisa menyembunyikan rasa gembira, pasalnya petenis dari Jerman itu berhasil merebut trofi Masters 1000 keduanya di tahun ini. Setelah memenangkan mahkota Masters di Italia Terbuka atau Roma Masters pada Mei lalu, Zverev pun angkat trofi Masters lagi di Piala Rogers 2017.
Petenis yang kini menghuni peringkat tujuh dunia itu memastikan gelar Piala Rogers di Montreal dengan menaklukkan mantan petenis nomor satu dunia, Roger Federer di final, Senin (14/8) WIB. Zverev menghabiskan waktu 69 menit untuk mencetak skor 6-3, 6-4 atas juara dua kali tersebut.
"Memenangkan dua gelar Masters 1000 di tahun yang sama adalah sesuatu yang menakjubkan. Saya juga bermain dengan baik ketika memenangkan Washington (Terbuka) dan di sini," ungkap Zverev seperti mengutip dari situs resmi ATP.
Ketika tiba di Montreal, Zverev membawa modal sebagai pemenang turnamen Washington Terbuka, sehingga dia merasa telah memainkan permainan tenis terbaiknya. "Langsung menjadi juara beruntun. Ini sangat seru bagiku," kata petenis 20 tahun ini.
Berikutnya, Zverev akan melanjutkan perjalanannya ke turnamen Masters lainnya yakni Cincinnati Masters di Cincinnati, Amerika Serikat. Namun, seolah sudah kehabisan bahan bakar, dia tidak begitu yakin dengan kiprahnya di Cincinnati.
"Cincinnati memiliki drawing yang sangat berat. Saya tidak tahu apakah saya akan bisa melangkah jauh, karena saya sedikit lelah. Tapi dengan permainan dan kepercayaan diri, saya sangat senang segalanya tegak berdiri," ujarnya.
Di samping menjuarai Piala Rogers, Washington Terbuka dan Roma Masters, Zverev sebelumnya juga sukses tampil sebagai pemenang di Marseille dan Munich. "Saya tidak merasa segalanya berjalan tidak wajar, saya pikir semuanya berjalan dengan sebagaimana mestinya," kata dia.
"Tentunya memenangkan dua turnamen Masters 1000, semua orang akan bangga akan hal itu, dan tidak ada yang bisa mengharapkannya. Tapi saya senang hal itu terjadi," tambah Zverev.
Petenis yang kini menghuni peringkat tujuh dunia itu memastikan gelar Piala Rogers di Montreal dengan menaklukkan mantan petenis nomor satu dunia, Roger Federer di final, Senin (14/8) WIB. Zverev menghabiskan waktu 69 menit untuk mencetak skor 6-3, 6-4 atas juara dua kali tersebut.
"Memenangkan dua gelar Masters 1000 di tahun yang sama adalah sesuatu yang menakjubkan. Saya juga bermain dengan baik ketika memenangkan Washington (Terbuka) dan di sini," ungkap Zverev seperti mengutip dari situs resmi ATP.
Ketika tiba di Montreal, Zverev membawa modal sebagai pemenang turnamen Washington Terbuka, sehingga dia merasa telah memainkan permainan tenis terbaiknya. "Langsung menjadi juara beruntun. Ini sangat seru bagiku," kata petenis 20 tahun ini.
Berikutnya, Zverev akan melanjutkan perjalanannya ke turnamen Masters lainnya yakni Cincinnati Masters di Cincinnati, Amerika Serikat. Namun, seolah sudah kehabisan bahan bakar, dia tidak begitu yakin dengan kiprahnya di Cincinnati.
"Cincinnati memiliki drawing yang sangat berat. Saya tidak tahu apakah saya akan bisa melangkah jauh, karena saya sedikit lelah. Tapi dengan permainan dan kepercayaan diri, saya sangat senang segalanya tegak berdiri," ujarnya.
Di samping menjuarai Piala Rogers, Washington Terbuka dan Roma Masters, Zverev sebelumnya juga sukses tampil sebagai pemenang di Marseille dan Munich. "Saya tidak merasa segalanya berjalan tidak wajar, saya pikir semuanya berjalan dengan sebagaimana mestinya," kata dia.
"Tentunya memenangkan dua turnamen Masters 1000, semua orang akan bangga akan hal itu, dan tidak ada yang bisa mengharapkannya. Tapi saya senang hal itu terjadi," tambah Zverev.
(nug)
Explore More