Tekad Die Nati Wujudkan Mimpi pada Piala Dunia 2018
A
A
A
ST PETERSBURG - Sebagai tim kecil, Swiss sudah terbiasa menjadi underdog. Namun, itu tidak menghalangi Die Nati untuk terus bermimpi pada Piala Dunia 2018, apalagi banyak peristiwa yang bisa dijadikan sumber motivasi.
Selama ini bisa memenangi Piala Dunia hanya jadi impian bagi tim yang dianggap nonunggulan. Itu bisa dimaklumi mengingat yang meraih gelar adalah para raksasa, seperti Jerman, Spanyol, Italia, Prancis, Inggris, Brasil, Argentina, Uruguay. Mereka yang tidak pernah dijadikan kandidat harus rela mendapat cap sebagai pelengkap. Ini mengacu fakta karena biasanya tim yang masuk kategori ini paling jauh hanya sampai perempat final. Namun, analisa itu tidak berlaku bagi Swiss. Meski dinilai tidak punya peluang, pasukan Vladimir Petkovic bertekad meraih sukses di Rusia. Untuk mewujudkan ambisi itu, Swiss bertekad mengalahkan Swedia di Saint-Petersburg Stadium nanti malam.
Dan, hasil positif bisa berarti patahnya kutukan yang terus menghantui selama 56 tahun terakhir. Sepanjang periode itu Swiss sudah enam kali mengikuti Piala Dunia, tapi tidak pernah sampai perempat final. Peristiwa terbaru terjadi empat tahun lalu di Brasil. Saat itu mereka disingkirkan Argentina 0-1. Rekor yang dibukukan selama ini menjadi motivasi bagi Swiss untuk mematahkan semua prediksi negatif di Rusia. Swiss membuktikan kapasitasnya dengan hanya menelan satu kekalahan dari 25 laga terakhir baik resmi maupun uji coba.
“Catatan itu bukan kebetulan. Kami harus bekerja keras untuk membukukannya selama beberapa bulan terakhir. Ini membuktikan kalau kami bukan tim yang lemah,” ujar penyerang Swiss Josip Drmic, dilansir laman resmi FIFA.
Kejutan yang terjadi pada Piala Dunia 2018 makin membuat Swiss makin termotivasi. Mereka sudah melihat tim yang semula sangat diunggulkan jadi juara seperti Jerman, Portugal, Argentina, dan Spanyol bertumbangan. Bahkan, Spanyol disingkirkan Rusia yang juga berstatus underdog. Semua itu menunjukkan kalau tim lemah tidak selamanya tanpa harapan. Ada kalanya mereka bisa tampil mengejutkan dan mengalahkan tim yang kualitasnya jauh di atas. Itu akan coba dilakukan Swiss kepada Swedia. Melihat komposisi pemain, Swiss bisa dianggap cukup kompetitif. Mereka punya Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri yang sejauh ini tampil bagus.
Keduanya pernah mencetak gol ketika mengalahkan Serbia 2-1 pada laga kedua penyisihan Grup E. Swiss memang punya sedikit kendala saat nanti jumpa Swedia. Mereka tidak bisa memainkan Stephan Lichtsteiner dan Fabian Schar karena akumulasi kartu kuning. Namun, itu dipercaya tidak akan memberi pengaruh signifikan lantaran masih ada Michael Lang dan Manuel Akanji sebagai pengganti.
Selama ini bisa memenangi Piala Dunia hanya jadi impian bagi tim yang dianggap nonunggulan. Itu bisa dimaklumi mengingat yang meraih gelar adalah para raksasa, seperti Jerman, Spanyol, Italia, Prancis, Inggris, Brasil, Argentina, Uruguay. Mereka yang tidak pernah dijadikan kandidat harus rela mendapat cap sebagai pelengkap. Ini mengacu fakta karena biasanya tim yang masuk kategori ini paling jauh hanya sampai perempat final. Namun, analisa itu tidak berlaku bagi Swiss. Meski dinilai tidak punya peluang, pasukan Vladimir Petkovic bertekad meraih sukses di Rusia. Untuk mewujudkan ambisi itu, Swiss bertekad mengalahkan Swedia di Saint-Petersburg Stadium nanti malam.
Dan, hasil positif bisa berarti patahnya kutukan yang terus menghantui selama 56 tahun terakhir. Sepanjang periode itu Swiss sudah enam kali mengikuti Piala Dunia, tapi tidak pernah sampai perempat final. Peristiwa terbaru terjadi empat tahun lalu di Brasil. Saat itu mereka disingkirkan Argentina 0-1. Rekor yang dibukukan selama ini menjadi motivasi bagi Swiss untuk mematahkan semua prediksi negatif di Rusia. Swiss membuktikan kapasitasnya dengan hanya menelan satu kekalahan dari 25 laga terakhir baik resmi maupun uji coba.
“Catatan itu bukan kebetulan. Kami harus bekerja keras untuk membukukannya selama beberapa bulan terakhir. Ini membuktikan kalau kami bukan tim yang lemah,” ujar penyerang Swiss Josip Drmic, dilansir laman resmi FIFA.
Kejutan yang terjadi pada Piala Dunia 2018 makin membuat Swiss makin termotivasi. Mereka sudah melihat tim yang semula sangat diunggulkan jadi juara seperti Jerman, Portugal, Argentina, dan Spanyol bertumbangan. Bahkan, Spanyol disingkirkan Rusia yang juga berstatus underdog. Semua itu menunjukkan kalau tim lemah tidak selamanya tanpa harapan. Ada kalanya mereka bisa tampil mengejutkan dan mengalahkan tim yang kualitasnya jauh di atas. Itu akan coba dilakukan Swiss kepada Swedia. Melihat komposisi pemain, Swiss bisa dianggap cukup kompetitif. Mereka punya Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri yang sejauh ini tampil bagus.
Keduanya pernah mencetak gol ketika mengalahkan Serbia 2-1 pada laga kedua penyisihan Grup E. Swiss memang punya sedikit kendala saat nanti jumpa Swedia. Mereka tidak bisa memainkan Stephan Lichtsteiner dan Fabian Schar karena akumulasi kartu kuning. Namun, itu dipercaya tidak akan memberi pengaruh signifikan lantaran masih ada Michael Lang dan Manuel Akanji sebagai pengganti.
(don)