Hadapi Perseru, PSM Terancam Tanpa Bantuan Pelatih
A
A
A
MAKASSAR - Masalah pelik menghampiri PSM Makassar jelang laga kandang kontra Perseru Serui, Rabu (23/8/2017). Bukan sekedar perkara absennya Willem Jan Pluim, juga terkait pelatih Robert Alberts.
PSM akan melakoni partai ke-21 Liga 1 2017 dengan meladeni Perseru Serui di stadion Andi Mattalatta Mattoanging. Berkaca catatan fantastis saat jadi tuan rumah, Juku Eja diprediksi bakal mampu menaklukan wakil Papua itu.
Selama sembilan kali melakoni laga kandang di Liga 1, Titus Bonai dkk belum terkalahkan, yaitu mencatat delapan menang dan satu imbang. Terlebih, pada pertemuan pertama di stadion Marora, Pasukan Ramang menang 2-1 atas Perseru Serui.
Sayangnya, ada kendala yang mungkin bisa menghambat PSM. Selain harus menyimpan Pluim akibat akumulasi kartu kuning, Pasukan Ramang kemungkinan tidak bisa dipimpin Robert.
Kekhawatiran itu muncul karena Robert mendapat petaka saat PSM menyambangi Persija Jakarta, Selasa (15/8/2017). Pada laga yang berakhir 2-2 itu, Robert diusir wasit karena dianggap protes berlebihan setelah gol Pluim dianulir di menit ke-82.
Mengacu regulasi FIFA, pelatih yang diusir wasit tidak bisa hadir di sisi lapangan pada laga selanjutnya. Hanya saja, sampai saat ini pelatih asal Belanda itu belum bisa memastikan apakah bakal mendapat sanksi.
"Saya juga belum tahu mengenai hal itu. Soalnya, belum ada pernyataan resmi dari PSSI. Mungkin saja saya akan mendapat hukuman akibat kejadian itu (diusir wasit)," jelas pelatih berusia 62 tahun itu.
Robert mengaku hal semacam ini bisa mengganggu misi PSM menjuarai Liga 1. "Jadi wajar kalau saya banyak protes. Saya yang bertanggung jawab atas tim. Ini bisa saja mengakibatkan pekerjaan saya hilang," pungkasnya.
PSM akan melakoni partai ke-21 Liga 1 2017 dengan meladeni Perseru Serui di stadion Andi Mattalatta Mattoanging. Berkaca catatan fantastis saat jadi tuan rumah, Juku Eja diprediksi bakal mampu menaklukan wakil Papua itu.
Selama sembilan kali melakoni laga kandang di Liga 1, Titus Bonai dkk belum terkalahkan, yaitu mencatat delapan menang dan satu imbang. Terlebih, pada pertemuan pertama di stadion Marora, Pasukan Ramang menang 2-1 atas Perseru Serui.
Sayangnya, ada kendala yang mungkin bisa menghambat PSM. Selain harus menyimpan Pluim akibat akumulasi kartu kuning, Pasukan Ramang kemungkinan tidak bisa dipimpin Robert.
Kekhawatiran itu muncul karena Robert mendapat petaka saat PSM menyambangi Persija Jakarta, Selasa (15/8/2017). Pada laga yang berakhir 2-2 itu, Robert diusir wasit karena dianggap protes berlebihan setelah gol Pluim dianulir di menit ke-82.
Mengacu regulasi FIFA, pelatih yang diusir wasit tidak bisa hadir di sisi lapangan pada laga selanjutnya. Hanya saja, sampai saat ini pelatih asal Belanda itu belum bisa memastikan apakah bakal mendapat sanksi.
"Saya juga belum tahu mengenai hal itu. Soalnya, belum ada pernyataan resmi dari PSSI. Mungkin saja saya akan mendapat hukuman akibat kejadian itu (diusir wasit)," jelas pelatih berusia 62 tahun itu.
Robert mengaku hal semacam ini bisa mengganggu misi PSM menjuarai Liga 1. "Jadi wajar kalau saya banyak protes. Saya yang bertanggung jawab atas tim. Ini bisa saja mengakibatkan pekerjaan saya hilang," pungkasnya.
(mir)