Kalahkan Helenius, Whyte Semakin Dekat dengan Wilder
Kalahkan Helenius, Whyte Semakin Dekat dengan Wilder
A
A
A
CARDIFF - Petinju kelas berat Inggris, Dillian Whyte merebut sabuk juara WBC Silver yang lowong, setelah mencetak kemenangan angka atas Robert Helenius di Principality Stadium di Cardiff, Wales, Minggu (29/10) dini hari WIB.
Whyte mencoba untuk mendominasi pertempuran melawan Helenius sejak ronde pembuka. Namun, petinju asal Finlandia masih mampu memberikan perlawanan, dan memberikan serangan balik.
Pada paruh kedua pertarungan, The Nordic Nightmare tampak sudah mulai terkuras tenaganya. Pertahanannya mulai kendur dan pergerakannya di dalam ring tinju juga mulai melambat. Sementara, Whyte melanjutkan serangannya, seringkali dia melayangkan pukulan ke arah tubuh.
Karena kedua petinju masih sama-sama mampu berdiri tegak hingga ronde terakhir atau ronde 12, maka pemenang pertarungan ditentukan lewat keputusan hakim pertandingan. Dua hakim memberikan poin sama 119-109, dan satu hakim lainnya 118-110, seluruhnya untuk keunggulan The Body Snatcher.
Lewat kemenangan ini, Whyte pun melangkah semakin dekat ke pertarungan untuk gelar juara dunia. Petinju berusia 29 tahun itu menempati posisi ketiga dalam persaingan untuk gelar dunia WBC, yang saat ini dikuasai petinju belum terkalahkan dari Amerika Serikat, Deontay "The Bronze Bomber" Wilder.
Whyte pun meningkatkan rekor pertarungan tinju profesionalnya menjadi 22 kemenangan, 16 di antaranya dengan KO/TKO, dan satu kekalahan. Satu-satunya kekalahan yang dialami Whyte terjadi pada Desember 2015 ketika dirobohkan Anthony Joshua, yang saat ini adalah juara dunia IBF/WBA Super/IBO.
Sedangkan Helenius terpaksa harus menambah catatan kekalahannya. Petinju 33 tahun itu pun membukukan 25 kemenangan (16KO) dan dua kekalahan.
Whyte mencoba untuk mendominasi pertempuran melawan Helenius sejak ronde pembuka. Namun, petinju asal Finlandia masih mampu memberikan perlawanan, dan memberikan serangan balik.
Pada paruh kedua pertarungan, The Nordic Nightmare tampak sudah mulai terkuras tenaganya. Pertahanannya mulai kendur dan pergerakannya di dalam ring tinju juga mulai melambat. Sementara, Whyte melanjutkan serangannya, seringkali dia melayangkan pukulan ke arah tubuh.
Karena kedua petinju masih sama-sama mampu berdiri tegak hingga ronde terakhir atau ronde 12, maka pemenang pertarungan ditentukan lewat keputusan hakim pertandingan. Dua hakim memberikan poin sama 119-109, dan satu hakim lainnya 118-110, seluruhnya untuk keunggulan The Body Snatcher.
Lewat kemenangan ini, Whyte pun melangkah semakin dekat ke pertarungan untuk gelar juara dunia. Petinju berusia 29 tahun itu menempati posisi ketiga dalam persaingan untuk gelar dunia WBC, yang saat ini dikuasai petinju belum terkalahkan dari Amerika Serikat, Deontay "The Bronze Bomber" Wilder.
Whyte pun meningkatkan rekor pertarungan tinju profesionalnya menjadi 22 kemenangan, 16 di antaranya dengan KO/TKO, dan satu kekalahan. Satu-satunya kekalahan yang dialami Whyte terjadi pada Desember 2015 ketika dirobohkan Anthony Joshua, yang saat ini adalah juara dunia IBF/WBA Super/IBO.
Sedangkan Helenius terpaksa harus menambah catatan kekalahannya. Petinju 33 tahun itu pun membukukan 25 kemenangan (16KO) dan dua kekalahan.
(nug)
Explore More