Viking: Koreografi 'Save Rohingya' Murni Aksi Kemanusiaan
A
A
A
BANDUNG - Dirijen Viking Yana Umar kembali menegaskan aksi 'Save Rohingya' yang dilakukan Bobotoh adalah murni aksi kemanusiaan. Tidak ada unsur politik di dalamnya. Sehingga, dia sangat menyesalkan aksi tersebut berbuntut sanksi PSSI kepada Persib Bandung.
Persib dihukum Komisi Disiplin PSSI karena Bobotoh menampilkan koreografi 'Save Rohingya' saat menyaksikan laga Persib vs Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, pada 9 September 2017. Aksi itu dinilai memiliki pesan politik yang tidak diperbolehkan terjadi dalam sepak bola. Persib pun diwajibkan membayar denda Rp50 juta.
Atas sanksi tersebut, Bobotoh (fan Persib), bereaksi spontan mengumpulkan koni untuk membayar sanski PSSI. Sepekan kemudian, uang pun terkumpul, dan pihaknya sengaja menyerahkan koin untuk PSSI melalui Persib karena secara institusi yang didenda adalah Persib, bukan Bobotoh.
Namun, pihak Persib menolak secara halus,namun Yana Umar mengatakan hal itu tidak masalah. Yang terpenting, katanya, amanat dari para penyumbang koin sudah dijalankan dengan cara diserahkan ke Persib. (Baca Juga: Koin Bobotoh untuk Denda PSSI, Dialihkan ke Pengungsi Rohingya).
"Yang penting kami sudah sampaikan koin ini ke Persib. Persibnya sudah membayar denda, jadi silakan saja buat Persib koinnya. Yang jelas ini amanah. Insya Allah (penyumbang) ikhlas. Masalah Persib mau menyumbangkan uang ini untuk Rohingya atau ke mana, itu terserah Persib. Yang penting Bobotoh sudah kasih ke Persib," tutur Yana.
Bobotoh, dalam hal ini Viking, sebenarnya siap jika harus menyerahkan uang tersebut ke PSSI untuk membayar denda yang diterima Persib. Tapi, pihaknya menghargai prosedur yang ada.
Sementara itu, secara keseluruhan Viking berhasil mengumpulkan donasi lebih dari Rp150 juta. Selain berupa uang koin, donasi disampaikan para donatur melalui Rumah Zakat.
Sejak awal, Viking membagi dua pengumpulan donasi. Untuk uang koin yang akan diserahkan ke PSSI dikumpulkan di Stadion Persib. Sedangkan untuk pengungsi Rohingya disalurkan melalui Rumah Zakat.
Persib dihukum Komisi Disiplin PSSI karena Bobotoh menampilkan koreografi 'Save Rohingya' saat menyaksikan laga Persib vs Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, pada 9 September 2017. Aksi itu dinilai memiliki pesan politik yang tidak diperbolehkan terjadi dalam sepak bola. Persib pun diwajibkan membayar denda Rp50 juta.
Atas sanksi tersebut, Bobotoh (fan Persib), bereaksi spontan mengumpulkan koni untuk membayar sanski PSSI. Sepekan kemudian, uang pun terkumpul, dan pihaknya sengaja menyerahkan koin untuk PSSI melalui Persib karena secara institusi yang didenda adalah Persib, bukan Bobotoh.
Namun, pihak Persib menolak secara halus,namun Yana Umar mengatakan hal itu tidak masalah. Yang terpenting, katanya, amanat dari para penyumbang koin sudah dijalankan dengan cara diserahkan ke Persib. (Baca Juga: Koin Bobotoh untuk Denda PSSI, Dialihkan ke Pengungsi Rohingya).
"Yang penting kami sudah sampaikan koin ini ke Persib. Persibnya sudah membayar denda, jadi silakan saja buat Persib koinnya. Yang jelas ini amanah. Insya Allah (penyumbang) ikhlas. Masalah Persib mau menyumbangkan uang ini untuk Rohingya atau ke mana, itu terserah Persib. Yang penting Bobotoh sudah kasih ke Persib," tutur Yana.
Bobotoh, dalam hal ini Viking, sebenarnya siap jika harus menyerahkan uang tersebut ke PSSI untuk membayar denda yang diterima Persib. Tapi, pihaknya menghargai prosedur yang ada.
Sementara itu, secara keseluruhan Viking berhasil mengumpulkan donasi lebih dari Rp150 juta. Selain berupa uang koin, donasi disampaikan para donatur melalui Rumah Zakat.
Sejak awal, Viking membagi dua pengumpulan donasi. Untuk uang koin yang akan diserahkan ke PSSI dikumpulkan di Stadion Persib. Sedangkan untuk pengungsi Rohingya disalurkan melalui Rumah Zakat.
(sha)