Apa Jadinya jika Froch Adu Jotos dengan Calzaghe?
A
A
A
LONDON - Mantan juara dunia kelas menengah super versi IBF dan WBA, Carl "The Cobra" Froch ternyata menyimpan satu keinginan yang tidak pernah terwujud ketika masih aktif bertarung di dalam ring sebagai petinju profesional.
Ya, petinju asal Nottingham, Inggris tersebut sangat ingin bertemu dengan pesaing domestik yang juga pernah menguasai sabuk juara kelas menengah super WBO, WBC dan WBA Super, Joe "Pride of Wales" Calzaghe. Namun, keinginan tersebut harus benar-benar dipendam, karena mereka berdua sama-sama sudah gantung sarung tinju.
Meskipun sempat berada di tahun yang sama saat masih aktif bertinju, namun kedua petinju itu tidak pernah berjumpa. Pasalnya, Froch, yang berkarier dalam kurun waktu 2002-2014, baru mengibarkan namanya sekitar 2008-2009. Sementara, Calzaghe aktif bertinju sejak 1993 hingga 2008. Jadi, saat Calzaghe berada di ujung kariernya, Froch baru mendapatkan nama besar.
Calzaghe kali pertama menasbihkan diri sebagai juara dunia saat mengalahkan Chris Eubank pada Oktober 1997. Dan dia pun menambah mahkota IBF, setelah menang atas Jeff Lacy, lalu merebut gelar WBA Super dengan mengalahkan Mikkel Kessler. Atlet tinju yang juga dijuluki Italian Dragon ini total menuntaskan 46 pertarungannya tanpa kekalahan, 32 di antaranya berakhir dengan KO.
Di lain pihak, Froch melambungkan namanya sebagai petinju kelas atas, setelah merebut gelar WBC dengan mengalahkan Jean Pascal pada akhir 2008. Lalu, secara beruntun mempertahankan gelar dengan membekuk Jermain Taylor dan Andre Dirrell, sebelum menderita kekalahan angka dari Kessler pada 2010.
Froch akhirnya berhasil membalas kekalahan dari Kessler dalam pertemuan keduanya yang terjadi di O2 Arena, London pada Mei 2013. Di dua duel terakhirnya, The Cobra berhasil mencatat kemenangan TKO beruntun atas petinju senegaranya, George Groves pada November 2013 dan Mei 2014. Total petinju kelahiran 2 Juli 1977 ini membukukan catatan tarung 33-2, 24KO.
Sebagaimana dilaporkan Daily Star, apabila ditanyakan kepada Calzaghe, maka dia memiliki keyakinan jika dia bakalan terlalu cepat dan terlalu bagus buat Froch. Dan pria yang lahir pada 23 Maret 1972 ini juga sangat yakin bahwa akan mendapatkan kemenangan yang mudah apabila bertemu dengan Froch kala itu.
Akan tetapi, jika berbincang dengan Froch, maka akan terjadi pernyataan dan jawaban sebaliknya. Froch tanpa ragu mengungkapkan jika dirinya akan menjadi petinju pertama yang mengalahkan Calzaghe, dan kemenangan atas Calzaghe itu terjadi dengan KO.
"Jawabannya adalah saya pikir saya akan mengalahkannya. Ini akan menjadi laga yang benar-benar sulit. Dua hasilnya: Calzaghe mengalahkan saya dengan poin, atau saya mengalahkan Calzaghe dengan KO," tutur Froch kepada Daily Star.
"Dia sangat tangguh, sangat cerdik dan memiliki tingkat prestasi yang tinggi. Tapi saya yakin saya akan merobohkannya. Kami tidak akan pernah tahu karena dia sudah tidak ingin bertarung," tambahnya.
Menurut Froch, tidak kebencian di antara mereka berdua. Namun, kata Froch, jika berbicara dengan Calzaghe, maka akan terdapat ucapan, "Kecepatan membunuh, Froch tidak ada bagus-bagusnya".
"Itu hanya membuat saya tertawa, dia hanya terdengar sedikit... seperti troll. Saya terlalu besar dan terlalu bagus untuk itu. Lihatlah saya sekarang dan lihat dia sekarang. Terdengar seperti saya yang pahit, tapi sebenarnya tidak. Lihat saja fakta dan tetap berpegang pada kenyataan," ujar Froch.
