Polisi Sebut Ada Pemicu yang Membuat Aremania Kecewa
A
A
A
MALANG - Pertandingan pekan keempat Liga 1 2018 yang mempertemukan Arema FC dengan Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (14/4), berakhir ricuh. Laga yang berakhir dengan kedudukan 2-2 itu tercoreng dengan kericuhan massal yang membuat puluhan korban mengalami luka dan sesak nafas.
Kericuhan terjadi saat laga memasuki akhir babak kedua di tiga menit masa injury time. Penonton yang kecewa dengan kondisi pertandingan merangsek masuk ke lapangan.
(Baca juga: Stadion Kanjuruhan Membara, Arema Minta Maaf )
Situasi semakin sulit terkendali. Ribuan penonton yang marah, merangsek mendekati tribun VIP. Mereka berupaya mengejar siapa saja yang ada di hadapannya disertai dengan pelemparan benda-benda keras.
Kendati demikian, menghadapi kondisi yang cukup panas tersebut , pihak kepolisian sudah melakukan berbagai upaya persuasif dan prefentif agar kericuhan tidak semakin membesar. Demikian sebagaimana diungkapkan Kepala Polres Malang, AKBP Yade Setiawan Udjung.
(Baca juga: Buntut Kericuhan, Manajemen Arema FC Buka Dua Posko Pelaporan )
"Ada situasi pemicu di lapangan pertandingan, yang memicu kekecewaan para penonton," ungkap AKBP Yade Setiawan Udjung.
Dia menyebutkan, terdapat sebanyak 1.375 aparat gabungan yang diturunkan untuk mengamankan jalannya pertandingan ini. Upaya persuasif terus dilakukan, hingga situasi kericuhan di dalam stadion dapat dikendalikan dengan baik.
(Baca juga: Aremania Rusuh, Netizen Minta PSSI Tindak Tegas )
Sementara itu, Media Officer Arema FC, Sudarmadji mengungkapkan bahwa situasi yang terjadi di lapangan, berada di luar kendali panitia dan manajemen. Banyak faktor yang mempengaruhi, sehingga terjadi peristiwa serbuan penonton ke lapangan.
Guna menangani para korban , manajemen pun langsung mengambil langkah cepat. Mereka membuka posko untuk memberikan kesempatan kepada Aremania, dan para korban melaporkan diri. Posko pelaporan akan dibuka di dua tempat, yakin di Kantor Manajemen Arema FC, Jalan Mayjen Panjaitan No. 42 Kota Malang, dan di Stadion Kanjuruhan.
(Baca juga: Pelatih Persib Terluka Akibat Kerusuhan yang Terjadi di Stadion Kanjuruhan )
Kericuhan terjadi saat laga memasuki akhir babak kedua di tiga menit masa injury time. Penonton yang kecewa dengan kondisi pertandingan merangsek masuk ke lapangan.
(Baca juga: Stadion Kanjuruhan Membara, Arema Minta Maaf )
Situasi semakin sulit terkendali. Ribuan penonton yang marah, merangsek mendekati tribun VIP. Mereka berupaya mengejar siapa saja yang ada di hadapannya disertai dengan pelemparan benda-benda keras.
Kendati demikian, menghadapi kondisi yang cukup panas tersebut , pihak kepolisian sudah melakukan berbagai upaya persuasif dan prefentif agar kericuhan tidak semakin membesar. Demikian sebagaimana diungkapkan Kepala Polres Malang, AKBP Yade Setiawan Udjung.
(Baca juga: Buntut Kericuhan, Manajemen Arema FC Buka Dua Posko Pelaporan )
"Ada situasi pemicu di lapangan pertandingan, yang memicu kekecewaan para penonton," ungkap AKBP Yade Setiawan Udjung.
Dia menyebutkan, terdapat sebanyak 1.375 aparat gabungan yang diturunkan untuk mengamankan jalannya pertandingan ini. Upaya persuasif terus dilakukan, hingga situasi kericuhan di dalam stadion dapat dikendalikan dengan baik.
(Baca juga: Aremania Rusuh, Netizen Minta PSSI Tindak Tegas )
Sementara itu, Media Officer Arema FC, Sudarmadji mengungkapkan bahwa situasi yang terjadi di lapangan, berada di luar kendali panitia dan manajemen. Banyak faktor yang mempengaruhi, sehingga terjadi peristiwa serbuan penonton ke lapangan.
Guna menangani para korban , manajemen pun langsung mengambil langkah cepat. Mereka membuka posko untuk memberikan kesempatan kepada Aremania, dan para korban melaporkan diri. Posko pelaporan akan dibuka di dua tempat, yakin di Kantor Manajemen Arema FC, Jalan Mayjen Panjaitan No. 42 Kota Malang, dan di Stadion Kanjuruhan.
(Baca juga: Pelatih Persib Terluka Akibat Kerusuhan yang Terjadi di Stadion Kanjuruhan )
(nug)