Didenda Komdis PSSI, Begini Reaksi Madura United
A
A
A
JAKARTA - Madura United didenda Rp23 juta oleh Komdis PSSI setelah laga kontra Bhayangkara FC, 8 November 2017 lalu. Denda tersebut belum termasuk akibat ulah 'suporter' Bhayangkara FC.
"Sanksi membayar denda Rp23 juta itu seperti yang disampaikan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) yang ditandatangani CEO Risha Widjaya tertanggal 9 November 2017," kata Manajer Madura United, Haruna Soemitro, dikutip Kantor Berita ANTARA.
Pada laga yang digelar di Gelora Bangkalan, Rabu (8/11/2017) lalu, Madura United tengah menjalani hukuman bertanding tanpa penonton. Namun, sejumlah polisi duduk di kursi penonton untuk menyaksikan laga.
"Sanksi Rp23 juta untuk Madura United saat menghadapi Bhayangkara FC ini belum termasuk sanksi karena eksodus anggota polisi ke dalam tribun menjadi penonton dan suporter," kata Haruna
Tak hanya duduk di kursi penonton, polisi juga masuk ke lorong pemain dan ruang ganti tim. Akibatnya, pemain Madura United merasa terintimidasi saat melakoni pertandingan.
"Jadi, selain terintimidasi, kami juga jelas akan dikenai sanksi akibat ulah suporter Bhayangkara FC tersebut," ujarnya.
Sekadar informasi, denda Rp23 juta dijatuhkan Komdis PSSI lantaran ada enam pemain Madura United yang melakukan pelanggaran di pertandingan tersebut. Dua di antaranya berbuah kartu merah langsung.
Kekecewaan Madura United juga tertuang dalam akun Instagram resmi tim, @maduraunited.fc. Sambil mengunggah foto tribun penonton stadion yang penuh anggota polisi, Madura United menyayangkan sikap tersebut.
"Sebagai tuan rumah, Kami hanya pasrah. Tribun VVIP penuh aparat yang duduk manis menonton, seolah mereka tidak tahu bahwa laga ini tanpa penonton," tulis Madura United.
"Sanksi membayar denda Rp23 juta itu seperti yang disampaikan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) yang ditandatangani CEO Risha Widjaya tertanggal 9 November 2017," kata Manajer Madura United, Haruna Soemitro, dikutip Kantor Berita ANTARA.
Pada laga yang digelar di Gelora Bangkalan, Rabu (8/11/2017) lalu, Madura United tengah menjalani hukuman bertanding tanpa penonton. Namun, sejumlah polisi duduk di kursi penonton untuk menyaksikan laga.
"Sanksi Rp23 juta untuk Madura United saat menghadapi Bhayangkara FC ini belum termasuk sanksi karena eksodus anggota polisi ke dalam tribun menjadi penonton dan suporter," kata Haruna
Tak hanya duduk di kursi penonton, polisi juga masuk ke lorong pemain dan ruang ganti tim. Akibatnya, pemain Madura United merasa terintimidasi saat melakoni pertandingan.
"Jadi, selain terintimidasi, kami juga jelas akan dikenai sanksi akibat ulah suporter Bhayangkara FC tersebut," ujarnya.
Sekadar informasi, denda Rp23 juta dijatuhkan Komdis PSSI lantaran ada enam pemain Madura United yang melakukan pelanggaran di pertandingan tersebut. Dua di antaranya berbuah kartu merah langsung.
Andik Rendikan Rama | Rp3 juta |
Fandi Eko Utomo | Rp4 juta |
Muhammad Rifad Marasabessy | Rp3 juta |
Rizky Dwi Febrianto | Rp5 juta |
Engelberd Tsani | Rp3 juta |
Peter Osaze Odemwingie | Rp5 juta |
Kekecewaan Madura United juga tertuang dalam akun Instagram resmi tim, @maduraunited.fc. Sambil mengunggah foto tribun penonton stadion yang penuh anggota polisi, Madura United menyayangkan sikap tersebut.
"Sebagai tuan rumah, Kami hanya pasrah. Tribun VVIP penuh aparat yang duduk manis menonton, seolah mereka tidak tahu bahwa laga ini tanpa penonton," tulis Madura United.
(bep)