Hingis Tutup Karier dengan Hasil Mengecewakan
A
A
A
SINGAPURA - Petenis legendaris dari Swiss, Martina Hingis merasa sangat kecewa, karena harus mengakhiri sektor ganda Final WTA 2017 di Singapura dengan kekalahan di babak semifinal, Sabtu (28/10).
Bermitra dengan pemain asal Taiwan, Chan Yung-Jan, Hingis gagal menembus laga terakhir, setelah takluk di unggulan nomor tiga, Timea Babos/Andrea Hlavackova 4-6, 6-7 (5-7). Hingis pun gagal untuk mengakhiri kariernya dengan memenangkan Final WTA.
"Sangat mengecewakan untuk menyelesaikan turnamen seperti ini. Saya yakin kami berdua mengharapkan akhir yang lebih baik, seperti memenangkan piala, mereka (Babos/Hlavackova) terlalu bagus hari ini," ungkap Hingis, yang sudah berada di penghujung kariernya.
"Kami mencoba untuk benar-benar melakukan pertarungan hebat. Kami mencoba untuk bagkit. Kami memiliki peluang kami. Saya merasa seperti di set kedua ketika saya memiliki break point, saya membentur tanah itu dan itu membuat melambat," papar petenis kelahiran 30 September 1980.
"Kami memiliki banyak pertandingan seperti itu, yang beralih untuk kami, dan hari ini tidak. Itulah yang terjadi. Inilah hidup. Inilah tenis. Inilah permainan," sambung Hingis sembari tersenyum.
Kendati demikian, Hingis tidak mau larut dalam kesedihan. Dia masih sangat bangga dengan pencapaian-pencapaian yang ditorehkannya bersama Chan selama musim ini.
"Kami masih memiliki tahun yang mengagumkan. Memenangkan sembilan gelar, menempuh semua jalan, datang ke sini, lolos ke Kejuaraan, saya pikir kami masih bisa sangat bangga," tukasnya.
Sebelumnya, pasca kemenangan atas Anna-Lena Groenefeld/Kveta Peschke di pertandingan pertama, Hingis telah menyampaikan kabar bahwa musim 2017 ini menjadi tahun terakhirnya beraksi di lapangan tenis.
Bermitra dengan pemain asal Taiwan, Chan Yung-Jan, Hingis gagal menembus laga terakhir, setelah takluk di unggulan nomor tiga, Timea Babos/Andrea Hlavackova 4-6, 6-7 (5-7). Hingis pun gagal untuk mengakhiri kariernya dengan memenangkan Final WTA.
"Sangat mengecewakan untuk menyelesaikan turnamen seperti ini. Saya yakin kami berdua mengharapkan akhir yang lebih baik, seperti memenangkan piala, mereka (Babos/Hlavackova) terlalu bagus hari ini," ungkap Hingis, yang sudah berada di penghujung kariernya.
"Kami mencoba untuk benar-benar melakukan pertarungan hebat. Kami mencoba untuk bagkit. Kami memiliki peluang kami. Saya merasa seperti di set kedua ketika saya memiliki break point, saya membentur tanah itu dan itu membuat melambat," papar petenis kelahiran 30 September 1980.
"Kami memiliki banyak pertandingan seperti itu, yang beralih untuk kami, dan hari ini tidak. Itulah yang terjadi. Inilah hidup. Inilah tenis. Inilah permainan," sambung Hingis sembari tersenyum.
Kendati demikian, Hingis tidak mau larut dalam kesedihan. Dia masih sangat bangga dengan pencapaian-pencapaian yang ditorehkannya bersama Chan selama musim ini.
"Kami masih memiliki tahun yang mengagumkan. Memenangkan sembilan gelar, menempuh semua jalan, datang ke sini, lolos ke Kejuaraan, saya pikir kami masih bisa sangat bangga," tukasnya.
Sebelumnya, pasca kemenangan atas Anna-Lena Groenefeld/Kveta Peschke di pertandingan pertama, Hingis telah menyampaikan kabar bahwa musim 2017 ini menjadi tahun terakhirnya beraksi di lapangan tenis.
(nug)