Virginia Ruzici, Inspirasi Juara Simona Halep

Minggu, 10 Juni 2018 - 12:24 WIB
Virginia Ruzici, Inspirasi Juara Simona Halep
Virginia Ruzici, Inspirasi Juara Simona Halep
A A A
PARIS - Petenis nomor 1 dunia Simona Halep memenangi titel Grand Slam pertamanya seusai menekuk Sloane Stephens 3-6, 6-4, dan 6-1 pada final Prancis Terbuka 2018, Sabtu (9/6/2018). Petenis Rumania itu mengaku terinspirasi prestasi manajernya, Virginia Ruzici, 40 tahun lalu di Roland Garros.

Ruzici merupakan juara Prancis Terbuka 1978. Di final, dia mengalahkan Mima Jausovec. Ruzici yang kini berusia 63 tahun merupakan petenis Rumania terakhir, baik pria ataupun wanita, yang memenangkan Grand Slam. (Baca Juga: Simona Halep Raih Trofi Grand Slam Pertama).

Halep menanti cukup lama untuk mengangkat trofi Grand Slam pertamanya. Dia menyamai juara Prancis Terbuka tujuh kali asal Amerika Serikat Chris Evert, yang juga menderita tiga kekalahan di final Grand Slam sebelum merebut gelar Prancis 1974.
"Dia adalah motivasi dan inspirasi," kata Halep yang kini menginjak usia 26 tahun, yang mengangkat gelar junior 10 tahun lalu, kepada wartawan dengan Ruzici duduk di sampingnya.

"Empat puluh tahun yang lalu dia menang di sini. Ini momen spesial. Fakta bahwa itu terjadi di sini, ini sangat spesial. Jadi ya, dia adalah inspirasi."
Virginia Ruzici, Inspirasi Juara Simona Halep

Ruzici, yang juga kalah pada final tahun 1980 dan menjadi inspirasi bagi Richard Williams untuk mengajarkan putri-putrinya, Venus dan Serena untuk bermain tenis, mengatakan kemenangan Halep sangat pantas.

"Tentu saja ada banyak emosi," katanya kepada wartawan. "Dia sangat dekat pada gelar juara musim lalu. Dia favorit untuk final ini tetapi itu tidak mudah. Itu adalah pertarungan fisik dan mental, dan Simona (Halep) mencurahkan hatinya di lapangan."

Halep naik ke puncak peringkat dunia pada Oktober lalu. Dia kalah dua kali di final Prancis Terbuka. Pertama dari Maria Sharapova pada 2014 dan Jelena Ostapenko tahun lalu. Sedangkan di Australia Terbuka tahun ini dikalahkan Caroline Wozniacki.

Dengan mengalahkan mantan juara Perancis Terbuka Garbine Muguruza di semifinal, Halep menjamin posisinya bertahan sebagai pemain nomor satu dunia, posisi yang dia miliki hingga kini selama 32 pekan secara total.

Trofi Suzanne Lenglen merupakan piala yang sangat dia inginkan. Air mata Halep mengalir saat dia mengangkatnya ke atas, Sabtu waktu setempat setelah menunjukkan karakter besar untuk bertempur kembali ke jalur kemenangan.

"Saya sangat senang bahwa saya memenangkan Grand Slam ini. Karena menjadi nomor satu tanpa Grand Slam, saya selalu berkata, tidak seperti segalanya, bukan 100%," katanya. "Ini Grand Slam favorit saya. Saya selalu mengatakan bahwa jika saya menang, saya ingin berada di sini."
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6196 seconds (0.1#10.140)