Ya, petinju asal Nottingham, Inggris tersebut sangat ingin bertemu dengan pesaing domestik yang juga pernah menguasai sabuk juara kelas menengah super WBO, WBC dan WBA Super, Joe "Pride of Wales" Calzaghe. Namun, keinginan tersebut harus benar-benar dipendam, karena mereka berdua sama-sama sudah gantung sarung tinju.
Meskipun sempat berada di tahun yang sama saat masih aktif bertinju, namun kedua petinju itu tidak pernah berjumpa. Pasalnya, Froch, yang berkarier dalam kurun waktu 2002-2014, baru mengibarkan namanya sekitar 2008-2009. Sementara, Calzaghe aktif bertinju sejak 1993 hingga 2008. Jadi, saat Calzaghe berada di ujung kariernya, Froch baru mendapatkan nama besar.
Calzaghe kali pertama menasbihkan diri sebagai juara dunia saat mengalahkan Chris Eubank pada Oktober 1997. Dan dia pun menambah mahkota IBF, setelah menang atas Jeff Lacy, lalu merebut gelar WBA Super dengan mengalahkan Mikkel Kessler. Atlet tinju yang juga dijuluki Italian Dragon ini total menuntaskan 46 pertarungannya tanpa kekalahan, 32 di antaranya berakhir dengan KO.
Di lain pihak, Froch melambungkan namanya sebagai petinju kelas atas, setelah merebut gelar WBC dengan mengalahkan Jean Pascal pada akhir 2008. Lalu, secara beruntun mempertahankan gelar dengan membekuk Jermain Taylor dan Andre Dirrell, sebelum menderita kekalahan angka dari Kessler pada 2010.
Froch akhirnya berhasil membalas kekalahan dari Kessler dalam pertemuan keduanya yang terjadi di O2 Arena, London pada Mei 2013. Di dua duel terakhirnya, The Cobra berhasil mencatat kemenangan TKO beruntun atas petinju senegaranya, George Groves pada November 2013 dan Mei 2014. Total petinju kelahiran 2 Juli 1977 ini membukukan catatan tarung 33-2, 24KO.
Sebagaimana dilaporkan Daily Star, apabila ditanyakan kepada Calzaghe, maka dia memiliki keyakinan jika dia bakalan terlalu cepat dan terlalu bagus buat Froch. Dan pria yang lahir pada 23 Maret 1972 ini juga sangat yakin bahwa akan mendapatkan kemenangan yang mudah apabila bertemu dengan Froch kala itu.
Akan tetapi, jika berbincang dengan Froch, maka akan terjadi pernyataan dan jawaban sebaliknya. Froch tanpa ragu mengungkapkan jika dirinya akan menjadi petinju pertama yang mengalahkan Calzaghe, dan kemenangan atas Calzaghe itu terjadi dengan KO.
"Jawabannya adalah saya pikir saya akan mengalahkannya. Ini akan menjadi laga yang benar-benar sulit. Dua hasilnya: Calzaghe mengalahkan saya dengan poin, atau saya mengalahkan Calzaghe dengan KO," tutur Froch kepada Daily Star.
"Dia sangat tangguh, sangat cerdik dan memiliki tingkat prestasi yang tinggi. Tapi saya yakin saya akan merobohkannya. Kami tidak akan pernah tahu karena dia sudah tidak ingin bertarung," tambahnya.
Menurut Froch, tidak kebencian di antara mereka berdua. Namun, kata Froch, jika berbicara dengan Calzaghe, maka akan terdapat ucapan, "Kecepatan membunuh, Froch tidak ada bagus-bagusnya".
"Itu hanya membuat saya tertawa, dia hanya terdengar sedikit... seperti troll. Saya terlalu besar dan terlalu bagus untuk itu. Lihatlah saya sekarang dan lihat dia sekarang. Terdengar seperti saya yang pahit, tapi sebenarnya tidak. Lihat saja fakta dan tetap berpegang pada kenyataan," ujar Froch.
(nug)