Seperti Pacquiao, Pelatih Golovkin Yakin Gonzalez Belum Tamat

Senin, 11 September 2017 - 19:44 WIB
Seperti Pacquiao, Pelatih...
Seperti Pacquiao, Pelatih Golovkin Yakin Gonzalez Belum Tamat
A A A
LOS ANGELES - Pelatih tinju kenamaan, Abel Sanchez memiliki keyakinan bahwa mantan petinju pound-for-pound terbaik dunia, Roman "Chocolatito" Gonzalez masih mempunyai kemampuan untuk melanjutkan kariernya.

Gonzalez menelan kekalahan kedua beruntun dari petinju Thailand, Srisaket Sor Rungvisai alias Wisaksil Wangek. Setelah menderita kekalahan angka kontroversial pada pertemuan pertamanya April lalu, Gonzalez malah mendapat kekalahan KO di ronde keempat dalam duel ulang di StubHub Center di Carson, California, Amerika Serikat, Minggu (10/9) WIB.

Sanchez pun mencoba untuk menyamakan hasil buruk Gonzalez itu dengan kekalahan KO yang diterima Manny "Pac Man" Pacquiao dari Juan "Dinamita" Manuel Marquez pada 2012. Kekalahan yang diderita Pacquiao itu jauh lebih buruk dari yang dialami Gonzalez.

Akan tetapi, ikon tinju Filipina, Pacquiao masih mampu bangkit kembali. Hampir satu tahun pasca kekalahan memalukan tersebut, Pacquiao berhasil membangun kembali kariernya dan menghasilkan ratusan juta pendapatan dari penampilannya di dalam ring tinju.

"Saya pikir Manny Pacquiao mengalami kekalahan KO jauh lebih buruk daripada Chocolatito, dan Manny telah bekerja dengan baik setelahnya. Saya pikir ini tergantung pada Mr Honda, yang merupakan promotor hebat," kata Sanchez kepada Boxing Scene.

"Saya pikir jika dia memutuskan untuk melanjutkan karier, diperlukan sedikit istirahat, tapi saya pikir mereka akan membuat keputusan yang tepat untuk Chocolatito," imbuh pelatih yang juga menangani raja kelas menengah Gennady Golovkin .

Namun, terdapat sedikit perbedaan antara kekalahan Pacquiao dan Gonzalez. Saat Pacquiao kalah KO dari Marquez, dia nyaris menghentikan petinju asal Meksiko tersebut. Sedangkan Gonzalez tampak sudah memikul beban berat sejak ronde pertama pertarungan ulangnya kontra Wisaksil Wangek.

Menurut Sanchez, Gonzalez terlalu kecil untuk bobotnya. Sebelum menyabet gelar kelas terbang super (115pon) WBC, petinju Nikaragua itu selalu berhasil merebut mahkota di kelas minimum (105pon), kelas terbang junior (108) dan kelas terbang (112).

Sebelum berada di kelas terbang super, Gonzalez memenangkan sebagian besar pertarungannya dengan KO. Akan tetapi dalam tiga penampilannya di kelas terbang super, petinju berusia 30 tahun itu tidak benar-benar mampu menghancurkan lawan-lawannya. Sebaliknya, dia justru babak belur.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7773 seconds (0.1#10.140)