Dalic Menilai Kekompakan Jadi Kunci Kesuksesan Kroasia
A
A
A
NIZHNY NOVGOROD - Para unggulan pada Piala Dunia 2018 mendapatkan tantangan dari tim kuda hitam. Sukses Kroasia melaju ke perempat final membuat persaingan perburuan gelar juara bukan lagi hanya milik tim papan atas.
Kroasia menebar ancaman dengan menekuk Denmark 3-2 lewat drama adu penalti pada babak 16 besar yang berlangsung di Stadion Nizhny Novgorod (2/7). Sebelumnya pada waktu normal hingga perpanjangan waktu kedua tim bermain 1-1. Penjaga gawang Kroasia Danijel Subasic tampil sebagai pahlawan dengan mementahkan sepakan tiga penendang Denmark. Sementara tiga dari lima eksekutor Kroasia menjalankan tugasnya dengan baik. Keberhasilan Kroasia membuat Pelatih Zlatko Dalic begitu bangga. Sebab, ini membuat eksistensi Vatreni sebagai salah satu penantang gelar di Rusia semakin terasa. Ya, kini Ivan Perisic dkk tidak bisa lagi dipandang sebelah mata.
Secara terbuka, Dalic menyebut kekompakan menjadi kunci utama kesuksesan timnya melenggang ke babak perempat final. Nakhoda berusia 51 tahun itu mengungkapkan mentalitas pasukannya tetap terjaga, kendati Luka Modric sempat gagal mengeksekusi penalti pada masa perpanjangan waktu. “Kami sempat gagal penalti, tapi kami bisa mendapat beberapa peluang. Secara mental kami tetap kuat, tenang, dan akhirnya menang. Ini adalah kualitas kami yang sebenarnya. Ketika Modric gagal, rekan-rekannya tetap percaya. Hal itulah yang membuat kami kuat,” ungkap Dalic, dilansir sbs.com.
Dalic memuji sikap Modric selaku kapten. Gelandang Real Madrid tersebut memiliki kematangan luar biasa sehingga mampu mengatasi tekanan dan berhasil mencetak gol saat drama adu penalti. “Saya sangat terkesan dengan determinasi Modric setelah gagal mengeksekusi penalti. Dia melakukan tugasnya dengan baik. Dialah yang mengatakan kepada saya ingin menjadi eksekutor pada babak adu penalti,” ujar Dalic. Selanjutnya Kroasia akan berhadapan dengan tuan rumah, Rusia, pada laga perempat final yang berlangsung, Sabtu (7/7). Kewaspadaan tinggi langsung diusung Dalic.
Mantan pelatih Al-Ain itu menilai tuan rumah memiliki potensi besar menciptakan kejutan. Itu mengacu sukses Rusia menumbangkan favorit juara, Spanyol, lewat adu penalti pada babak 16 besar. “Melawan tim tuan rumah tentu memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Ini akan menjadi pertandingan besar. Kami tidak bisa bersantai. Kami harus lebih kuat, stabil, dan tidak boleh lengah,” papar Dalic. Kendati demikian, Dalic menegaskan bahwa Kroasia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Dia bertekad membawa timnya melaju sejauh mungkin pada Piala Dunia 2018.
Kemenangan atas Denmark membuat kans Kroasia menyamai capaian terbaik ketika menempati posisi 3 saat Piala Dunia 1998 di Prancis semakin terbuka. Kepercayaan diri Dalic bukan tanpa alasan. Performa Kroasia memang sangat meyakinkan sejak babak penyisihan grup. Mereka memuncaki klasemen akhir Grup D dan belum terkalahkan pada empat laga sejauh ini. “Kami telah melaju sangat jauh. Tapi, kami tidak ingin berhenti sampai di sini. Anda harus bekerja keras memiliki sedikit keberuntungan dan saya pikir para pemain telah memilikinya. Tanpa itu, Anda akan sulit melakukan apa pun,” pungkasnya.
Kroasia menebar ancaman dengan menekuk Denmark 3-2 lewat drama adu penalti pada babak 16 besar yang berlangsung di Stadion Nizhny Novgorod (2/7). Sebelumnya pada waktu normal hingga perpanjangan waktu kedua tim bermain 1-1. Penjaga gawang Kroasia Danijel Subasic tampil sebagai pahlawan dengan mementahkan sepakan tiga penendang Denmark. Sementara tiga dari lima eksekutor Kroasia menjalankan tugasnya dengan baik. Keberhasilan Kroasia membuat Pelatih Zlatko Dalic begitu bangga. Sebab, ini membuat eksistensi Vatreni sebagai salah satu penantang gelar di Rusia semakin terasa. Ya, kini Ivan Perisic dkk tidak bisa lagi dipandang sebelah mata.
Secara terbuka, Dalic menyebut kekompakan menjadi kunci utama kesuksesan timnya melenggang ke babak perempat final. Nakhoda berusia 51 tahun itu mengungkapkan mentalitas pasukannya tetap terjaga, kendati Luka Modric sempat gagal mengeksekusi penalti pada masa perpanjangan waktu. “Kami sempat gagal penalti, tapi kami bisa mendapat beberapa peluang. Secara mental kami tetap kuat, tenang, dan akhirnya menang. Ini adalah kualitas kami yang sebenarnya. Ketika Modric gagal, rekan-rekannya tetap percaya. Hal itulah yang membuat kami kuat,” ungkap Dalic, dilansir sbs.com.
Dalic memuji sikap Modric selaku kapten. Gelandang Real Madrid tersebut memiliki kematangan luar biasa sehingga mampu mengatasi tekanan dan berhasil mencetak gol saat drama adu penalti. “Saya sangat terkesan dengan determinasi Modric setelah gagal mengeksekusi penalti. Dia melakukan tugasnya dengan baik. Dialah yang mengatakan kepada saya ingin menjadi eksekutor pada babak adu penalti,” ujar Dalic. Selanjutnya Kroasia akan berhadapan dengan tuan rumah, Rusia, pada laga perempat final yang berlangsung, Sabtu (7/7). Kewaspadaan tinggi langsung diusung Dalic.
Mantan pelatih Al-Ain itu menilai tuan rumah memiliki potensi besar menciptakan kejutan. Itu mengacu sukses Rusia menumbangkan favorit juara, Spanyol, lewat adu penalti pada babak 16 besar. “Melawan tim tuan rumah tentu memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Ini akan menjadi pertandingan besar. Kami tidak bisa bersantai. Kami harus lebih kuat, stabil, dan tidak boleh lengah,” papar Dalic. Kendati demikian, Dalic menegaskan bahwa Kroasia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Dia bertekad membawa timnya melaju sejauh mungkin pada Piala Dunia 2018.
Kemenangan atas Denmark membuat kans Kroasia menyamai capaian terbaik ketika menempati posisi 3 saat Piala Dunia 1998 di Prancis semakin terbuka. Kepercayaan diri Dalic bukan tanpa alasan. Performa Kroasia memang sangat meyakinkan sejak babak penyisihan grup. Mereka memuncaki klasemen akhir Grup D dan belum terkalahkan pada empat laga sejauh ini. “Kami telah melaju sangat jauh. Tapi, kami tidak ingin berhenti sampai di sini. Anda harus bekerja keras memiliki sedikit keberuntungan dan saya pikir para pemain telah memilikinya. Tanpa itu, Anda akan sulit melakukan apa pun,” pungkasnya.
(don)