Preview Italia vs Israel: Berburu Play-off
A
A
A
ROMA - Giampiero Ventura merasa yakin Italia bakal meramaikan Piala Dunia 2018. Dia menjamin Gli Azzurri akan mampu memenangi tiga laga tersisa kualifikasi di Grup G, termasuk saat menjamu Israel.
Upaya Italia menuju Rusia sempat dihambat Spanyol. Gianluigi Buffon dkk dihajar tiga gol tanpa balas saat bertandang ke Santiago Bernabeu, Minggu (3/9/2017). Kekalahan itu bukan hanya jadi yang pertama tahun ini, juga mengancam peluang lolos otomatis.
“Ketika grup ditentukan, kami tahu untuk pertama kali hanya juara yang bisa lolos otomatis. Kami mungkin harus melewati play-off. Tapi, kami yakin akan lolos kualifikasi Piala Dunia (2018),” ucap Ventura, dilansir skysport.
Berdasarkan regulasi, hanya juara grup yang langsung melenggang ke Negeri Beruang Merah. Di luar itu harus melewati play-off. Mereka perlu bertanding lagi agar bisa mengikuti turnamen sepak bola terakbar sejagad itu. Dan, itu yang sekarang jadi prioritas Italia.
Italia saat ini tertinggal tiga angka dari Spanyol, dan hanya unggul empat angka dari Albania. Situasi ini membuat peluang jadi juara grup sangat tipis. Soalnya, La Furia Roja diyakini bakal menyapu bersih tiga partai sisa mengingat lawannya cukup lemah.
Karena itulah duel kontra Israel di MAPEI Stadium - Citta del Tricolore, Rabu (6/9/2017) sangat penting bagi empat kali jawara Piala Dunia itu. Tambahan tiga angka bisa memperbesar kans masuk delapan runner-up terbaik.
“Batal mengikuti Piala Dunia (2018) tentu akan sangat buruk bagi reputasi Italia. Tapi, kami tidak memikirkan itu sekarang. Kami hanya fokus pada laga melawan Israel. Soalnya, kami harus menang agar bisa lolos melalui jalur play-off,” pungkas Ventura.
Kabar baiknya, kesempatan Italia mengalahkan Israel cukup besar. Meski baru saja dilukai Spanyol kala tandang, Italia punya rekor bagus saat kandang. Mereka selalu berjaya selama empat kali jadi tuan rumah pada tahun ini baik diajang resmi maupun uji coba.
Ketika kualifikasi, Italia bisa melumat Albania (2-0) dan Liechtenstein (5-0). Lalu, waktu duel persahabatan mampu menggasak San Marino (8-0) dan Uruguay (3-0). Ya, mereka mampu menghasilkan 18 gol tanpa kebobolan.
Sedangkan Israel tidak punya modal bagus. Armada Elisha Levy belum pernah menang sepanjang 2017. Mereka dihabisi Spanyol (1-4), Albania (0-3) dan Makedonia (0-1) waktu kualifikasi. Kemudian bermain 1-1 saat latih tanding kontra Moldova.
Disamping itu, Italia juga cukup dominan soal rekor pertemuan. Selama empat kali berjumpa, Israel berhasil ditekuk tiga kali, diantaranya unggul 4-2 (1961) dan 6-0 (1961). Lalu, pada duel terbaru 6 September 2016, Italia memimpin 3-1.
Perkiraan Pemain
Italia: 4-4-2
Buffon; Spinazzola, Barzagli, Rugani, Darmian; El-Shaarawy, De Rossi, Verratti, Bernardeschi; Immobile, Belotti.
Pelatih: Giampiero Ventura
Israel: 4-3-3
Glazer; Davidzada, Haim, Tzedek, Blitton; Cohen, Hemed, Kabha; Einbider, Shechter, Melikson.
Pelatih: Elisha Levy
Upaya Italia menuju Rusia sempat dihambat Spanyol. Gianluigi Buffon dkk dihajar tiga gol tanpa balas saat bertandang ke Santiago Bernabeu, Minggu (3/9/2017). Kekalahan itu bukan hanya jadi yang pertama tahun ini, juga mengancam peluang lolos otomatis.
“Ketika grup ditentukan, kami tahu untuk pertama kali hanya juara yang bisa lolos otomatis. Kami mungkin harus melewati play-off. Tapi, kami yakin akan lolos kualifikasi Piala Dunia (2018),” ucap Ventura, dilansir skysport.
Berdasarkan regulasi, hanya juara grup yang langsung melenggang ke Negeri Beruang Merah. Di luar itu harus melewati play-off. Mereka perlu bertanding lagi agar bisa mengikuti turnamen sepak bola terakbar sejagad itu. Dan, itu yang sekarang jadi prioritas Italia.
Italia saat ini tertinggal tiga angka dari Spanyol, dan hanya unggul empat angka dari Albania. Situasi ini membuat peluang jadi juara grup sangat tipis. Soalnya, La Furia Roja diyakini bakal menyapu bersih tiga partai sisa mengingat lawannya cukup lemah.
Karena itulah duel kontra Israel di MAPEI Stadium - Citta del Tricolore, Rabu (6/9/2017) sangat penting bagi empat kali jawara Piala Dunia itu. Tambahan tiga angka bisa memperbesar kans masuk delapan runner-up terbaik.
“Batal mengikuti Piala Dunia (2018) tentu akan sangat buruk bagi reputasi Italia. Tapi, kami tidak memikirkan itu sekarang. Kami hanya fokus pada laga melawan Israel. Soalnya, kami harus menang agar bisa lolos melalui jalur play-off,” pungkas Ventura.
Kabar baiknya, kesempatan Italia mengalahkan Israel cukup besar. Meski baru saja dilukai Spanyol kala tandang, Italia punya rekor bagus saat kandang. Mereka selalu berjaya selama empat kali jadi tuan rumah pada tahun ini baik diajang resmi maupun uji coba.
Ketika kualifikasi, Italia bisa melumat Albania (2-0) dan Liechtenstein (5-0). Lalu, waktu duel persahabatan mampu menggasak San Marino (8-0) dan Uruguay (3-0). Ya, mereka mampu menghasilkan 18 gol tanpa kebobolan.
Sedangkan Israel tidak punya modal bagus. Armada Elisha Levy belum pernah menang sepanjang 2017. Mereka dihabisi Spanyol (1-4), Albania (0-3) dan Makedonia (0-1) waktu kualifikasi. Kemudian bermain 1-1 saat latih tanding kontra Moldova.
Disamping itu, Italia juga cukup dominan soal rekor pertemuan. Selama empat kali berjumpa, Israel berhasil ditekuk tiga kali, diantaranya unggul 4-2 (1961) dan 6-0 (1961). Lalu, pada duel terbaru 6 September 2016, Italia memimpin 3-1.
Perkiraan Pemain
Italia: 4-4-2
Buffon; Spinazzola, Barzagli, Rugani, Darmian; El-Shaarawy, De Rossi, Verratti, Bernardeschi; Immobile, Belotti.
Pelatih: Giampiero Ventura
Israel: 4-3-3
Glazer; Davidzada, Haim, Tzedek, Blitton; Cohen, Hemed, Kabha; Einbider, Shechter, Melikson.
Pelatih: Elisha Levy
(mir)