Juara Tinju Dunia Ini Merasa Punya Kepribadian Ganda
A
A
A
BARRY - Juara dunia tinju kelas bulu versi IBF, Lee "Lightning" Selby berharap keberuntungannya bisa berubah ketika menjalani pertarungan terakhirnya di tahun ini pada 13 Desember mendatang di Copper Box Arena di London, Inggris.
Petinju asal Barry, Wales itu merasa dia selalu dihinggapi ketidakberuntungan. Bukan hanya di dalam ring tinju saja, namun juga di dalam kehidupannya. Hal buruk tersebut terutamanya terjadi selama tahun ini.
Beberapa hari sebelum kemenangannya atas Jonathan Victor Barros pada Juli lalu, Selby ditinggal meninggal oleh ibundanya, Frankie. Seminggu setelah ibunya meninggal, giliran penggemar nomor satunya yakni kakeknya, Peter meninggal dunia, karena penyakit alzheimer.
"Ini sangat sulit, kakek saya juga meninggal dunia, jadi sangat berat. Saya masih punya fokus dan tujuan saya, serta apa yang ingin saya capai," ungkap Selby, seperti dilansir Sky Sports.
"Dia adalah penggemar nomor satu saya. Dia tidak datang untuk mendukung secara penuh saat dia bertambah tua, dia sakit-sakitan, sehingga tidak bisa benar-benar mengikuti saya," jelasnya.
Kembali lagi ke tahun 2008, kakak tertuanya, Michael mengembuskan nafas terakhir, setelah jatuh ke sebuah sungai di Weston-super-Mare. "Saya tidak beruntung dalam segala hal, dalam tinju, dalam kehidupan pada umumnya, jadi semoga sekarang keberuntungan saya berubah," ucapnya.
Selby juga tidak bisa langsung bertemu dengan lawan yang sangat diidam-idamkannya, yakni mantan juara dunia dua divisi dari Irlandia Utara, Carl "The Jackal" Frampton. Padahal mereka sama-sama bekerjasama dengan promotor Frank Warren.
Seusai mempertahankan gelar Desember nanti dengan melawan penantang yang belum dikonfirmasi, Selby masih harus bertarung menghadapi Josh Warrington di Elland Road, Leeds pada musim panas mendatang.
"Tinju, itulah pintu gerbang saya dari segala hal. Saat itulah saya merasa damai, ketika saya menghabiskan waktu berjam-jam di gym, saat itulah pikiran saya bersih. Saat itulah saya duduk dan punya waktu untuk berpikir... ketika saya di gym saya melupakan semuanya," kata Selby.
"Saya mencoba untuk tidak memasukkan segalanya saat saya bertinju, saya mencoba untuk mengurangi emosi saya dan terus fokus. Sepertinya saya punya kepribadian ganda, ketika saya berada di ring, saya satu orang, namun di luar ring, saya adalah orang yang sama sekali berbeda," pungkasnya.
Petinju asal Barry, Wales itu merasa dia selalu dihinggapi ketidakberuntungan. Bukan hanya di dalam ring tinju saja, namun juga di dalam kehidupannya. Hal buruk tersebut terutamanya terjadi selama tahun ini.
Beberapa hari sebelum kemenangannya atas Jonathan Victor Barros pada Juli lalu, Selby ditinggal meninggal oleh ibundanya, Frankie. Seminggu setelah ibunya meninggal, giliran penggemar nomor satunya yakni kakeknya, Peter meninggal dunia, karena penyakit alzheimer.
"Ini sangat sulit, kakek saya juga meninggal dunia, jadi sangat berat. Saya masih punya fokus dan tujuan saya, serta apa yang ingin saya capai," ungkap Selby, seperti dilansir Sky Sports.
"Dia adalah penggemar nomor satu saya. Dia tidak datang untuk mendukung secara penuh saat dia bertambah tua, dia sakit-sakitan, sehingga tidak bisa benar-benar mengikuti saya," jelasnya.
Kembali lagi ke tahun 2008, kakak tertuanya, Michael mengembuskan nafas terakhir, setelah jatuh ke sebuah sungai di Weston-super-Mare. "Saya tidak beruntung dalam segala hal, dalam tinju, dalam kehidupan pada umumnya, jadi semoga sekarang keberuntungan saya berubah," ucapnya.
Selby juga tidak bisa langsung bertemu dengan lawan yang sangat diidam-idamkannya, yakni mantan juara dunia dua divisi dari Irlandia Utara, Carl "The Jackal" Frampton. Padahal mereka sama-sama bekerjasama dengan promotor Frank Warren.
Seusai mempertahankan gelar Desember nanti dengan melawan penantang yang belum dikonfirmasi, Selby masih harus bertarung menghadapi Josh Warrington di Elland Road, Leeds pada musim panas mendatang.
"Tinju, itulah pintu gerbang saya dari segala hal. Saat itulah saya merasa damai, ketika saya menghabiskan waktu berjam-jam di gym, saat itulah pikiran saya bersih. Saat itulah saya duduk dan punya waktu untuk berpikir... ketika saya di gym saya melupakan semuanya," kata Selby.
"Saya mencoba untuk tidak memasukkan segalanya saat saya bertinju, saya mencoba untuk mengurangi emosi saya dan terus fokus. Sepertinya saya punya kepribadian ganda, ketika saya berada di ring, saya satu orang, namun di luar ring, saya adalah orang yang sama sekali berbeda," pungkasnya.
(nug)