Tiafoe Ambil Banyak Pelajaran dari Kekalahan Lawan Federer
A
A
A
NEW YORK - Frances Tiafoe yakin berada di jalur yang benar ketika menghadapi petenis penuh pengalaman dari Swiss, Roger Federer di babak pertama AS Terbuka 2017 di New York, Rabu (30/8) WIB. Petenis 19 tahun itu benar-benar memberikan kesulitan yang nyata buat Federer.
Meskipun pada akhirnya harus mengakui keunggulan Federer 6-4, 2-6, 1-6, 6-1 dan 4-6, namun Tiafoe berhasil menjadi pemain pertama yang memaksa mantan petenis nomor satu itu bermain lima set di babak pertama AS Terbuka sejak tahun 2000.
Tiaofe mendapatkan motivasi yang begitu besar dari kata-kata dukungan dari penonton yang memadati Arthur Ashe Stadium. "Massa penonton di belakang saya cukup bagus," ungkapnya, seperti dikutip situs resmi ATP.
"Saya suka mendapat dukungan yang bagus dari banyak penonton, terutama di set keempat," kata Tiafoe, yang merasa tidak terlalu grogi meskipun menghadapi pemain sekelas Federer.
"Saya merasa sangat terharu. Mereka menyukainya. Saya cukup yakin mereka akan menyukai saya untuk meraih kemenangan. Tapi, yah, dia itu (Federer) terlalu bagus," tambah pemain berkebangsaan Amerika Serikat.
Lebih lanjut, Tiafoe mengatakan bahwa Federer merupakan pemain yang luar biasa di usianya yang sudah melewati 36 tahun. "Saya tidak membaca servisnya. Dia melompat pada pengembalian bola lebih baik dari siapapun, tidak memberi kesempatan meninggalkan baseline," terangnya.
Pengalaman melawan Federer ini tidak akan pernah dilupakan oleh Tiafoe, bahkan kekalahan ini akan mendorongnya untuk bekerja lebih keras. "Itulah satu-satunya alasan saya memainkan pertandingan," ucap Tiafoe.
"Setiap hari saya pikir saya akan berada di sini. Saya selalu bilang pada ayah saya tentang itu. Akhirnya, saya berkesempatan melakukannya. Itu berarti besar buatku. Saya senang saudaraku, ibuku, ayahku, semua orang melihatnya," kata dia.
"Tahun yang indah sekali. Anda hanya menjadi lebih baik dan lebih baik. Terus berjalan, Anda akan memiliki masa depan yang indah," pungkasnya.
Meskipun pada akhirnya harus mengakui keunggulan Federer 6-4, 2-6, 1-6, 6-1 dan 4-6, namun Tiafoe berhasil menjadi pemain pertama yang memaksa mantan petenis nomor satu itu bermain lima set di babak pertama AS Terbuka sejak tahun 2000.
Tiaofe mendapatkan motivasi yang begitu besar dari kata-kata dukungan dari penonton yang memadati Arthur Ashe Stadium. "Massa penonton di belakang saya cukup bagus," ungkapnya, seperti dikutip situs resmi ATP.
"Saya suka mendapat dukungan yang bagus dari banyak penonton, terutama di set keempat," kata Tiafoe, yang merasa tidak terlalu grogi meskipun menghadapi pemain sekelas Federer.
"Saya merasa sangat terharu. Mereka menyukainya. Saya cukup yakin mereka akan menyukai saya untuk meraih kemenangan. Tapi, yah, dia itu (Federer) terlalu bagus," tambah pemain berkebangsaan Amerika Serikat.
Lebih lanjut, Tiafoe mengatakan bahwa Federer merupakan pemain yang luar biasa di usianya yang sudah melewati 36 tahun. "Saya tidak membaca servisnya. Dia melompat pada pengembalian bola lebih baik dari siapapun, tidak memberi kesempatan meninggalkan baseline," terangnya.
Pengalaman melawan Federer ini tidak akan pernah dilupakan oleh Tiafoe, bahkan kekalahan ini akan mendorongnya untuk bekerja lebih keras. "Itulah satu-satunya alasan saya memainkan pertandingan," ucap Tiafoe.
"Setiap hari saya pikir saya akan berada di sini. Saya selalu bilang pada ayah saya tentang itu. Akhirnya, saya berkesempatan melakukannya. Itu berarti besar buatku. Saya senang saudaraku, ibuku, ayahku, semua orang melihatnya," kata dia.
"Tahun yang indah sekali. Anda hanya menjadi lebih baik dan lebih baik. Terus berjalan, Anda akan memiliki masa depan yang indah," pungkasnya.
(nug)