Separuh Target Asian Games Tim Merah Putih Tercapai

Jum'at, 24 Agustus 2018 - 12:09 WIB
Separuh Target Asian...
Separuh Target Asian Games Tim Merah Putih Tercapai
A A A
JAKARTA - Kontingen Indonesia menjaga tren perolehan medali emas di Asian Games 2018. Hingga hari kelima kemarin, tim Merah Putih sudah mengantongi delapan medali emas atau separuh dari target yang dibebankan pemerintah yakni minimal 16 keping emas. Tambahan dua medali emas dari cabang panjat tebing dan paralayang menjaga posisi Indonesia tetap masuk dalam lima besar perolehan medali.

Aries Susanti Rahayu menyumbangkan emas setelah pada final nomor kecepatan putri mengalahkan rekannya, Puji Lestari. Sebelumnya, Jafro Megawangi juga menyumbangkan emas ketujuh bagi tim Merah Putih dari cabang olahraga paralayang nomor ketepatan mendarat putra.

Hasil ini sekaligus membuat Indonesia menjaga tren perolehan medali emas sejak hari pertama pembukaan Asian Games 2018, Sabtu (18/8) lalu. Cabang olahraga yang menyumbang medali emas sejauh ini merupakan cabor yang memang sejak awal menjadi favorit.

Sebut saja taekwondo yang meraih emas pada hari pertama oleh Defie Rosmaniar yang turun pada nomor poomsae putri. Lalu berturut-turut wushu (1), sepeda gunung (2), angkat besi (1), paralayang (2), dan panjat tebing (1). Sejauh ini, cabor tersebut sudah memenuhi target medali yang sejak awal diebankan.

Kepingan medali emas masih berpeluang diraih pada sejumlah cabor yang sejak awal diunggulkan seperti bulu tangkis nomor perseorangan, rowing, bridge, pencak silat, jetski, dan panahan. Hingga kemarin, cabor tersebut masuk memasuki babak penyisihan. Di sisi lain, realisasi target medali membuat atlet sejumlah cabor bisa tampil tanpa beban menghadapi nomor pertandingan lainnya.

Seperti cabang paralayang yang sebelumnya juga menyumbangkan medali emas dari nomor ketepatan mendarat beregu putra. Pelatih Kepala Paralayang Indonesia Gendon Subandono mengungkapkan, sejak awal paralayang merupakan cabang potensial untuk mendulang emas.

Ini tecermin dari target yang dibebankan Kementerian Pemuda dan Olahraga yang membebankan minimal perolehan dua keping emas. “Target dari pengurus hanya satu keping emas. Dengan tambahan dari nomor ketepatan mendarat tunggal putra, kita sudah mengantongi dua dan itu sudah memenuhi target yang dibebankan pemerintah,” jelas Gendon.

Sekadar diketahui, paralayang dipertandingkan untuk pertama kalinya di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Hal ini tidak lepas dari peran Indonesia sebagai tuan rumah yang berhak mengajukan tiga tambahan cabang baru yang mana paralayang termasuk salah satunya.

Indonesia mengusulkan paralayang lantaran melihat potensi medali emas dari cabor ini. Total ada enam medali emas yang dipertandingkan untuk kategori cross country dan akrobatik. Sejauh ini, tim Merah Putih sudah mengantongi dua keping dan masih berpeluang mendapatkan tambahan medali.

Hari ini cabang paralayang akan mempertandingkan nomor cross country beregu putra dan putri. Manajer Timnas Parala yang Indonesia Wahyu Yudha menilai pencapaian atletnya merupakan buah dari kerja keras selama latihan persiapan Asian Games.

Menurutnya, Indonesia langsung mencetak sejarah pada cabor paralayang yang pertama kali di pertandingkan. “Bersyukur kita bisa merealisasikan target emas. Ini hasil kerja keras atlet, pelatih, dan semua pihak yang mendukung. Ini adalah sejarah karena langsung menyumbang emas,” katanya.

Sementara itu, Jafro mengaku optimistis masih bisa menyumbangkan medali emas bagi Indonesia. Dia masih akan memperkuat tim Merah Putih pada nomor lintas alam beregu bersama Hening Paradigma, Joni Efendi, Ari Apriansyah, dan Roni Pratama.

“Harapannya, semua tim tetap kompak dan bisa meraih emas lagi,” kata Jafro. Dari Palembang, Aries Rahayu dan Puji Lestari menambahkan masing-masing satu keping emas dan perak bagi kontingen Indonesia. Aries membukukan waktu 7,61 detik mengalahkan Puji yang lebih lambat 0,37 detik.

Keduanya tampil di final nomor kecepatan putri setelah mengalahkan wakil China pada semi final. Song Yiling yang mencatatkan waktu 7,80 detik harus mengakui keunggulan kecepatan Aries yakni 7,68 detik. Sementara itu, Puji menyudahi perlawanan Cuilian dengan membukukan catatan waktu 7,84 detik atau lebih cepat 0,20 detik.

Pencapaian Aries ini sekaligus menjadi sumbangan emas pertama bagi kontingen Indonesia dari cabang olahraga yang dipertandingkan di Palembang. “Saya berusaha mengendalikan diri sendiri saja, meski ini jauh dari catatan waktu saya, tapi saya sangat bersyukur sekali dan terima kasih dukungannya,” kata Aries sesaat setelah merayakan kemenangannya menyapa penonton dan menjumpai rekan-rekannya sembari menyelempangkan bendera Indonesia di pundak.

Sayang, kemenangan sektor putri ini tidak diikuti kelompok putra yang menurunkan Sobri dan Aspar Jaelolo. Indonesia nyaris mencetak “all Indonesian final” di nomor kecepatan putra setelah keduanya lolos ke semifinal. Namun, Aspar Jae lolo harus takluk dari wakil China, Zhong Qixin, yang memukukan waktu hanya berselisih 0,1 detik. Aspar 5,65 detik dan Zhong mencetak 5,64 detik.

“Ya, saya kaget. Dia bergerak duluan seolah-olah, jadi saya ikut,” kata Aspar. Demikian juga dengan Sobri yang harus takluk dari Alipour Shenazanadi Fard Reza asal Iran, yang notabene merupakan pemegang rekor dunia nomor kecepatan putra.

Hasil di dua nomor perlombaan ini, Indonesia mengumpulkan 1 emas, 1 perak, dan 2 perunggu. Harapan tambahan medali masih terbuka bagi Indonesia di nomor combine relay putra dan putri yang mulai menggelar babak penyisihan hari ini.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7944 seconds (0.1#10.140)