Pelatih Swedia Janne Anderson Optimistis Bisa Singkirkan Swiss
A
A
A
SAINT PETERSBURG - Pelatih Swedia Janne Anderson optimistis bisa mengalahkan Swiss pada fase 16 besar Piala Dunia 2018 di Krestovsky Stadium, malam ini. Pasalnya, kemenangan akan membawa Blagult menembus perempat final untuk pertama kali lagi setelah 24 tahun.Setelah absen di dua Piala Dunia sebelumnya, Swedia hadir di Rusia dengan kepercayaan diri tinggi. Meski tanpa pemain bintang seperti Zlatan Ibrahimovic, mereka mampu melaju ke babak gugur sebagai penguasa Grup F. Padahal, mereka awalnya tidak diyakini bisa bertahan lebih lama di Rusia. Swedia tanpa diduga mampu memulangkan Korea Selatan dan Jerman yang notabene jawara Piala Dunia 2014. Meski jarang tampil atraktif, Andreas Granqvist dkk dapat memetik dua kemenangan dan hanya sekali kalah, termasuk saat membantai Meksiko 3-0 di laga terakhir. Anderson mengatakan keberhasilan itu berkat kerja keras para pemainnya.
Semua itu sekaligus menjadi modal berharga bagi Swedia untuk menghadapi Swiss. Pelatih berusia 55 tahun itu berharap armadanya bisa kembali menjaga level permainan. “Saat berjumpa Meksiko, kami bermain dengan bola bawah, khususnya ketika lawan membangun permainan. Itu membuat kami leluasa menyerang. Tapi, ketika bertemu tim yang memiliki penguasaan bola lebih tinggi, Anda tidak melakukannya dengan cara yang sama,” ujar Anderson, dilansir goterborgsposten. Anderson menilai Swedia sebagai tim yang fleksibel, yakni bisa mengubah strategi tergantung tim yang dihadapi.
“Permainan Swiss sangat cocok melawan Meksiko. Tapi, kami ingin menemukan cara untuk memenangkan bola dan kemudian menyerang mereka,” ucapnya. Hal serupa diutarakan bek Swedia Mikael Lustig. Meski sejauh ini skenarionya berjalan lancar, dia memperingatkan kepada rekanrekannya untuk bermain lebih fokus di laga berikut. Dia menilai Swiss berada dalam penampilan terbaik.
Setelah disingkirkan Polandia di babak 16 besar Piala Eropa 2016, Die Nati baru menelan satu kekalahan dari 20 laga terakhir, baik resmi maupun uji coba. Karena itu, dia berharap Swedia bisa kembali bermain baik dan melaju ke perempat final Piala Dunia seperti di edisi 1994. “Ini akan sama dengan pertandingan melawan Meksiko. Kami memiliki pertandingan yang bagus, pertahanan yang kuat, dan menciptakan banyak hal pada situasi tertentu. Swiss belum kalah dalam 25 pertandingan terakhir dan menempati peringkat 6 di dunia. Swiss bukan Brasil. Tapi, mereka akan sama seperti Swedia,” ungkap Lustig.
Beruntung bagi Swedia, Swiss akan tampil tanpa kekuatan penuh. Sang lawan kabarnya kehilangan Stephan Lichtsteiner dan Fabian Schar karena akumulasi kartu kuning. Namun, hal itu dipercaya tidak akan memberi pengaruh signifikan. “Kami tidak yakin mengenai skenario yang diperlukan untuk lolos ke perempat final. Karena itu, kami perlu memainkan pemain-pemain terbaik. Saya harus memastikan mereka semua dapat bermain,” ucap Pelatih Swiss Vladimir Petkovic.
Kekalahan 0-2 dari Jerman saat babak 16 besar Piala Dunia 2006 menjadi masukan bagi Petkovic untuk tidak mengulang kesalahan serupa. “Putaran 16 besar merupakan target minimal yang kami canangkan untuk dicapai. Saya yakin seluruh pemain yang kami mainkan nanti akan memberi 120% kemampuannya. Menurut saya, tim ini dapat mengatasi segala tekanan,” tandas Petkovic.
Semua itu sekaligus menjadi modal berharga bagi Swedia untuk menghadapi Swiss. Pelatih berusia 55 tahun itu berharap armadanya bisa kembali menjaga level permainan. “Saat berjumpa Meksiko, kami bermain dengan bola bawah, khususnya ketika lawan membangun permainan. Itu membuat kami leluasa menyerang. Tapi, ketika bertemu tim yang memiliki penguasaan bola lebih tinggi, Anda tidak melakukannya dengan cara yang sama,” ujar Anderson, dilansir goterborgsposten. Anderson menilai Swedia sebagai tim yang fleksibel, yakni bisa mengubah strategi tergantung tim yang dihadapi.
“Permainan Swiss sangat cocok melawan Meksiko. Tapi, kami ingin menemukan cara untuk memenangkan bola dan kemudian menyerang mereka,” ucapnya. Hal serupa diutarakan bek Swedia Mikael Lustig. Meski sejauh ini skenarionya berjalan lancar, dia memperingatkan kepada rekanrekannya untuk bermain lebih fokus di laga berikut. Dia menilai Swiss berada dalam penampilan terbaik.
Setelah disingkirkan Polandia di babak 16 besar Piala Eropa 2016, Die Nati baru menelan satu kekalahan dari 20 laga terakhir, baik resmi maupun uji coba. Karena itu, dia berharap Swedia bisa kembali bermain baik dan melaju ke perempat final Piala Dunia seperti di edisi 1994. “Ini akan sama dengan pertandingan melawan Meksiko. Kami memiliki pertandingan yang bagus, pertahanan yang kuat, dan menciptakan banyak hal pada situasi tertentu. Swiss belum kalah dalam 25 pertandingan terakhir dan menempati peringkat 6 di dunia. Swiss bukan Brasil. Tapi, mereka akan sama seperti Swedia,” ungkap Lustig.
Beruntung bagi Swedia, Swiss akan tampil tanpa kekuatan penuh. Sang lawan kabarnya kehilangan Stephan Lichtsteiner dan Fabian Schar karena akumulasi kartu kuning. Namun, hal itu dipercaya tidak akan memberi pengaruh signifikan. “Kami tidak yakin mengenai skenario yang diperlukan untuk lolos ke perempat final. Karena itu, kami perlu memainkan pemain-pemain terbaik. Saya harus memastikan mereka semua dapat bermain,” ucap Pelatih Swiss Vladimir Petkovic.
Kekalahan 0-2 dari Jerman saat babak 16 besar Piala Dunia 2006 menjadi masukan bagi Petkovic untuk tidak mengulang kesalahan serupa. “Putaran 16 besar merupakan target minimal yang kami canangkan untuk dicapai. Saya yakin seluruh pemain yang kami mainkan nanti akan memberi 120% kemampuannya. Menurut saya, tim ini dapat mengatasi segala tekanan,” tandas Petkovic.
(don)