Meragukan Cinta Maradona untuk Tango
A
A
A
KAZAN - Kontroversial, fenomenal, bahkan gila adalah label yang menempel pada diri Diego Armando Maradona. Kala masih aktif legenda Argentina ini kerap membuat pemuja sepak bola speechless melihat kejeniusannya mengolah si kulit bundar. Saking banyak pemujanya, muncullah agama Maradona. Selepas gantung sepatu, lagi-lagi publik dibuat speechless. Sayang kali ini lantaran sisi kontroversialnya yang terus meroket.
Piala Dunia 2018 tak lepas dari sentuhan kontroversi Maradona. Berbagai tingkah konyol yang membuat berbagai pihak geleng-geleng kepala. Padahal konon pria berusia 57 tahun tersebut menerima USD10.000 untuk satu pertandingan Argentina di stadion. Presiden Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Gianni Infantino memiliki initiatif mengundang legenda sepak bola setiap negara yang berpartisipasi. Carlos Valderrama dan Rene Higuita terlihat di pertandingan Kolombia, Lothar Matthaus di laga Jerman, atau Carlos Puyol, Xavi dan Iker Casillas di duel Spanyol serta Ronaldo saat Brasil bertarung. Mereka bertugas layaknya ambassador bagi negaranya masing-masing. Tapi tidak ada yang bertingkah di luar kewajaran seperti halnya El Pibe de Oro – julukan Maradona.
“Dia adalah yang terhebat di negara kami. Apa yang dia tunjukkan akhir-akhir ini adalah bagian dari dirinya. Dia selalu seperti itu,” kata pendukung Tim Tango – julukan Argentina.
Walaupun FIFA tidak pernah mengamini bayaran besar tersebut, diyakini Maradona menerima uang untuk menyaksikan negaranya bertanding. Sejumlah media Eropa memberitakan, Maradona dan para legenda itu diundang untuk membuat Piala Dunia 2018 semakin semarak secara positif. Tapi Maradona tidak melakukan tugasnya. Maradona tetaplah Maradona, si raja kontroversi. Ketika ambassador negara lain menjalankan tugasnya dengan baik, Maradona mencari perhatian dengan satu-satunya cara yang dia tahu: kontroversial.
Maradona mengantongi USD10.000 tersebut per laga, dan tidak termasuk pengeluaran lain termasuk akomodasi dan biaya perjalanan. “Awalnya mungkin FIFA berharap Maradona akan menyedot perhatian dengan cara yang berbeda, bukan cara yang selama ini dia tunjukkan,” ungkap suporter Argentina, selepas laga kontra Prancis di Kazan Arena, Kazan, kemarin malam.
Pada fase grup, di setiap pertandingan Lionel Messi dkk, Maradona yang selalu duduk di bangku VVIP menunjukkan keliarannya. Dia berkali-kali tertangkap kamera menghisap cerutu saat Tim Tango meladeni Islandia. Padahal di Piala Dunia ini berkali-kali didengungkan sebagai event tanpa rokok. Tanda larangan merokok ada di beberapa sudut kompleks semua stadion yang meenggelar laga Piala Dunia. Di dalam stadion saat pertandingan digelar, MC mengulang peringatan agar tidak ada yang merokok. Pada pertandingan itu, pria yang menukangi Argentina pada Piala Dunia 2010 itu juga bertindak rasis kepada fans Korea Selatan. Dia menyipitkan mata dengan menariknya menggunakan jarinya. Apa penyebabnya? Sekelompok suporter negeri ginseng yang berada di pertandingan itu menyapanya dengan memanggil ‘Diego’.
Saat kantuk menyerang, Maradona tak ragu untuk tidur kala pasukan Jorge Sampaoli berjuang keras melaju ke babak gugur. Dia juga memilih membentangkan poster dirinya sendiri kala merayakan gol Argentina. Seakan menunjukkan dialah yang teragung sepanjang sejarah sepak bola Argentina. Kelakukan Maradona semakin menjadi-jadi ketika Marcos Rojo mencetak gol kemenangan Argentina ke gawang Nigeria. Dia mengacungkan kedua jari tengahnya ke arah penonton.
Maradona yang tak berhenti meminum white wine lalu dilarikan ke rumah sakit setelah kolaps di penghujung pertandingan. Di akun Instagram miliknya Maradona menyangkal dia memakai obat-obatan terlarang sehingga tak sadarkan diri. Dia mengatakan hanya meminum wine yang disajikan di stadion saja. “Saat melawan Nigeria, leher saya sangat sakit. Saya diperiksa oleh dokter dan disarankan untuk pulang di babak kedua. Tapi bagaimana saya bisa pulang? Ini (laga kontra Nigeria) sangat menentukan,” jelas Maradona.
