Tugas GandaTim Pengamanan

Selasa, 10 Juli 2018 - 13:50 WIB
Tugas GandaTim Pengamanan
Tugas GandaTim Pengamanan
A A A
MOSKOW - Perhelatan Piala Dunia 2018 yang memasuki babak semifinal masih memancarkan euforia demam sepak bola, meski tuan rumah Rusia sudah tersingkir setelah kalah 3-4 (2-2) pada perempat final.

Empat tim, yakni Kroasia, Belgia, Prancis, dan Inggris akan saling hajar demi lolos ke final. Rusia selaku tuan rumah telah menyiapkan tim pengamanan yang sigap, tanggap, dan reaksi cepat. Itu terbukti saat Rusia bentrok kontra Kroasia pada perempat final. Pemerintah Rusia yang menduga timnya bakal lolos ke semifinal telah mengerah kan tim pengamanan untuk berjaga-jaga mulai stasiun metro Varabyovi Gory dan stasiun metro Universitet. Lalu jalan menuju fan fast, pintu keluar stasiun metro Sportivnaya arah menuju stadion luzhniki, serta beberapa metro menuju Kremlin, yaitu metro Okhotny Ryad, Teatralnaya, dan Ploshchad Revolyutsii.

Biasanya, setiap Rusia menang, pusat Kota Moskow menjadi lumpuh karena para pendukung dan fansRusia selalu merayakan kemenangannya di seputaran Kremlin. Kremlin terkenal sebagai ikonnya Rusia. Banyak yang mengatakan jika belum ke Kremlin, artinya Anda belum berada di Rusia. Rusia telah menyiapkan tim keamanan sebanyak 14.500 orang, terdiri atas Regardie, lembaga penegak hukum dari Negara maupun perusahaan-perusahaan keamanan swasta.

Jumlah yang tidak sedikit untuk mengamankan Rusia. Tidak heran, jika banyak daerah yang ditutup oleh tim keamanan selama berlangsungnya Piala Dunia, termasuk juga kemanan dalam hal penjualan tiket secara ilega dengan menggunakan calo dan tidak melalui tiket penjualan resmi ataupun internet.

Seperti yang terjadi pada orang asing yang tidak ingin disebut namanya. Dia berencana hendak menjual tiketnya karena tergiur harga yang lumayan tinggi. Akan tetapi, dia tidak mengerti jika di sana terdapat pengaman an yang sangat ketat. Orang asing tersebut sempat tawar menawar harga tiket yang dia miliki lalu sang pengaman tersebut datang dan mengambil videonya saat melangsungkan aksi jual beli.

Tersadar kalau pengaman tersebut ada di hadapannya dan hendak membuat bukti bahwa dia sedang melakukan aksi jual beli tiket pertandingan, dengan sigap dia membatalkan penjualan tiket tersebut dan lari ke pintu masuk lapangan.

Sang pengamanan terus mengejarnya sampai ke pintu masuk dan berteriak: “Jevushka!Gadis!”. Tetapi, wanita tersebut merasa tidak mendengarkannya dan saat di pintu masuk dia sempat dihalangi oleh pengamanan yang lain. Keahlian bahasa Rusia yang dimiliki orang asing tersebut membuatnya bebas dari kejaran tim pengaman. Dia mengatakan bahwa mau masuk dan menonton bukan menjual tiket seperti calo tiket lain di luar lapangan.

“Siapa bilang saya mau jual tiket? Ini tiket saya. Lihat nama di tiket dan di fan fast sama, begitu juga dengan foto dan wajah saya!” ujar penonton yang dikejar pengaman itu menjelaskan bahwa dia bukan calo. “Tapi kamu sudah berusaha ingin menjual tiketmu kepada calo di depan sana!” sambil menunjukkan video yang telah direkamnya.

“Kamu itu salah! Jangan mengadangada. Ini tiket asli saya!” ujar orang asing tersebut. Tidak terlalu menyita wak tu banyak akhirnya orang asing tersebut dapat masuk dan menikmati Piala Dunia yang berlangsung saat itu. Setelah kejadian itu orang asing tersebut bertemu dengan calo lain. Dia menjelaskan bahwa jika calo berjualan tiket jangan terlalu mencolok sehingga pengaman tahu kita akan menjual tiket.

“Hey!Jika kamu ingin menjual tiket itu hanya berdua. Antara penjual dan pembeli karena jika beramairamai dan menunjukkan tiket tersebut sama halnya kamu dengan calo dan men jelaskan kepada pengaman bahwa Anda adalah calo,” kata orang asing tersebut.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1866 seconds (0.1#10.140)