Rafael Nadal Bicara Soal Doping dan Pengaturan Skor
A
A
A
MADRID - Petenis Spanyol berjuluk Raja Tanah Liat bicara masalah doping yang mendera atlet. Menurut Nadal, cabang tenis merupakan yang paling sulit untuk dicurangi.
"Semua olahraga pasti ada atlet curang. Tetapi saya pikir olahraga tenis tidak memiliki masalah serius. Kasus lebih sedikit dari olahraga lain," kata Nadal, dikutip Tennis World.
Selain bicara soal doping, Nadal juga menyinggung pengaturan skor yang sempat mengegerkan dunia tenis. Pada 23 Juni 2018 lalu, Petenis Argentina, Nicolas Kicker dijatuhi larangan bertanding selama enam tahun setelah terbukti terlibat pengaturan skor di dua pertandingan di turnamen level profesional ATP Challanger di Italia dan Kolombia.
"Dalam turnamen kecil masalah mungkin ada, bukan dari kami (petenis langganan grand slam -red). Saya pikir ATP menempatkan masalah doping dalam agenda serius mereka, dan itu sudah berjalan dengan baik," lanjut Nadal.
Sejak 2015, Unit Integritas Tenis (TIU) mengusut kasus match fixing yang melibatkan Kicker. Setelah terbukti bersalah, Kicker tidak hanya dihukum larangan bermain selama enam tahun tetapi juga denda sebesar 25 ribu dolar AS atau sekitar Rp351 juta.
Dengan pemotongan masa hukuman selama kasus ini ditelusuri, petenis Kicker akan kembali bermain pada tahun Mei 2021.
"Semua olahraga pasti ada atlet curang. Tetapi saya pikir olahraga tenis tidak memiliki masalah serius. Kasus lebih sedikit dari olahraga lain," kata Nadal, dikutip Tennis World.
Selain bicara soal doping, Nadal juga menyinggung pengaturan skor yang sempat mengegerkan dunia tenis. Pada 23 Juni 2018 lalu, Petenis Argentina, Nicolas Kicker dijatuhi larangan bertanding selama enam tahun setelah terbukti terlibat pengaturan skor di dua pertandingan di turnamen level profesional ATP Challanger di Italia dan Kolombia.
"Dalam turnamen kecil masalah mungkin ada, bukan dari kami (petenis langganan grand slam -red). Saya pikir ATP menempatkan masalah doping dalam agenda serius mereka, dan itu sudah berjalan dengan baik," lanjut Nadal.
Sejak 2015, Unit Integritas Tenis (TIU) mengusut kasus match fixing yang melibatkan Kicker. Setelah terbukti bersalah, Kicker tidak hanya dihukum larangan bermain selama enam tahun tetapi juga denda sebesar 25 ribu dolar AS atau sekitar Rp351 juta.
Dengan pemotongan masa hukuman selama kasus ini ditelusuri, petenis Kicker akan kembali bermain pada tahun Mei 2021.
(bbk)