Jangan Usik Kevin/Marcus
A
A
A
JAKARTA - Penampilan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di lapangan pertandingan memang selalu menarik untuk disaksikan. Karena ganda putra andalan Indonesia ini selalu mempertontonkan skill yang luar biasa ketika menyingkirkan lawan mereka masing-masing.
Salah satu kelebihan yang dimiliki Kevin/Marcus adalah mereka memiliki smes keras dan pukulan tipuan. Tak jarang banyak lawan yang terkecoh, bahkan kesal setiap kali ganda putra Indonesia mengeluarkan senjata utamanya.
Liu Cheng/Zhang Nan misalnya. Pasangan China itu harus mengubur mimpinya merebut juara di turnamen BWF Super Series Final 2017 setelah dikalahkan Kevin/Marcus dengan 16-21, 15-21. "Menurut saya apa yang dilakukan mereka di lapangan itu masih tahap wajar kok asal tidak melanggar norma-norma yang berlaku. Diambil sisi positifnya, ini bisa menjadi nilai plus buat mereka, membuat mereka jadi lebih garang, lebih berani di lapangan. Tidak semua pemain bisa begitu," kata Herry IP selaku pelatih ganda putra Indonesia seperti dikutip dari Badmintonindonesia, Kamis (21/12/2017).
"Sikap seperti ini menunjukkan kalau mereka bisa menikmati permainan, jadi ekspresinya bisa lepas. Kalau ditahan-tahan kan nanti mainnya nggak keluar. Lagi pula style mereka begini kan ditunjang dengan prestasi, kalau tidak berprestasi ya buat apa?" tambahnya.
Lebih lanjut, Kevin dan Marcus sangat berbeda jika sudah di luar lapangan. Mereka adalah pribadi yang bersahaja. Sehingga tidak benar jika ada anggapan bahwa pasangan yang sudah meraih tujuh gelar juara di super series memiliki sikap arogan.
"Kalau ada yang bilang arogan, ya itu kan cuma kelihatannya saja di lapangan, padahal tidak begitu. Kevin itu jangan diganggu, kalau diusik duluan pasti dia akan membalas ke lawannya. Kevin kalau di luar lapangan orangnya baik dan sopan kok, normal saja seperti yang lain. Sinyo (sapaan akrab Kevin) ini lebih matang, karena dia lebih dewasa. Pribadinya pun kalem dan tenang, beda-beda sedikit dengan Hendra (Setiawan) dan (Mohammad) Ahsan," ungkap Herry.
Salah satu kelebihan yang dimiliki Kevin/Marcus adalah mereka memiliki smes keras dan pukulan tipuan. Tak jarang banyak lawan yang terkecoh, bahkan kesal setiap kali ganda putra Indonesia mengeluarkan senjata utamanya.
Liu Cheng/Zhang Nan misalnya. Pasangan China itu harus mengubur mimpinya merebut juara di turnamen BWF Super Series Final 2017 setelah dikalahkan Kevin/Marcus dengan 16-21, 15-21. "Menurut saya apa yang dilakukan mereka di lapangan itu masih tahap wajar kok asal tidak melanggar norma-norma yang berlaku. Diambil sisi positifnya, ini bisa menjadi nilai plus buat mereka, membuat mereka jadi lebih garang, lebih berani di lapangan. Tidak semua pemain bisa begitu," kata Herry IP selaku pelatih ganda putra Indonesia seperti dikutip dari Badmintonindonesia, Kamis (21/12/2017).
"Sikap seperti ini menunjukkan kalau mereka bisa menikmati permainan, jadi ekspresinya bisa lepas. Kalau ditahan-tahan kan nanti mainnya nggak keluar. Lagi pula style mereka begini kan ditunjang dengan prestasi, kalau tidak berprestasi ya buat apa?" tambahnya.
Lebih lanjut, Kevin dan Marcus sangat berbeda jika sudah di luar lapangan. Mereka adalah pribadi yang bersahaja. Sehingga tidak benar jika ada anggapan bahwa pasangan yang sudah meraih tujuh gelar juara di super series memiliki sikap arogan.
"Kalau ada yang bilang arogan, ya itu kan cuma kelihatannya saja di lapangan, padahal tidak begitu. Kevin itu jangan diganggu, kalau diusik duluan pasti dia akan membalas ke lawannya. Kevin kalau di luar lapangan orangnya baik dan sopan kok, normal saja seperti yang lain. Sinyo (sapaan akrab Kevin) ini lebih matang, karena dia lebih dewasa. Pribadinya pun kalem dan tenang, beda-beda sedikit dengan Hendra (Setiawan) dan (Mohammad) Ahsan," ungkap Herry.
(bbk)