Jelajah Sepeda Nusantara Ikut Promosikan Asian Para Games 2018
A
A
A
SANGGAU - Event besar, Jelajah Sepeda Nusantara akan memulai start pada Sabtu (30/6/2018), mempunyai misi penting. Selain menjadi program andalan Kemenpora, event ini juga akan ikut mempromosikan Asian Para Games 2018.
Jelajah Sepeda Nusantara akan memulai aktivitasnya di Kecamatan Entikong yang terletak di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat yang merupakan titik 0 Km Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia. Selanjutnya peserta akan menyusuri empat pulau seperti Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan finish di Bali.
Penjelajahan dilakukan oleh 15 pesepeda yang terpilih dari berbagai provinsi di Indonesia itu akan melahap lebih dari 6.500 Km. Selain menjadi titik awal dimulainya penjelajahan, di lokasi pos lintas batas tersebut juga akan dihelatnya olahraga tradisional dengan Malaysia, seperti gasing, sandal gergaji (terombah panjang), di mana kedua negara tersebut memiliki kebudayaan yang sama namun hanya beda nama.
Asisten Deputi pengelolaan Olahraga Rekreasi Teguh Raharjo dalam acara ramah tamah dengan pemerintahan daerah Sanggau mengatakan bahwa program yang dihelat Kemenpora ini bertujuan untuk mengajak masyarakat gemar berolahraga. Harapannya melalui aktivitas tersebut indeks kebugaran masyarakat diharapkan dapat meningkat yang sebelumnya hanya diangka 20% untuk menjadi 25%.
"Program ini sengaja kami mulai dari sini sehingga Sanggau menjadi role model, karena selain berada diperbatasan NKRI, daerah ini memiliki potensi yang luar biasa, seperti SDM, daerah yang luas dan sejuk, memiliki destinasi wisata yang indah," ucap Teguh Raharjo dalam rilis yang diterima SINDONews.
"Sehingga dengan populasi berjumlah 422.448 jiwa itu melalui kebugaran masyarakatnya mampu lebih menumbuhkan perekonomian daerah tersebut, karena selain olahraga dapat menyehatkan badan, juga dengan berolahraga dapat menyatukan dan mempromosikan pariwisata yang ada di Indonesia," tambahnya.
Teguh menambahkan olahraga memiliki deminsi luas, tidak hanya sekadar meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan, namun juga penguatan dari segi ketahanan nasional, penguatan industri, dan penciptaan hemat energi. Sehingga, lima program nasional yang ditetapkan pemerintah melalui dokumen RPJP yg disusun oleh Bappenas, pembangunan olahraga bisa mengisi di tiga program tersebut, bahkan program ini sesuai dengan Instruksi Presiden No. 1/2017 tentang GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat).
"Inpres tentang Germas merupakan sebuah gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI Joko Widodo, yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat, sehingga sudah barang tentu program yang kita jalani hingga kepelosok daerah di Indonesia sebagai jawaban dari inpres tersebut sesuai apa yang diarahkan oleh Menpora Imam Nahrawi kepada kami," tambahnya.
Momentum ini juga dipakai Kemenpora untuk terus mengkampanyekan serta mempromosikan multievent Asian Para Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta pada 6-13 Oktober mendatang. "Dengan menjalankan program-program kami di daerah, sudah barang tentu kami menggandeng para kepala daerah, pada kesempatan tersebut kami gunakan sebagai promosi Asian Para Games 2018, sehingga sosialisasi tersebut langsung mengena kepada masyarakat, sehingga masyarakat pun tahu akan adanya pesta olahraga penyandang disabilitas di Tanah Air," tuturnya.
"Selain itu, melalui promosi dan sosialisasi yang juga melibatkan para kepala daerah, diharapkan ramah disabilitas akan terjadi di daerah tersebut, seperti adanya fasilitas penunjang untuk saudara kita penyandang disabilitas," pungkasnya.
Jelajah Sepeda Nusantara akan memulai aktivitasnya di Kecamatan Entikong yang terletak di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat yang merupakan titik 0 Km Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia. Selanjutnya peserta akan menyusuri empat pulau seperti Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan finish di Bali.
Penjelajahan dilakukan oleh 15 pesepeda yang terpilih dari berbagai provinsi di Indonesia itu akan melahap lebih dari 6.500 Km. Selain menjadi titik awal dimulainya penjelajahan, di lokasi pos lintas batas tersebut juga akan dihelatnya olahraga tradisional dengan Malaysia, seperti gasing, sandal gergaji (terombah panjang), di mana kedua negara tersebut memiliki kebudayaan yang sama namun hanya beda nama.
Asisten Deputi pengelolaan Olahraga Rekreasi Teguh Raharjo dalam acara ramah tamah dengan pemerintahan daerah Sanggau mengatakan bahwa program yang dihelat Kemenpora ini bertujuan untuk mengajak masyarakat gemar berolahraga. Harapannya melalui aktivitas tersebut indeks kebugaran masyarakat diharapkan dapat meningkat yang sebelumnya hanya diangka 20% untuk menjadi 25%.
"Program ini sengaja kami mulai dari sini sehingga Sanggau menjadi role model, karena selain berada diperbatasan NKRI, daerah ini memiliki potensi yang luar biasa, seperti SDM, daerah yang luas dan sejuk, memiliki destinasi wisata yang indah," ucap Teguh Raharjo dalam rilis yang diterima SINDONews.
"Sehingga dengan populasi berjumlah 422.448 jiwa itu melalui kebugaran masyarakatnya mampu lebih menumbuhkan perekonomian daerah tersebut, karena selain olahraga dapat menyehatkan badan, juga dengan berolahraga dapat menyatukan dan mempromosikan pariwisata yang ada di Indonesia," tambahnya.
Teguh menambahkan olahraga memiliki deminsi luas, tidak hanya sekadar meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan, namun juga penguatan dari segi ketahanan nasional, penguatan industri, dan penciptaan hemat energi. Sehingga, lima program nasional yang ditetapkan pemerintah melalui dokumen RPJP yg disusun oleh Bappenas, pembangunan olahraga bisa mengisi di tiga program tersebut, bahkan program ini sesuai dengan Instruksi Presiden No. 1/2017 tentang GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat).
"Inpres tentang Germas merupakan sebuah gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI Joko Widodo, yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat, sehingga sudah barang tentu program yang kita jalani hingga kepelosok daerah di Indonesia sebagai jawaban dari inpres tersebut sesuai apa yang diarahkan oleh Menpora Imam Nahrawi kepada kami," tambahnya.
Momentum ini juga dipakai Kemenpora untuk terus mengkampanyekan serta mempromosikan multievent Asian Para Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta pada 6-13 Oktober mendatang. "Dengan menjalankan program-program kami di daerah, sudah barang tentu kami menggandeng para kepala daerah, pada kesempatan tersebut kami gunakan sebagai promosi Asian Para Games 2018, sehingga sosialisasi tersebut langsung mengena kepada masyarakat, sehingga masyarakat pun tahu akan adanya pesta olahraga penyandang disabilitas di Tanah Air," tuturnya.
"Selain itu, melalui promosi dan sosialisasi yang juga melibatkan para kepala daerah, diharapkan ramah disabilitas akan terjadi di daerah tersebut, seperti adanya fasilitas penunjang untuk saudara kita penyandang disabilitas," pungkasnya.
(bbk)