Stephens Berharap Bisa Kalahkan Halep Dua Set Langsung
A
A
A
MONTREAL - Sloane Stephens, yang menempati unggulan kesepuluh, akan menantang favorit teratas Simona Halep di final Piala Rogers 2018 di Montreal, Kanada, setelah mengandaskan juara bertahan Elina Svitolina dua set langsung 6-3, 6-3.
Petenis asal Amerika Serikat itu mengungkapkan, jika mampu bermain bagus dalam sebuah turnamen, maka dia mempunyai kans untuk mempertahankan penampilan yang konsisten dan tetap solid.
"Saya hanya mencoba untuk terus bermain, tetap bersaing, berjuang keras. Setelah Anda sampai ke titik ini, perempat final, semifinal, final turnamen, semua pemain bagus. Anda harus bersaing keras, cobalah untuk tetap tenang, dan mainkan permainan sebaik mungkin," terang Stephens di WTA Tennis.
Juara AS Terbuka 2017 ini sendiri mengaku tidak tahu hal terbaik apa yang keluar dari dirinya saat berada dalam kondisi on-fire. "Saya belum tahu. Secara keseluruhan, saya bermain bagus. Cuaca bagus, kondisi bagus, lapangan bagus. Kami ada di Amerika Utara. Makanannya bagus. Cukup konsisten secara keseluruhan," kata Stephens.
"Saya tidak bisa meletakkan jari saya pada satu hal untuk mengatakan itulah alasan mengapa saya bermain dengan baik. Semacam minggu yang baik datang dan minggu-minggu yang baik berlalu. Jadi saya tidak tahu. Saya berharap saya tahu jawabannya," paparnya.
Menghadapi Halep, Stephens memiliki modal yang kurang bagus. Pada pertemuan terakhirnya di final grand slam Prancis Terbuka tahun ini, Stephens sempat unggul 6-3 di set pembuka, sayangnya dia takluk 4-6, 1-6 di dua set terakhir.
Stephens juga mempunyai rekor yang tidak menyenangkan selama bertemu dengan Halep. Dari delapan pertemuannya, Stephens hanya mampu menang dua kali.
"Semoga (di final) besok saya akan bermain sangat baik untuk dua set, dan mencoba untuk bermain sebaik yang saya bisa. Jelas saya bermain tenis yang bagus. Dia bermain tenis dengan baik, Anda bekerja sangat keras untuk sampai ke titik ini, jadi akan berkompetisi dengan sangat keras besok dan berikan semuanya, apa pun yang terjadi," ujar Stephens.
"Anda harus menghormati pemain lain. Dia adalah pemain nomor satu dunia. Di atas kertas, saya pemain nomor tiga dunia, jadi saya tidak semestinya mengalahkannya. Kami bermain olahraga, jadi apapun bisa terjadi. Jelas saya ingin menang. Itu bagian dari persaingan," lanjut wanita berusia 26 tahun ini.
Petenis asal Amerika Serikat itu mengungkapkan, jika mampu bermain bagus dalam sebuah turnamen, maka dia mempunyai kans untuk mempertahankan penampilan yang konsisten dan tetap solid.
"Saya hanya mencoba untuk terus bermain, tetap bersaing, berjuang keras. Setelah Anda sampai ke titik ini, perempat final, semifinal, final turnamen, semua pemain bagus. Anda harus bersaing keras, cobalah untuk tetap tenang, dan mainkan permainan sebaik mungkin," terang Stephens di WTA Tennis.
Juara AS Terbuka 2017 ini sendiri mengaku tidak tahu hal terbaik apa yang keluar dari dirinya saat berada dalam kondisi on-fire. "Saya belum tahu. Secara keseluruhan, saya bermain bagus. Cuaca bagus, kondisi bagus, lapangan bagus. Kami ada di Amerika Utara. Makanannya bagus. Cukup konsisten secara keseluruhan," kata Stephens.
"Saya tidak bisa meletakkan jari saya pada satu hal untuk mengatakan itulah alasan mengapa saya bermain dengan baik. Semacam minggu yang baik datang dan minggu-minggu yang baik berlalu. Jadi saya tidak tahu. Saya berharap saya tahu jawabannya," paparnya.
Menghadapi Halep, Stephens memiliki modal yang kurang bagus. Pada pertemuan terakhirnya di final grand slam Prancis Terbuka tahun ini, Stephens sempat unggul 6-3 di set pembuka, sayangnya dia takluk 4-6, 1-6 di dua set terakhir.
Stephens juga mempunyai rekor yang tidak menyenangkan selama bertemu dengan Halep. Dari delapan pertemuannya, Stephens hanya mampu menang dua kali.
"Semoga (di final) besok saya akan bermain sangat baik untuk dua set, dan mencoba untuk bermain sebaik yang saya bisa. Jelas saya bermain tenis yang bagus. Dia bermain tenis dengan baik, Anda bekerja sangat keras untuk sampai ke titik ini, jadi akan berkompetisi dengan sangat keras besok dan berikan semuanya, apa pun yang terjadi," ujar Stephens.
"Anda harus menghormati pemain lain. Dia adalah pemain nomor satu dunia. Di atas kertas, saya pemain nomor tiga dunia, jadi saya tidak semestinya mengalahkannya. Kami bermain olahraga, jadi apapun bisa terjadi. Jelas saya ingin menang. Itu bagian dari persaingan," lanjut wanita berusia 26 tahun ini.
(nug)