Saat mendukung Messi dkk melawan Prancis di Kazan Arena, Sabtu (30/6) Maradona tidak bertingkah. Pesonanya memang sangat luar biasa. Ketika dia datang, penonton yang duduk di sekitar dan di tribune atas Maradona, langung mengambil foto atau menvideokannya.
Piala Dunia 2018 tak lepas dari sentuhan kontroversi Maradona. Berbagai tingkah konyol yang membuat berbagai pihak geleng-geleng kepala. Padahal konon pria berusia 57 tahun tersebut menerima USD10.000 untuk satu pertandingan Argentina di stadion. Presiden Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Gianni Infantino memiliki initiatif mengundang legenda sepak bola setiap negara yang berpartisipasi. Carlos Valderrama dan Rene Higuita terlihat di pertandingan Kolombia, Lothar Matthaus di laga Jerman, atau Carlos Puyol, Xavi dan Iker Casillas di duel Spanyol serta Ronaldo saat Brasil bertarung. Mereka bertugas layaknya ambassador bagi negaranya masing-masing. Tapi tidak ada yang bertingkah di luar kewajaran seperti halnya El Pibe de Oro – julukan Maradona.
“Dia adalah yang terhebat di negara kami. Apa yang dia tunjukkan akhir-akhir ini adalah bagian dari dirinya. Dia selalu seperti itu,” kata pendukung Tim Tango – julukan Argentina.
Walaupun FIFA tidak pernah mengamini bayaran besar tersebut, diyakini Maradona menerima uang untuk menyaksikan negaranya bertanding. Sejumlah media Eropa memberitakan, Maradona dan para legenda itu diundang untuk membuat Piala Dunia 2018 semakin semarak secara positif. Tapi Maradona tidak melakukan tugasnya. Maradona tetaplah Maradona, si raja kontroversi. Ketika ambassador negara lain menjalankan tugasnya dengan baik, Maradona mencari perhatian dengan satu-satunya cara yang dia tahu: kontroversial.
Maradona mengantongi USD10.000 tersebut per laga, dan tidak termasuk pengeluaran lain termasuk akomodasi dan biaya perjalanan. “Awalnya mungkin FIFA berharap Maradona akan menyedot perhatian dengan cara yang berbeda, bukan cara yang selama ini dia tunjukkan,” ungkap suporter Argentina, selepas laga kontra Prancis di Kazan Arena, Kazan, kemarin malam.
Pada fase grup, di setiap pertandingan Lionel Messi dkk, Maradona yang selalu duduk di bangku VVIP menunjukkan keliarannya. Dia berkali-kali tertangkap kamera menghisap cerutu saat Tim Tango meladeni Islandia. Padahal di Piala Dunia ini berkali-kali didengungkan sebagai event tanpa rokok. Tanda larangan merokok ada di beberapa sudut kompleks semua stadion yang meenggelar laga Piala Dunia. Di dalam stadion saat pertandingan digelar, MC mengulang peringatan agar tidak ada yang merokok. Pada pertandingan itu, pria yang menukangi Argentina pada Piala Dunia 2010 itu juga bertindak rasis kepada fans Korea Selatan. Dia menyipitkan mata dengan menariknya menggunakan jarinya. Apa penyebabnya? Sekelompok suporter negeri ginseng yang berada di pertandingan itu menyapanya dengan memanggil ‘Diego’.
Saat kantuk menyerang, Maradona tak ragu untuk tidur kala pasukan Jorge Sampaoli berjuang keras melaju ke babak gugur. Dia juga memilih membentangkan poster dirinya sendiri kala merayakan gol Argentina. Seakan menunjukkan dialah yang teragung sepanjang sejarah sepak bola Argentina. Kelakukan Maradona semakin menjadi-jadi ketika Marcos Rojo mencetak gol kemenangan Argentina ke gawang Nigeria. Dia mengacungkan kedua jari tengahnya ke arah penonton.
Maradona yang tak berhenti meminum white wine lalu dilarikan ke rumah sakit setelah kolaps di penghujung pertandingan. Di akun Instagram miliknya Maradona menyangkal dia memakai obat-obatan terlarang sehingga tak sadarkan diri. Dia mengatakan hanya meminum wine yang disajikan di stadion saja. “Saat melawan Nigeria, leher saya sangat sakit. Saya diperiksa oleh dokter dan disarankan untuk pulang di babak kedua. Tapi bagaimana saya bisa pulang? Ini (laga kontra Nigeria) sangat menentukan,” jelas Maradona.
Saat mendukung Messi dkk melawan Prancis di Kazan Arena, Sabtu (30/6) Maradona tidak bertingkah. Pesonanya memang sangat luar biasa. Ketika dia datang, penonton yang duduk di sekitar dan di tribune atas Maradona, langung mengambil foto atau menvideokannya.
(nug)