Arema FC Pecat Joko Susilo
A
A
A
MALANG - Manajemen Arema FC, akhirnya memecat Joko Susilo sebagai pelatih kepala. Kini, posisi pelatih kepala dijabat oleh Milan Petrovic, yang selama ini berstatus sebagai asisten pelatih di tim berlogo kepala singa tersebut.
Pemecatan ini, dilakukan setelah tim berjuluk Singo Edan tersebut mendapatkan hasil buruk dalam delapan laga di Liga 1. Tim kebanggaan Aremania ini, hanya mampu meraih satu kali kemenangan, dan terpuruk di posisi 18 kelasemen sementara Liga 1, dengan hanya meraih 6 poin.
Manajer tim Arema FC, Rudy Widodo mengatakan, keputusan ini diambil setelah melakukan komunikasi dan evaluasi dengan seluruh elemen yang ada di dalam tim. "Hasil dari rapat semalam (Minggu 13/5), akhirnya kita putuskan Milan Petrovic menjadi pelatih kepala," tegasnya.
Proses administrasi untuk pergantian pelatih kepala sudah dilakukan manajemen Arema FC, termasuk segera mendaftarkannya ke operator liga. Posisi Joko Susilo, menurut Rudy akan menjadi asisten pelatih, dan Direktur Teknik Akademi Arema.
Rudy menambahkan, dengan pergantian pelatih kepala ini, ditargetkan Arema FC bisa keluar dari zona degradasi. "Kami berharap pergantian pelatih kepala ini, menjadikan yang terbaik bagi tim Arema FC. Tim ini habitannya ada di Liga 1, sehingga jangan sampai terdegradasi ke kasta di bawahnya," ungkapnya.
Joko Susilo sendiri, merasa lega dengan keputusan yang diambil manajemen. "Bagi saya, lebih baik dipecat, dari pada mengundurkan diri. Bagi saya mundur saat kondisi tim terpuruk, adalah tidakan pengecut. Saya berjiwa singa, jadi lebih baik dipecat dari pada menjadi pengecut," tegasnya.
Dia berharap, pergantian pelatih kepala yang telah diputuskan oleh manajemen Arema FC tersebut, dapat menjadikan tim lebih baik lagi. Semua usaha ini, menurutnya dilakukan demi kebaikan tim.
Sejak awal, pelatih yang akrab disapa Getuk tersebut, mengaku sudah siap dengan segala keputusan dari manajemen. "Saya berterimakasih kepada semua pihak, karena selama ini sudah diberi kepercayaan. Jangan menyalahkan siapa-siapa atas kondisi ini, karena semua ini salah saya," imbuhnya.
Pasca tidak menjadi pelatih kepala, pelatih yang pernah besar sebagai penyerang tim Arema tersebut, mengaku akan fokus ke keluarga, yang telah 25 tahun ditinggalkannya untuk berkarir di sepak bola. Utamanya, melatih kedua anaknya yang juga ingin menjadi pesepakbola profesional.
Milan Petrovic yang kini menerima tanggung jawab sebagai pelatih kepala, mengatakan akan melakukan perbaikan beberapa hal di dalam tim, agar bisa meraih kemenangan di pertandingan berikutnya. "Persoalan yang kami hadapi untuk perbaikan tim, adalah keterbatasan waktu, dan padatnya jadwal pertandingan," tuturnya.
Dia juga mengaku, sebenarnya tidak ada persoalan di dalam tim. Kualitas para pemain juga bagus. Saat ini, yang terpenting harus dilakukan adalah memenangkan setiap pertandingan yang dijalani. Saat ini masih ada 26 laga tersisa yang harus dijalani Arema FC di Liga 1, sehingga harus lebih banyak meraih poin untuk keluar dari zona degradasi.
Pemecatan ini, dilakukan setelah tim berjuluk Singo Edan tersebut mendapatkan hasil buruk dalam delapan laga di Liga 1. Tim kebanggaan Aremania ini, hanya mampu meraih satu kali kemenangan, dan terpuruk di posisi 18 kelasemen sementara Liga 1, dengan hanya meraih 6 poin.
Manajer tim Arema FC, Rudy Widodo mengatakan, keputusan ini diambil setelah melakukan komunikasi dan evaluasi dengan seluruh elemen yang ada di dalam tim. "Hasil dari rapat semalam (Minggu 13/5), akhirnya kita putuskan Milan Petrovic menjadi pelatih kepala," tegasnya.
Proses administrasi untuk pergantian pelatih kepala sudah dilakukan manajemen Arema FC, termasuk segera mendaftarkannya ke operator liga. Posisi Joko Susilo, menurut Rudy akan menjadi asisten pelatih, dan Direktur Teknik Akademi Arema.
Rudy menambahkan, dengan pergantian pelatih kepala ini, ditargetkan Arema FC bisa keluar dari zona degradasi. "Kami berharap pergantian pelatih kepala ini, menjadikan yang terbaik bagi tim Arema FC. Tim ini habitannya ada di Liga 1, sehingga jangan sampai terdegradasi ke kasta di bawahnya," ungkapnya.
Joko Susilo sendiri, merasa lega dengan keputusan yang diambil manajemen. "Bagi saya, lebih baik dipecat, dari pada mengundurkan diri. Bagi saya mundur saat kondisi tim terpuruk, adalah tidakan pengecut. Saya berjiwa singa, jadi lebih baik dipecat dari pada menjadi pengecut," tegasnya.
Dia berharap, pergantian pelatih kepala yang telah diputuskan oleh manajemen Arema FC tersebut, dapat menjadikan tim lebih baik lagi. Semua usaha ini, menurutnya dilakukan demi kebaikan tim.
Sejak awal, pelatih yang akrab disapa Getuk tersebut, mengaku sudah siap dengan segala keputusan dari manajemen. "Saya berterimakasih kepada semua pihak, karena selama ini sudah diberi kepercayaan. Jangan menyalahkan siapa-siapa atas kondisi ini, karena semua ini salah saya," imbuhnya.
Pasca tidak menjadi pelatih kepala, pelatih yang pernah besar sebagai penyerang tim Arema tersebut, mengaku akan fokus ke keluarga, yang telah 25 tahun ditinggalkannya untuk berkarir di sepak bola. Utamanya, melatih kedua anaknya yang juga ingin menjadi pesepakbola profesional.
Milan Petrovic yang kini menerima tanggung jawab sebagai pelatih kepala, mengatakan akan melakukan perbaikan beberapa hal di dalam tim, agar bisa meraih kemenangan di pertandingan berikutnya. "Persoalan yang kami hadapi untuk perbaikan tim, adalah keterbatasan waktu, dan padatnya jadwal pertandingan," tuturnya.
Dia juga mengaku, sebenarnya tidak ada persoalan di dalam tim. Kualitas para pemain juga bagus. Saat ini, yang terpenting harus dilakukan adalah memenangkan setiap pertandingan yang dijalani. Saat ini masih ada 26 laga tersisa yang harus dijalani Arema FC di Liga 1, sehingga harus lebih banyak meraih poin untuk keluar dari zona degradasi.
(bbk)