Payung Presiden Rusia Vladimir Putin Mengundang Kritik

Selasa, 17 Juli 2018 - 12:03 WIB
Payung  Presiden Rusia Vladimir Putin Mengundang Kritik
Payung Presiden Rusia Vladimir Putin Mengundang Kritik
A A A
MOSKOW - Pembahasan tentang Presiden Rusia Vladimir Putin memang tidak ada habisnya. Anggota intelijen era Uni Soviet, KGB, itu kembali mencuri perhatian pada seremoni penyerahan medali kepada tim Kroasia dan trofi Piala Dunia 2018 untuk tim Prancis di Luzhniki Stadium, Moskow.

Final Piala Dunia 2018 dihadiri banyak pesohor dan pejabat negara. Dari jejeran kepala negara, ada Presiden Prancis Emanuel Macron dan Presiden Kroasia Kolinda Grabar Kitarovic yang datang untuk mendukung langsung pemainnya di partai final. Termasuk Presiden Putin yang duduk berdampingan dengan Presiden FIFA Gianni Infantino. Keempatnya juga mendapat kehormatan mengalungkan medali kepada kedua tim seusai pertan dingan. Nah, pada momen inilah Putin yang termasuk jarang tampil selama Piala Dunia kembali menarik perhatian, terutama jagat Twitter.

Hujan deras yang tiba-tiba turun membuat pasukan pengamanan presiden bergerak cepat memayungi orang nomor satu di Rusia tersebut. Sementara tiga sosok penting lainnya, Infantino, Macron, dan Kitarovic yang notabene perempuan, seakan dibiarkan diguyur hujan deras. Dalam tayangan langsung televisi, meski basah kuyup, ketiganya tetap seakan tidak terganggu dan tetap memberikan selamat, terutama Kitarovic yang menguatkan pemain Kroasia setelah kalah di final.

“Rusia hanya ingat menyediakan payung bagi Presiden Putin. Mereka membiarkan pemimpin Prancis dan Kroasia berada di bawah hujan selama beberapa menit. Ini cukup banyak menggambarkan kondisi politik internasional saat ini,” kicau pengguna Twitter, dilansir firtspost.com.

“Jika Anda bertanya-tanya siapa yang bertanggung jawab, #putin mendapat payung terbesar saat tamutamunya basah kuyup,” cuit warganet lainnya. Langkah penyelenggara dan pasukan keamanan yang membawa payung tambahan dinilai sudah terlambat lantaran pakaian Presiden Macron dan Presiden Kitarovic serta Infantino sudah basah kuyup. Tindakan itu disebut tidak dapat menyelamatkan Rusia dari rasa malu setelah sebelumnya mendapat pujian sebagai penyelenggara terbaik Piala Dunia sepanjang sejarah.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6767 seconds (0.1#10.140)