Patrich Wanggai Diadu Pemain Senior Persib
A
A
A
YOGYAKARTA - Rekrutan anyar Persib Bandung Patrich Wanggai tak bisa santai jelang musim kompetisi 2018. Kualitas yang dimiliki mantan penyerang Sriwijaya FC itu terus dipantau tim pelatih Maung Bandung dalam kamp latihan di Yogyakarta, 21-29 Desember 2017.
Persib membutuhkan penyerang lokal untuk menjadi tandem Ezechiel N'Douassel di lini depan. Patrich Wanggai terpilih, dan dinilai layak mengisi posisi tersebut mengingat pengalmannya di sejumlah klub besar.
Wanggai pun bergabung ke Yogyakarta sejak beberapa hari lalu, untuk membuktikan dirinya layak menjadi bagian dari Maung Bandung di bawah arahan pelatih kepala Roberto Carlos Mario Gomez.
Menurut asisten pelatih Persib Fernando Soler, pemain kelahiran Nabire, Papua, itu diuji ketajamannya sebagai penyerang dalam menembus pertahanan. Dalam sesi game internal, pemain berusia 29 tahun itu digabungkan ke dalam tim yang mayoritas diisi pemain junior dan melawan barisan pemain utama musim lalu.
Menurut laman klub (persib.co.id), Wanggai sengaja dimasukkan ke tim junior dan diadu dengan tim senior untuk dilihat kemampuannya menembus duet bek Wildansyah dan Achmad Jufriyanto.
"Kami lihat ada Jupe (Achmad Jufriyanto) dan beberapa pemain inti di musim lalu berada di satu tim. Lalu ada pemain baru, seperti Patrich (Wanggai)," ujar Soler.
"Kami ingin lihat pemain baru ini bagaimana mereka menghadapi pemain senior yang sudah lama gabung di tim Persib. Jika Patrich kami masukkan tim inti dan menghadapi tim junior, pasti tidak ada yang bisa ambil bola," Soler menjelaskan.
Pada hari ketiga latihan di Yogyakarta, Minggu (24/12/2107), titik berat latihan pada taktik permainan. Beberapa skema pun langsung diterapkan dalam game internal di sesi latihan.
Soler mengakui masih ada beberapa kesalahan di dalam cara pemain menerapkan taktik yang diinginkan tersebut. "Pemain masih ada kesalahan tapi masih ada waktu untuk perbaikan. Kesalahan wajar terjadi karena pemain masih cari feeling bermainnya dan posisi yang pas."
Persib membutuhkan penyerang lokal untuk menjadi tandem Ezechiel N'Douassel di lini depan. Patrich Wanggai terpilih, dan dinilai layak mengisi posisi tersebut mengingat pengalmannya di sejumlah klub besar.
Wanggai pun bergabung ke Yogyakarta sejak beberapa hari lalu, untuk membuktikan dirinya layak menjadi bagian dari Maung Bandung di bawah arahan pelatih kepala Roberto Carlos Mario Gomez.
Menurut asisten pelatih Persib Fernando Soler, pemain kelahiran Nabire, Papua, itu diuji ketajamannya sebagai penyerang dalam menembus pertahanan. Dalam sesi game internal, pemain berusia 29 tahun itu digabungkan ke dalam tim yang mayoritas diisi pemain junior dan melawan barisan pemain utama musim lalu.
Menurut laman klub (persib.co.id), Wanggai sengaja dimasukkan ke tim junior dan diadu dengan tim senior untuk dilihat kemampuannya menembus duet bek Wildansyah dan Achmad Jufriyanto.
"Kami lihat ada Jupe (Achmad Jufriyanto) dan beberapa pemain inti di musim lalu berada di satu tim. Lalu ada pemain baru, seperti Patrich (Wanggai)," ujar Soler.
"Kami ingin lihat pemain baru ini bagaimana mereka menghadapi pemain senior yang sudah lama gabung di tim Persib. Jika Patrich kami masukkan tim inti dan menghadapi tim junior, pasti tidak ada yang bisa ambil bola," Soler menjelaskan.
Pada hari ketiga latihan di Yogyakarta, Minggu (24/12/2107), titik berat latihan pada taktik permainan. Beberapa skema pun langsung diterapkan dalam game internal di sesi latihan.
Soler mengakui masih ada beberapa kesalahan di dalam cara pemain menerapkan taktik yang diinginkan tersebut. "Pemain masih ada kesalahan tapi masih ada waktu untuk perbaikan. Kesalahan wajar terjadi karena pemain masih cari feeling bermainnya dan posisi yang pas."
(sha)